IDAI: Anak di Bawah 2 Tahun Tidak Disarankan Memakai Masker
Sebelum memakaikan masker, ini cara melindungi anak di bawah dua tahun agar terlindung dari Covid-19
3 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyebaran Covid-19 semakin meresahkan, mengingat angka kenaikannya terus meningkat dan banyak kasus positif. Hingga hari Rabu (2/9/2020) pukul 23.00 WIB tercatat sebanyak 180.646 kasus terkonfirmasi Covid-19 secara nasional.
Ketika wabah ini menyebar ke seluruh dunia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang merekomendasikan penggunaan masker wajah untuk mengurangi paparan virus di lingkungan sekitar.
WHO pun belum lama ini mengeluarkan sebuah pedoman baru terkait penggunaan masker pada anak-anak. Dalam pedoman terbarunya dikatakan bahwa anak berusia 12 tahun ke atas wajib menggunakan masker, sementara anak yang berusia 5 tahun ke bawah tidak disarankan memakainya.
Walau pedoman sudah dikeluarkan oleh WHO, namun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki panduan yang berbeda. Penggunaan masker pada anak-anak khususnya mulai pada kelompok usia di bawah dua tahun justru yang tidak disarankan.
Yogi Prawira sebagai dokter spesialis anak sekaligus Satgas Covid-19 IDAI mengatakan bahwa tidak merekomendasikan untuk kesehatan.
Mengingat anak-anak dalam kelompok tersebut juga masih belum mampu memahami cara penggunaan masker yang baik dan benar. Pernyataan tersebut disampaikan pada saluran Youtube BNPB, Senin (31/8/2020) lalu.
Jika Mama ingin lebih lanjut mengetahui penjelasan terkait penggunaan masker yang tidak disarankan untuk anak kelompok usia dua tahun, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Disimak informasi ini untuk kesehatan anak-anak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Apa dampak yang bisa ditimbulkan ketika anak di bawah dua tahun menggunakan masker?
Dikutip dari NYTimes, ada sebuah studi terbaru yang dilakukan di US yang membuktikan bahwa anak-anak berpotensi menjadi superspreader. Potensi bisa terjadi karena cenderung tidak memiliki gejala spesifik, namun memiliki viral load lebih tinggi daripada orang dewasa.
Perlu diketahui bahwa viral load yakni jumlah kuantitatif virus yang masuk ke sistem tubuh pada anak-anak.
Ketakutan terhadap paparan virus ini membuat para orangtua ingin menggunakan masker kepada anak-anaknya, termasuk mereka yang masih di kelompok usia dua tahun.
Walau tujuannya baik, namun penggunaan masker untuk anak-anak di bawah 2 tahun tidak disarankan.
Dalam kondisi tertentu seperti di Indonesia yang memiliki cuaca cukup panas, penggunaan masker di kelompok usia tersebut hanya akan membuat mereka kesulitan bernapas.
Hal ini dikarenakan saluran pernapasan mereka masih kecil, sehingga dapat meningkatkan beragam risiko buruk. Risiko sufokasi atau tercekik juga bisa terjadi ketika anak-anak di bawah dua tahun belum memahami fungsi masker yang sesungguhnya.
2. Bagaimana melindungi anak di bawah 2 tahun agar terlindung dari paparan Covid-19?
Dilansir dari BBC, sebuah studi di Wuhan dan Shanghai mengatakan sekitar 35 persen anak-anak rentan terinfeksi Covid-19. Hal ini dikarenakan anak-anak tiga kali lebih sering melakukan kontak daripada orang dewasa.
Kondisi tersebut memberikan peluang kepada anak-anak dapat terinfeksi tiga kali lebih besar terhadap paparan virus.
Di Indonesia sendiri ada banyak kasus anak-anak di bawah dua tahun yang terpapar virus Covid-19. Hal inilah yang membuat orangtua perlu sekali waspada terhadap kondisi kesehatan anak, terutama ketika mengalami gejala pneumonia atau batuk, demam dan pilek.
Penyebaran kasus Covid-19 memang semakin perlu diwaspadai karena tidak boleh disepelekan, orangtua juga perlu menjaga kesehatan anak-anak di setiap kondisi.
Demi melindungi si Kecil yang masih di bawah dua tahun agar tetap sehat serta mengurangi risiko penularan virus, baiknya melakukan beberapa hal antara lain:
- Bantu si Kecil agar tidak sering menyentuh wajah mereka.
- Tetap menjaga jarak mereka dari orang lain, termasuk menghindari area keramaian.
- Menerapkan cuci tangan teratur, sesuai dengan ajuran agar terhindar dari kuman penyakit.
- Pastikan mainan yang digunakan oleh anak-anak dalam kondisi yang bersih dari paparan virus.
- Berikan penutup atau pelindung tambahan yang aman pada stroller ketika ingin membawanya jalan-jalan ke luar rumah.
Selain itu, penggunaan face shield untuk anak-anak di bawah dua tahun lebih disarankan dibandingkan menggunakan masker.
Baca juga: Anak Pergi Sekolah atau ke Mal Sama-Sama Berbahaya, Cek Fakta!
3. Kenapa face shield lebih aman digunakan untuk anak di bawah dua tahun?
Angka kasus positif secara nasional kini telah tembus lebih dari 180.646 kasus, sehingga kesehatan anak dan keluarga tetap perlu terus dijaga.
Dilansir dari IDN Times, Yogi Prawira sebagai dokter spesialis anak mengatakan bahwa kelompok anak yang berusia di bawah dua tahun sebaiknya menggunakan face shield.
Satgas Covid-19 IDAI ini mengatakan bahwa penggunaan masker pada anak-anak di kelompok usia tersebut hanya akan menganggu kesehatannya. Mengganti masker dengan face shield setidaknya dapat menjadi alternatif yang lebih aman.
Walau ada banyak strategi yang bisa diterapkan oleh orangtua agar anak-anak tidak terpapar Covid-19, namun perlu diingat bahwa tetap berada di dalam rumah dan menjauhi keramaian menjadi langkah terbaik.
"Sebaiknya anak memang tidak keluar rumah dulu jika tingkat penularan di daerahnya masih tinggi. Kecuali ada kebutuhan yang mendesak misalnya, vaksinasi dan sebagainya,” kata Yogi.
Itulah beberapa rangkuman terkait cara melindungi anak-anak yang masih di bawah usia dua tahun, termasuk kabar simpang siur mengenai penggunaan masker.
Semoga informasi mengenai alasan mengapa anak di bawah 2 tahun tidak disarankan memakai masker ini bisa membantu Mama sebagai orangtua untuk lebih paham terkait cara yang aman untuk mengurangi paparan virus pada anak-anak.
Terus konsisten untuk menjaga kesehatan si Kecil dari Covid-19 yuk, Ma!
Baca juga:
- Waspada! Ketahui Potensi Risiko Terinfeksi Virus Corona pada Anak-Anak
- Bebas dari Tekanan, Ini 7 Tips Mengasuh Anak di Tengah Pandemi Corona
- Bolehkah Anak Berenang saat Pandemi Virus Corona? Ketahui 9 Fakta Ini!