Ibuprofen untuk Anak: Dosis, Aturan Pakai dan Efek Samping
Simak sebelum memberikan ibuprofen untuk si Kecil ya, Ma!
23 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibuprofen termasuk obat generik yang seringkali ditemukan di pasaran sebagai obat penghilang nyeri serta meredakan demam.
Namun, perlu diketahui bahwa ibuprofen tidak hanya bisa dikonsumsi oleh orang dewasa saja, melainkan anak-anak di atas usia 6 bulan.
Ibuprofen adalah jenis obat yang masuk ke dalam kategori obat anti inflamasi non-steroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Ibuprofen memiliki khasiat positif karena mampu meredakan rasa nyeri, demam, sakit gigi hingga radang sendi. Obat generik ini bisa ditemukan dalam bentuk tablet, sirup dan suntikan.
Namun, Mama perlu ketahui bahwa ibuprofen suntik hanya boleh diberikan oleh dokter atau oleh tenaga medis kesehatan.
Hal ini dikarenakan ibuprofen suntik akan disuntikkan melalui pembuluh darah di bagian lengan, sehingga perlu juga banyak minum banyak air putih selama menggunakan ibuprofen suntik untuk mencegah gangguan fungsi ginjal.
Jika Mama ingin mengetahui tentang obat ibuprofen untuk anak-anak lebih banyak lagi, kali ini Popmama.com telah merangkum informasi menariknya.
Sebelum asal memberikan obat ibuprofen, sebaiknya dipahami juga ketentuannya untuk anak-anak.
Editors' Pick
Bagaimana Aturan Pakai Ibuprofen untuk Anak-Anak?
Pemberian obat yang akan dikonsumsi oleh anak-anak tentu tidak bisa digunakan secara sembarangan, sehingga perlu sekali membaca aturan pakai secara teliti.
Jika Mama ingin memberikan si Kecil obat ibuprofen, pastikan untuk mengikuti beberapa aturan pakainya antara lain:
- Pastikan tanggal kadaluarsa obat ibuprofen pada kemasan sebelum diberikan kepada anak.
- Sebelum memberikan obat ibuprofen pastikan si Kecil sedang tidak mengonsumsi obat lain dengan kandungan ibuprofen. Ini hanya akan mengakibatkan dosis berlebihan yang membahayakan kesehatannya, sehingga perlu berkonsultasi dengan dokter.
- Ibuprofen bisa berbentuk sirup, tablet, kapsul atau tetes konsentrat. Berbagai bentuk yang dipilih untuk si Kecil perlu dibaca instruksinya dengan teliti pada label kemasan.
- Pemberikan ibuprofen pada anak usahakan selalu menggunakan alat ukur yang ada pada obat, bukan sendok dari dapur.
- Pemberian dosis obat ibuprofen perlu diperhatikan dengan baik. Dosis yang tepat sangat penting, sehingga obat dapat bekerja dengan optimal.
Simpanlah obat ibuprofen di tempat dengan suhu yang terkena paparan sinar matahari langsung. Hindari juga tempat yang lembap serta jauhkan dari jangkauan anak-anak ya, Ma.
Bagaimana Dosis Ibuprofen untuk Anak-Anak?
Sama seperti obat lain pada umumnya, dosis pemberian obat Ibuprofen yang dikonsumsi anak-anak perlu sekali diperhatikan dengan baik dan cermat. Sebagai orangtua, Mama perlu membaca petunjuk dosis dapat tersedia dalam kemasan obat disesuaikan dengan berat badan si Kecil.
Berikut dosis ibuprofen untuk anak-anak berdasarkan penyakit atau gangguan yang sedang dihadapinya, antara lain:
- Kondisi anak dengan nyeri dan demam, maka membutuhan dosis 4-10 mg/kgBB setiap 6-8 jam (dosis anak usia 6 bulan ke atas). Dosis maksimal per hari yaitu 40 mg/kgBB.
- Kondisi anak dengan penyakit radang sendi atau juvenile idiopathic arthritis, maka membutuhkan dosis 30-50 mg/kgBB per hari, namun perlu dibagi dalam 3 kali pemberian obat. Dosis maksimal per hari yaitu 2,4 gram.
- Kondisi anak dengan penyakit patent ductus arteriosus, maka membutuhkan dosis awal yaitu 10 mg/kgBB yang diberikan melalui infus selama 15 menit. Setelah itu baru dilanjutkan dengan dosis 5 mg/kgBB usai kurun waktu 24 jam dan 5 mg/kgBB usai 48 jam.
Dosis tidak hanya perlu diperhatikan berdasarkan penyakit atau gangguan yang sedang dihadapi si Kecil saja, namun pemberian dosis ibuprofen bisa diberikan berdasarkan berat badannya.
