Mengenal Susu UHT dari Nutrisi Hingga Proses Pembuatannya
Informasi mengenai susu UHT ini penting nih, Ma!
25 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki usia 2 tahun keatas, susu UHT menjadi pilihan beberapa orangtua karena dianggap lebih praktis dari segi kemasan. Susu UHT bisa dijumpai pada beberapa susu kemasan kotak atau karton yang ada di pusat perbelanjaan.
Namun, ada beberapa informasi yang perlu diketahui sebelum memberikan susu UHT pada anak. Apa saja? Berikut Popmama.com sudah merangkum penjelasan apa itu susu UHT, simak yuk Ma!
Apa Itu Susu UHT (Ultra High Temperature) dan Bagaimanana Proses Pembuatannya?
Susu UHT adalah sebuah istilah dari industri untuk susu yang aman disimpan tanpa menggunakan lemari pendingin. UHT sendiri merupakan singkatan dari Ultra High Temperature. Pengolahan susu UHT dilakukan dengan cara dipanaskan pada suhu 135 derajat Celsius dalam waktu 2-4 detik.
Proses pemanasan ini memang tidak terlalu lama karena hanya dilakukan untuk menghilangkan seluruh bakteri yang ada di dalam kandungan susu. Bila proses pemanasan tidak dilakukan, bakteri yang masih tersimpan hanya akan menimbulkan penyakit.
Singkatnya proses pemanasan ini juga bertujuan agar nilai nutrisi yang ada di dalam susu UHT tidak hilang, sehingga kesegarannya tetap terjaga ketika dikonsumsi.
Susu kemasan yang seringkali dijumpai dan melakukan proses dengan cara UHT dapat disimpan berbulan-bulan, meskipun tanpa bahan pengawet dan melalui proses pendinginan.
Editors' Pick
1. Kapan usia yang tepat dalam mengonsumsi susu UHT?
Mungkin masih ada yang bertanya-tanya mengenai kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi susu UHT. Perlu diketahui kalau susu UHT aman dikonsumsi untuk anak-anak yang sudah berusia 2 tahun ke atas.
Bila membiarkan si Kecil yang masih berusia di bawah 2 tahun mengonsumsi susu UHT, maka akan mengganggu sistem pencernaannya. Hal ini dikarenakan organ ginjal dan proses pencernaan si Kecil belum terlalu sempurna di dalam tubuhnya.
Organ ginjal yang masih belum terbentuk sempurna di dalam tubuhnya seolah dipaksa untuk bekerja lebih keras bila anak-anak di bawah usia 2 tahun sudah diberikan susu UHT. Kondisi ini membuat organ ginjal berisiko lebih tinggi untuk mengalami masalah ke depannya.
Jika diperhatikan saat berada di pusat perbelanjaan, susu UHT yang beredar untuk anak-anak sudah mencantumkan label tersendiri yaitu boleh dikonsumsi bila si Kecil sudah berusia 2-6 tahun di setiap kemasannya.
Pencantuman label ini tentu mendukung pemberian ASI eksklusif hingga si Kecil berusia 2 tahun, setelah itu baru bisa diberikan susu UHT.
Selain itu, Mama juga perlu memerhatikan kandungan susu UHT setiap kali membelinya. Perhatikanlah dan bijak dalam melihat kandungan yang tercantum dalam susu UHT. Pilih susu UHT yang tidak mengandung pemanis (plain).