3 Penyebab Asma pada Anak Balita dan Cara Menanganinya
Perlu di ingat asma pada balita adalah masalah serius dan memerlukan perhatian yang serius
9 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Asma adalah sebuah gangguan pada saluran napas yang dapat mempengaruhi individu dari berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Gejala penyakit ini umumnya melibatkan penyempitan saluran napas, peradangan pada selaput lendir saluran napas, dan produksi lendir yang berlebihan.
Dr. Dewi Murniati, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Permata Bekasi, kemungkinan terbesar balita bisa terkena asma karena adanya faktor genetik dari keluarga. Perbedaan antara asma yang dialami oleh anak-anak dan dewasa terletak pada konsistensi gejala yang mereka alami.
Biasanya, orang dewasa mengalami gejala asma yang lebih konsisten dan mungkin memerlukan pengobatan harian untuk mengendalikannya.
Sementara itu, gejala asma pada anak-anak seringkali tidak teratur dan bisa muncul dan menghilang tanpa pola tertentu. Meskipun begitu, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, asma memiliki potensi untuk memicu serangan sesak napas yang parah.
Nah, kali ini Popmama.com merangkum informasi mengenai penyebab asma pada anak dan cara menanganinya untuk Mama. Yuk simak!
1. Faktor Genetik atau Bawaan Lahir
Faktor genetik atau bawaan lahir dapat memainkan peran dalam perkembangan asma pada balita. Jika ada riwayat asma dalam keluarga, terutama orang tua atau saudara kandung, maka anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan asma. Beberapa gen tertentu juga telah terkait dengan peningkatan risiko asma.
Namun, penting untuk diingat bahwa faktor genetik hanya salah satu komponen dari risiko asma. Asma juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti paparan alergen (seperti debu rumah, serbuk sari, dan bulu hewan), infeksi saluran napas, polusi udara, serta gaya hidup dan kebiasaan merokok dalam rumah.
Jadi, sementara faktor genetik dapat meningkatkan predisposisi seseorang terhadap asma, faktor lingkungan juga sangat penting dalam perkembangan penyakit ini pada balita. Kombinasi dari faktor-faktor ini berkontribusi pada risiko dan perkembangan asma pada anak-anak.
2. Paparan polusi udara, contoh asap rokok, atau menjadi perokok pasif
Paparan langsung terhadap asap rokok, baik saat dalam kandungan maupun setelah lahir, dapat meningkatkan risiko asma pada balita. Balita yang memiliki orang tua perokok atau tinggal di lingkungan berbau asap rokok memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan asma.
Asap rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat merusak saluran napas dan menyebabkan peradangan. Anak-anak yang menjadi perokok pasif, artinya mereka terpapar asap rokok dari orang dewasa di sekitarnya, juga berisiko terkena asma.
Paparan pasif terhadap asap rokok dapat menyebabkan gangguan pernapasan, peradangan saluran napas, dan meningkatkan risiko asma.