- Untuk anak dengan berat badan 7-8 kg dapat diberikan dosis 50 mg; 1 kali alat tetes untuk bayi dan 1/2 sendok teh untuk obat cair anak.
- Untuk anak dengan berat badan 9-10 kg dapat diberikan dosis 75 mg; 1 1/2 kali alat tetes untuk bayi dan 3/4 sendok teh untuk obat cair anak.
- Untuk anak dengan berat badan 11-16 kg dapat diberikan dosis 100 mg; 2 kali alat tetes untuk bayi dan 1 sendok teh untuk obat cair anak.
- Untuk anak dengan berat badan 17-21 kg dapat diberikan dosis 150 mg; 3 kali alat tetes untuk bayi, 1,5 sendok teh untuk obat cair anak atau 3 obat kunyah.
- Untuk anak dengan berat badan 22-27 kg dapat diberikan dosis 200 mg; 4 kali alat tetes untuk bayi, 2 sendok teh untuk obat cair anak, 4 obat kunyah atau 2 kaplet.
- Untuk anak dengan berat badan 28-32 kg dapat diberikan dosis 250 mg; 2,5 sendok teh untuk obat cair anak, 5 obat kunyah, 2,5 kaplet atau 1 tablet dewasa.
- Untuk anak dengan berat badan 33-43 kg, dosisnya 300 mg; 3 sendok teh obat cair, 6 obat kunyah, 3 kaplet, 1 sampai 1,5 tablet dewasa.
- Untuk anak dengan berat lebih dari 44 kg, dosisnya 400 mg; 4 sendok teh obat cair, 8 obat kunyah, 4 kaplet atau 2 tablet orang dewasa.
Bila Mama masih kurang jelas mengenai petunjuk dari obat ibuprofen, maka ada baiknya untuk tanyakan kepada dokter atau apoteker lebih lanjut. Perlu diketahui juga bahwa obat ibuprofen juga tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 6 bulan.
Intinya dosis ibuprofen untuk anak-anak perlu diperhatikan dengan cermat ya, Ma.
Efek Samping dan Bahaya Ibuprofen yang Bisa Ditimbulkan
Pemberian obat ibuprofen pada anak tentu harus atas saran dari dokter. Sebelum obat ibuprofen dikonsumsi oleh anak ada baiknya beritahu dokter bila si Kecil memiliki riwayat asma, gangguan pembekuan darah, polip hidung, penyakit hati, serta gangguan sistem pencernaan.
Setiap obat-obatan berbasis kimia tentu memiliki efek samping, begitu pun dengan obat ibuprofen yang dikonsumsi oleh anak-anak. Mama pun perlu bijak dalam pemberian obat ini jika memang disarankan oleh dokter karena ada beberapa efek samping.
Beberapa efek samping yang terjadi usai mengonsumsi ibuprofen bisa bermacam-macam, seperti:
- Sakit maag
- Sakit kepala
- Perut kembung
- Mual dan muntah
- Mengalami perubahan suasana hati
- Diare atau justru mengarah ke sembelit
Beberapa efek samping di atas memang dianggap wajar usai mengonsumsi obat dan cenderung tidak terlalau berbahaya untuk tubuh. Meskipun begitu, bila efek samping tersebut terjadi secara berangsur lama sebaiknya perlu memeriksakan diri ke dokter.
Selain itu, Mama pun perlu mengetahui bahwa obat ibuprofen dapat memiliki efek samping yang justru dapat membahayakan tubuh seperti:
- Muntah darah atau BAB berdarah.
- Bagian leher mulai mengalami kaku.
- Kinerja dan irama jantung mulai tidak stabil.
- Terjadi gangguan pada fungsi ginjal yang ditandai dengan pembengkakan.
- Mulai terlihat gejala-gejala mengalami alergi obat, seperti gatal-gatal tak kunjung henti, sesak napas hingga wajah tampak bengkak.
Ketika efek samping dari obat ibuprofen dirasa sudah tidak wajar perlu sekali berkonsultasi langsung dengan dokter. Usahakan tidak sampai terlambat dan menganggu kesehatan serta perkembangan anak.
Itulah beberapa informasi yang bisa Mama ketahui lebih banyak mengenai obat ibuprofen ketika dikonsumsi oleh anak-anak. Semoga ini bisa menjadi informasi baru yang berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan si Kecil ya, Ma.
Baca juga:
- Kenali Lebih Jauh Tentang Obat Ibuprofen untuk Penghilang Nyeri
- 5 Rekomendasi Obat Batuk Berdahak Anak Beserta Kisaran Harganya
- Jangan Salah! Ini 3 Rekomendasi Obat Sakit Gigi Anak Paling Aman