Tinggi Anak Mama Bisa Diprediksi Sejak Dia Berusia 2 Tahun
Cara hitungnya juga mudah sekali, Ma
22 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak penasaran dengan tinggi badan anaknya. Sudah pasti ingin tahu apakah si Kecil bisa bertumbuh sampai setinggi apa. Akankah setinggi Mama atau setinggi Papa.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa tinggi seorang anak bisa diprediksi sedini mungkin. Menurut Mayo Clinic asal USA, tinggi si Kecil saat ABG bisa dihitung ketika ia menginjak umur 2 tahun.
Caranya? Ukur tinggi si Kecil saat ia berusia 2 tahun, kemudian kali dua dari tinggi tersebut. Dari sana, Mama bisa memprediksi tinggi sang buah hati saat mereka masuk usia pubertas.
Sedangkan Ikatan Dokter Indonesia punya sistem prediksi tinggi genetik anak. Dilihat dari laman IDAI, ada Tinggi Potensi Genetik (TPG) yang merupakan tinggi akhir anak, dihitung berdasarkan tinggi orangtua.
- TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
- TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm
Jika dijabarkan, untuk menghitung tinggi akhir anak laki-laki, maka tinggi Mama ditambah 13 cm, ditambah tinggi ayah dan hasilnya dibagi dua. Untuk mengetahui prediksi tinggi minimal, dikurangi 8,5 cm dan untuk mengetahui prediksi tinggi maksimal maka ditambah 8,5 cm.
Contoh menghitung prediksi tinggi anak laki-laki: Tinggi Mama 150 cm + 13 cm (163 cm) + tinggi Papa 170 cm = 333 cm. Kemudian dibagi 2, berarti 333 : 2 = 166,5 cm. Prediksi tinggi terendah: 166,5 cm - 8,5 cm = 158 cm. Prediksi tinggi paling tinggi: 166,5 cm + 8,5 cm = 175 cm.
Untuk lebih jelasnya, tinggi badan anak bisa dilihat melalui apa saja, Popmama.com telah mengumpulkan datanya:
1. Tinggi anak ditentukan oleh genetik
Berdasarkan data dari Institut Kesehatan Nasional AS, 80 persen dari tinggi kita yang sekarang ditentukan oleh genetik. Jika Mama dan Papa tidak cukup tinggi, jangan kaget jika si Kecil takkan jauh berbeda. Begitu juga sebaliknya.
Setidaknya 700 anak dengan variasi gen berbeda telah membuktikan bahwa tinggi badan mereka dipengaruhi oleh tinggi orangtuanya.
Editors' Pick
2. Asupan nutrisi juga mempengaruhi
Seorang biologis molekuler dari Tuft University menjelaskan mengenai perkembangan anak. Menurutnya, anak yang pada masa kecilnya kekurangan protein, kalsium, vitamin A dan D, akan tumbuh lebih pendek dibanding teman seangkatannya yang memiliki nutrisi cukup.
Jadi meski orangtuanya tinggi, jika si Kecil tidak tercukupi nutrisinya saat masa pertumbuhan, bisa jadi mereka tidak akan mengikuti jejak tinggi orangtuanya.