Sering Disepelekan, 5 Langkah Ini Bantu Antisipasi Risiko Luka Bakar
Hindari risiko luka bakar pada anak-anak yuk, Ma!
24 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masa PSBB dan masa transisi new normal masih banyak keluarga yang menjalani segala aktivitas di rumah. Momen di rumah memang sangat berdampak positif karena orangtua lebih memiliki kedekatan bersama anak-anaknya.
Hanya saja tanpa disadari ada hal buruk yang bisa terjadi di rumah yakni peningkatan risiko cedera, salah satunya mengalami luka bakar. Kejadian cedera luka bakar ini juga bisa terjadi pada anak-anak jika lengah memberikan pengawasan.
Mengingat banyak orang yang menemukan hobi baru yakni memasak di dapur selama pandemi ini, maka kemungkinan mengalami luka bakar bisa tinggi apabila tidak dijalani dengan hati-hati.
Menurut data Riskesdas 2018, angka kasus luka bakar menempati urutan ke-5 jenis cedera tidak sengaja dan secara keseluruhan mengalami kenaikan 0,6 persen menjadi 1,3 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 3 juta kasus.
Saat webinar bersama dengan PT Combipnar pada Rabu (22/7/2020) diketahui bahwa penyebab paling umum dari cedera luka bakar yakni api, benda panas, listrik dan zat kimia.
Perbedaan penyebab dan tingkat luka bakar, tentu saja berpengaruh terhadap cara penanganan. Jika penangannya tepat, maka luka bakar yang terjadi di area kulit tidak akan menjadi parah dan bisa lekas pulih.
“Sayangnya, masyarakat seringkali keliru dalam melakukan tindakan penanganan pada luka bakar ringan saat di rumah, seperti mengoleskan kecap dan pasta gigi. Hal ini justru akan memperburuk luka bakar, meningkatkan kemungkinan infeksi dan menimbulkan jaringan parut," jelas dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar.
Berdasarkan penjelasan dr. Sandi, penanganan yang aman dan efektif di rumah bagi luka bakar ringan yakni dengan membasuh area yang terkena luka bakar dengan air mengalir selama 10-20 menit.
Setelah itu, Mama dapat mengoleskan salep luka bakar secara tipis dengan ketebalan sekitar 1 mm, setiap 4-6 jam.
Demi terhindar dari luka bakar saat berada di dalam rumah, termasuk menjaga kesehatan anak-anak perlu sekali meningkatkan kewaspadaan.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa langkah untuk mengantisipasi risiko luka bakar sebagai bentuk kewaspadaan, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
1. Usahakan tidak meninggalkan kompor tanpa pengawasan
Ketika memasak seringkali orangtua melakukan aktivitas lain tanpa mematikan kompor. Padahal meninggalkan kompor tanpa pengawasan bisa meningkatkan risiko buruk terjadi pada anak-anak.
Si Kecil yang bermain di sekitar kompor yang menyala dapat mengalami luka bakar. Sebelum hal buruk terjadi, alangkah baiknya mematikan kompor apalagi ketika harus perlu menerima telepon atau mengurus keperluan yang lain.
Sebuah survei menunjukkan, bahwa ada 70 persen orang cenderung meninggalkan dapur tanpa pengawasan saat tengah memasak.
Mulai sekarang pastikan kompor dalam keadaan padam ya, Ma.
Editors' Pick
2. Periksa suhu air panas sebelum digunakan
Pendampingan orangtua sangat diperlukan untuk mengantisipasi risiko terjadinya luka bakar pada anak-anak. Maka dari itu, cobalah untuk selalu memeriksa suhu air panas sebelum digunakan.
Usahakan tidak membiarkan anak-anak menyentuh air panas tersebut sebelum orangtua memeriksa suhu airnya terlebih dahulu. Pastikan jika memang suhu tidak panas dan bisa digunakan untuk anak-anak.