Awas Overdosis! Kenali Dosis Paracetamol untuk Anak Secara Tepat
Pemberian paracetamol untuk anak-anak perlu diperhatikan dosisnya ya, Ma!
16 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Paracetamol tentu sudah tidak asing lagi ya, Ma. Paracetamol adalah salah satu obat yang masuk ke dalam pereda nyeri (analgesik) dan penurun demam (antipiretik). Lebih dari 600 obat mengandung paracetamol termasuk yang dikonsumsi oleh bayi, anak-anak dan juga orang dewasa.
Obat paracetamol seringkali direkomendasikan sebagai salah satu obat untuk mengurangi nyeri ringan hingga sedang dengan cara menurunkan produksi zat dalam tubuh yang disebut prostaglandin.
Paracetamol akan menghalangi produksi prostaglandin, sehingga rasa sakit dan demam si Kecil akan berkurang. Namun, perlu diingat kalau obat ini tidak boleh dikonsumsi seara berlebihan.
Untuk Mama yang ingin mengetahui berbagai informasi mengenai dosis hingga panduan dalam memberikan paracetamol, kali ini Popmama.com sudah merangkumnya.
Yuk Ma, informasi ini usahakan jangan sampai terlewat ya!
Editors' Pick
1. Dosis paracetamol yang perlu diperhatikan
Mama juga perlu memerhatikan informasi terhadap pemberian dosis paracetamol yang tertera berdasarkan usia sesuai dengan kemasan. Namun, pemberian dosis paracetamol yang tepat seharusnya berdasarkan berat badan dengan perbandingan usia seperti:
- Bila usia anak 12-23 bulan dengan berat badan mencapai 8-11 kilo gram. Maka takaran dosis dalam Miligram (mg) = 120 mg dan takaran dosis dalam Mililiter (ml) = 3,75 ml.
- Bila usia anak 2-3 tahun dengan berat badan mencapai 11-16 kilo gram. Maka takaran dosis dalam Miligram (mg) = 160 mg dan takaran dosis dalam Mililiter (ml) = 5 ml.
Takaran dosis paracetamol di atas bisa digunakan jika anak mama berusia 1-3 tahun.
Pemberian dosis juga bisa disesuaikan terhadap ajuran dari dokter. Jika si Kecil mengonsumsi paracetamol, disarankan menggunakannya obat ini sebelum atau sesudah makan ya, Ma.
Baca juga: Perhatikan! Dosis Vitamin yang Dibutuhkan Remaja agar Selalu Sehat
2. Panduan pemberian dosis paracetamol untuk anak-anak
Obat paracetamol memang terbilang cukup aman karena tidak terlalu banyak memberikan efek samping, namun pemberian dosis selama dikonsumsi perlu diperhatikan.
Perlu disadari juga kalau obat paracetamol tidak selalu aman diberikan kepada anak mama yang sedang merasa sakit.
Pemberian dosis paracetamol untuk anak harus lebih bijak, selain memperhatikan dosis serta penggunaan sedok takaran khusus berikut beberapa panduan yang perlu diperhatikan.
Mengetahui batasan usia saat memberikan paracetamol
Secara umum paracetamol memang bisa dikonsumsi oleh segala usia, namun perlu diimbangi dengan konsultasi bersama dokter anak. Apalagi untuk bayi di bawah 3 bulan masih memerlukan pendampingan agar segala risiko bisa diminimalisir.
Kocok terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
Bila menggunakan paracetamol dalam bentuk cairan atau sirup, ada baiknya untuk selalu dikocok terlebih dahulu. Setidaknya kocok selama 10 detik untuk memastikan agar komposisi kandungan di dalam obat bisa tercampur secara merata.
Perhatikan pengonsumsian obat sebelum memberikan paracetamol
Jika anak mama sebelumnya sudah mengonsumsi obat lain sebelum paracetamol dan memiliki kandungan serupa, sebaiknya tidak disarankan memberikan obat-obatan lain yang memiliki kandungan sejenis. Hal ini tentu dapat menghindari dosis paracetamol yang terlalu berlebihan dan meminimalisir terjadinya overdosis.
Selain itu, penyimpanan obat paracetamol juga perlu diperhatikan agar selalu ditempatkan dalam kondisi sejuk, tidak lembab serta terhindar dari jangkauan anak-anak.
3. Dosis paracetamol terlalu tinggi dapat memicu overdosis
Saat ingin memberikan paracetamol untuk anak-anak pastikan dosisnya dalam takaran yang tepat. Usahakan perhatikan dosis yang tertera pada label kemasan atau ajuran dari dokter, jangan sampai berlebihan dan memicu overdosis.
Ketika overdosis akibat paracetamol perlu diketahui gejala-gejala yang bisa terlihat, seperti:
- Kehilangan nafsu makan.
- Selalu merasa tidak enak badan.
- Mengalami mual-mual hingga muntah.
Ketiga gejala ini bisa Mama perhatikan jika anak-anak mulai mengalami overdosis akibat paracetamol. Umumnya penyebab overdosis paracetamol yang terjadi pada anak-anak dikarenakan terlalu banyak dikonsumsi dalam satu waktu tertentu.
Selain itu, beberapa orangtua terbiasa menggunakan sendok yang tersedia di rumah untuk menakar paracetamol untuk diberikan kepada si Kecil. Padahal untuk menghindari salah dosis, ada baiknya menggunakan sendok takar yang terdapat pada sepaket paracetamol cair.
Overdosis paracetamol dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Menurut Badan Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) terlalu banyak mengonsumsi paracetamol yang dikonsumsi oleh anak-anak dapat merusak hati atau liver.
Bila dibiarkan begitu saja, kerusakan pada hati dapat berdampak buruk hingga berisiko kematian.
Perlu diingat lagi kembali bila si Kecil mengalami keluhan seperti diare, mual, muntah, nyeri perut, keringat dingin hingga badannya lemas sebaiknya untuk segea berkonsultasi ke dokter anak. Mama harus bisa memastikan kalau anak mama bisa mendapatan penanganan lebih lanjut.
Selain itu, penting untuk mengetahui dosis paracetamol yang tepat untuk anak di rumah.
Sebagai orangtua, Mama harus bisa berusaha yang terbaik untuk memerhatikan kesehatan anak serta keluarga. Tetap semangat dan selalu memberikan yang terbaik ya, Ma!
Baca juga:
- Paracetamol dan Ibuprofen, Mana yang Lebih Aman untuk Anak?
- 5 Pertolongan Pertama untuk Membantu Mengurangi Sakit Gigi Pada Anak
- Solusi Antipanik: 5 Obat Alami untuk Atasi Sakit Perut Anak