5 Tips Membuat Kakak Adik Bisa Lebih Akur
Cara ini bikin mereka tidak bertengkar terus
10 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah wajar jika saudara kandung bertengkar saat bermain bersama. Namun jika terus-terusan, maka jadi kebiasaan yang tidak sehat.
Mungkinkah membuat mereka bisa akur agar bisa bermain dengan tenang dan damai? Nyatanya bisa.
Dengan beberapa langkah sederhana, Mama bisa membuat anak-anak lebih akur dan tidak mudah bertengkar.
Disusun Popmama.com, inilah 5 cara membuat kakak dan adik bisa lebih akur.
1. Dimulai dari orangtua
Seringnya, anak bertengkar karena orangtua yang tidak adil dalam membagi perhatian pada mereka.
Menurut Psikolog di Macquarie University, Prof Julie Fitness, penelitian menunjukkan sumber utama sibling rivalry yang membuat anak tidak akur adalah perhatian dari orangtuanya.
Jika orangtua selalu membela satu anak saja, atau memfavoritkan satu anak saja, maka anak lainnya akan merasa tidak diperhatikan.
Maka dari itu, lihat kembali apakah yang jadi sumber pertengkaran mereka. Apakah karena sedang mencari perhatian?
Jika begitu, orangtua harus melihat lagi cara memperlakukan anak. Belum terlambat untuk membenahi hal tersebut. Orangtua yang adil akan membuat anak merasa disayang dengan seutuhnya.
Editors' Pick
2. Buat peraturan sejak dini
Hal yang paling sering terjadi saat anak bertengkar adalah berebut mainan. Padahal, mainan yang jadi rebutan juga belum tentu menarik bagi mereka.
Jika sang kakak sudah lebih dari 3 tahun, Mama bisa membuat peraturan. Setiap orang yang hendak memegang mainan milik orang lain harus meminta izin.
Saat si Kakak sedang memainkan mainannya dan hendak direbut adik, tugas Mama adalah menghindari hal itu terjadi. Mama bisa menarik perhatian adik dengan mainan lain.
Jikalau ada mainan yang merupakan milik bersama, siapa saja yang memegang pertama berhak memainkannya. Orang lain bisa menunggu giliran jika ingin memainkannya juga.
Misal terjadi hal sebaliknya, sang kakak bisa diajarkan untuk meminta izin dahulu pada adik. Dengan begini, mereka tidak saling bertengkar dan merebut mainan. Anak juga bisa lebih akur dengan meminta izin sebelum mengambil mainan.
3. Selalu puji kebaikan anak
Anak akan selalu senang saat dipuji, apalagi jika dipuji oleh orangtuanya. Saat sang kakak sedang terlihat memeluk atau mengelus adik dengan sayang, jangan ragu untuk memuji perilakunya.
Dengan begitu si Kecil jadi sadar bahwa perilakunya baik dan akan diulang terus.
Begitu juga saat si adik terlihat begitu terpesona pada kakaknya. Katakan bagaimana sang adik terlihat begitu sayang pada kakak. Dengan begitu, rasa sayang sang kakak bisa perlahan tumbuh pada adik.
4. Hindari memarahi anak di depan anak lain
Memarahi anak di depan orang lain sama sekali bukan hal yang baik. Jika Mama memarahi salah satu anak di depan anak lain, maka ia akan merasa minder dan menutup diri.
Belum lagi jika adiknya yang dibela, ia akan merasa kesal dengan sang adik. Alhasil, ia tidak ingin bermain bersama karena kesal dan lebih parahnya, bisa timbul bibit dendam di hati sang kakak.
Jika memang salah satunya ada yang salah, bawa ia ke tempat yang sepi dan hanya ada Mama dan si Kecil. Ada baiknya untuk mengajak bicaranya saat mereka sudah tidak emosi sehingga perkataan Mama bisa lebih terserap ke pikiran anak.
5. Tumbuhkan perasaan untuk saling sayang
Anak yang egois biasanya belum mengerti konsep tenggang rasa. Saat orang lain ingin memainkan mainannya, yang ada di pikirannya adalah menjaga mainan tersebut agar tetap di genggaman.
Ketika adik dan kakak diajarkan konsep saling menyayangi, berbagi, dan tenggang rasa, mereka bisa lebih mudah menghindari konflik.
Awalnya, Mama masih harus mengakomodir semuanya, karena anak-anak harus belajar dengan praktek mengenai konsep tersebut.
Jika konsep itu sudah terbangun, baik sang kakak maupun sang adik bisa lebih mudah menghindari konflik dan bisa berbagi dengan lebih baik.
Kunci utama dari anak yang akur adalah rasa kasih sayang dan adil dari orangtuanya. Jadi, pastikan untuk memenuhi kedua hal tersebut ya!
Baca juga:
- Hanya Mama Hebat yang Berani Terima Tantangan dari Bebelac, Berani?
- 7 Inspirasi Camilan untuk Anak dengan Tema Natal
- 5 Pemicu Anak Menangis Histeris Tanpa Sebab di Malam Hari