Kenali dan Hindari Faktor Pemicu Serangan Asma pada Anak
Sebelum semuanya terlambat, kenali faktor pemicu asma pada anak mama, ya
17 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit asma pasti sudah sering sekali didengar ya. Sebuah gangguan pada saluran pernapasan manusia, sehingga menyebabkan terjadinya gejala-gejala yang mampu menggaggu dan menyulitkan seseorang saat sedang bernapas
Perlu disadari kalau penyakit asma tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, anak-anak yang masih di bawah umur pun bisa mengalaminya.
Jika gejala dan faktor pemicu asma ini tidak diketahui benar oleh para orangtua, anak-anak bisa sangat terancam keselamatannya. Sebelum hal ini semakin dianggap sepele dan keselamatan si Kecil tidak diperdulikan.
Berikut beberapa rangkuman dari Popmama.commengenai faktor-faktor yang menjadi pemicu terjadinya asma. Yuk, mulai kenali dan hindari pemicu penyakit asma yang sewaktu-waktu bisa menyerang si Kecil!
1. Hindari asap rokok
Anggota keluarga di rumah sering merokok nggak nih? Kalau iya, perlu disadari kalau pemicu penyakit asma yang paling umum terjadi karena asap rokok.
Si Kecil yang perokok pasif bisa mengalami gangguan pernapasan saat menghirup asap rokok. Sebaiknya untuk meminimalisir si Kecil terhindar dari asma, aktivitas merokok bisa dilakukan di luar rumah agar dirinya tidak bisa menghirup asap rokok sedikitpun ya.
Editors' Pick
2. Tungau debu
Mama pasti sudah mengetahui nih kalau debu bisa memicu penyakit asma. Namun, jangan lupakan tungau debu yang bisa bersarang pada area-area si Kecil berada.
Biasanya tungau debu bisa hinggap dan bersarang pada kasur si Kecil. Jangan terlalu senang dulu saat kasur bersih dan rapi karena bisa saja tungau debu masih menyelip pada bagian selimut.
Untuk mengontrol dan mengurangi populasi tungau di dalam kamar dan tentunya peralatan tidur si Kecil, Mama bisa menutup kasur atau bantal dengan menggunakan ritsleting yang kedap dengan debu (anti alergi). Pastinya juga untuk rutin mencuci seprai dan selimut seminggu sekali dengan menggunakan air panas.
Usahakan untuk tetap memperhatikan kamar si Kecil karena tungau debu senang hidup di lingkungan yang kotor apalagi perkembangan hewan satu ini berkembang dengan sangat cepat.
Baca juga:Rumah Penuh Kutu Busuk? Cepat Basmi dengan Bahan Alami Ini
3. Perhatikan kondisi hewan peliharaan
Hewan peliharaan itu juga bisa memicu penyakit asma pada si Kecil lho.
Jika di rumah punya komitmen untuk memelihara sesuatu ada baiknya untuk selalu memperhatikan kondisi hewan tersebut ya. Jangan sampai hanya memelihara saja namun mengabaikan kondisi hewan di rumah, sehingga kesehatan si Kecil yang akan menjadi taruhannya,
Mulai sekarang coba untuk memperhatikan serpihan kulit hewan, air seni hingga ari liurnya karena ini bisa menyebabkan asma si Kecil sewaktu-waktu kambuh.
Jika tetap ingin memelihara hewan peliharaan di rumah berarti harus bisa lebih berkomitmen dalam segala kebersihannya.
Ingat, kesehatan dan kenyamanan si Kecil itu harus dinomorsatukan ya. Jangan sampai kesehatan dan sistem pernapasannya ternganggu hanya karena hewan peliharaan di rumah.
Baca juga: Ajarkan Tanggung Jawab! Ini 7 Binatang yang Cocok Dipelihara Balita
4. Bangkai kecoak
Saat berusaha membersihkan rumah tak jarang semua hal dilakukan, termasuk membasmi segala macam serangga hingga kecoak.
Namun, perlu disadari kalau bangkai kecoak yang sudah mati usai diberi semprotan anti serangga termasuk alergen yang bisa memicu serangan asma lho.
Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa sebesar 37% anak-anak yang tinggal di kota besar menderita alegi akibat kecoak.
Hewan yang bisa dibilang jorok ini mampu mengembangkan epidemi asma. Protein yang si Kecil hirup dari hewan kecoak ini bisa bersumber dari apapun, termasuk air lius kecoak, kotoran manusia hingga bangkai hewan yang sudah mati.
Tanpa disadari protein atau aroma dari kecoak ini bisa menjadi alergen yang dapat menyebabkan mukosa, sehingga menginduksi reaksi alergi dan asma si Kecil.
5. Udara dingin dan gejala flu
Peran udara dan kesehatan si Kecil sendiri juga bisa berpengaruh terhadap pemicu penyakit asma.
Si Kecil yang berada di ruangan yang dingin atau sedang di daerah pegunungan dengan suhu dingin akan memicu penyakit asma bertambah semakin parah. Belum lagi kalau si Kecil sedang flu, kondisi ini akan menyebabkan produksi lendir di sekitar saluran pernapasannya menjadi banyak.
Jika dibiarkan, kondisi si Kecil ini akan menghamba saluran pernapasan dan berujung sesak napas.
Itulah beberapa faktor yang perlu dikenali dan dihindarkan agar asma si Kecil tidak mudah kambuh.
Baca juga:Jangan Salah! Influenza Itu Berbeda dengan Selesma