Waspada, Kenali 3 Permasalahan Gizi Anak Usia di Bawah Dua Tahun
Pemahaman terkait permasalahan gizi anak usia di bawah dua tahun perlu dipahami untuk kesehatannya
4 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak berusia di bawah dua tahun memang sudah mulai memiliki selera makan tersendiri terhadap suatu makanan. Padahal asupan gizi di usia tersebut perlu terpenuhi dengan baik, sehingga menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Sebagai orangtua, Mama pun perlu memahami bahwa permasalahan gizi pada anak-anak yang berusia di bawah dua tahun bisa terjadi. Jika ini tidak teratasi dengan baik, kesehatan dan pemenuhan gizi si Kecil akan terganggu.
Jika Mama ingin mengetahui permasalahan gizi anak-anak di bawah dua tahun, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Yuk Ma, disimak agar anak-anak terhindar dari jenis penyakit dan permasalahan gizi!
1. Picky eate, kebiasaan saat anak menolak jenis makanan tertentu
Picky eater termasuk salah satu permasalahan gizi yang bisa terjadi pada periode anak usia di bawah dua tahun.
Picky eater merupakan perilaku anak yang tidak mau atau menolak jenis makanan tertentu. Jenis makanan yang ditolak pun bermacam-macam, seperti sayuran, daging atau susu.
Perlu Mama ketahui bahwa penolakan anak terhadap jenis makanan tertentu ini dikarenakan ada rasa bosan atau mungkin kurang menyukainya. Walau begitu, pemasalahan makan pada anak ini bisa diatasi dengan berbagai cara.
Mama bisa mengganti variasi makanan yang mungkin kurang disukai dengan anak. Carilah jenis makanan yang menjadi favorit dan disukai oleh si Kecil, sehingga lebih termotivasi.
Jika si Kecil tidak menyukai sayur bayam, maka dapat diganti menjadi wortel atau jenis sayuran yang lain.
Editors' Pick
2. Faddy eating, kondisi di mana anak hanya ingin mengonsumsi makanan yang sedang tren
Tak hanya picky eater, namun Mama perlu mengetahui istilah faddy eating yang bisa terjadi pada anak-anak.
Faddy eating adalah kebiasaan anak mengonsumsi makanan yang sedang trendi atau banyak dikonsumsi oleh orang lain. Biasanya kebiasaan buruk ini mengarah pada asupan makanan cepat saji.
Mama pun perlu berusaha mencari cara agar kebiasaan pada anak-anak tidak berlangsung lama. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mengatasi faddy eating pada anak, yakni berusaha memberikan variasi terkait jenis makanan si Kecil.
Cara pengolahan makanan perlu bervariasi, sehingga anak-anak tidak mudah bosan.
3. Permasalahan kegemukan dapat menganggu kesehatan anak di masa depan
Masalah kegemukan pada anak-anak usia di bawah dua tahun memang perlu diperhatikan dengan baik. Salah satu yang perlu diwaspadai, yakni kegemukan.
Bukan hanya orang dewasa saja, namun kegemukan pada anak dapat terjadi apabila makanan yang dikonsumsi melebihi porsi kebutuhannya. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena kelebihan gizi dapat memicu berbagai penyakit degeneratif.
Penyakit degeneratif adalah penyakit tidak menular yang bisa menganggu pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Penyakit tidak menular yang bisa menyerang, yakni diabetes mellitus, gangguan kesehatan pada jantung, hipertensi dan stroke.
Sebelum berdampak buruk untuk kesehatan si Kecil nantinya, Mama dapat mengatasi permasalahan gizi ini dengan mengubah pola makannya.
Selain itu, si Kecil juga perlu meningkatkan berbagai aktivitas fisiknya agar tidak memicu obesitas.
Bagaimana agar Kebutuhan Gizi Anak Usia di Bawah Dua Tahun Bisa Terpenuhi dengan Baik?
Kebutuhan gizi anak-anak sejak sedini mungkin memang perlu diperhatikan dan terus dijaga ya, Ma.
Demi menjaga kebutuhan gizi anak usia di bawah dua tahun bisa terpenuhi dengan baik, si Kecil perlu mengonsumsi beraneka ragam makanan bernutrisi. Pemenuhan kebutuhan gizi memang perlu dibiasakan sejak dini, sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.
Selain mengatur segala jenis makanan yang dikonsumsi oleh si Kecil, Mama pun perlu menerapkan pola hidup bersih. Usahakanuntuk tetap menjaga kebersihan setiap kali melakukan pengolahan dan penyajian makanan, sehingga keluarga terhindar dari berbagai jenis penyakit.
Demi terhindar dari permasalahan kegemukan karena si Kecil mengonsumsi makanan melebih porsinya, cobalah untuk mengajak anak-anak menjalani aktivitas fisik.
Berbagai jenis aktivitas fisik bisa membantu memberikan stimulasi terhadap perkembangan panca indera hinga kemampuan motorik. Tak hanya menyehatkan tubuh, aktivitas fisik mampu meningkatkan bonding antara anak dengan orangtua.
Itulah beberapa permasalahan gizi pada anak-anak usia di bawah dua tahun yang perlu orangtua pahami.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 9 Ragam Sayur Hijau Bergizi yang Bisa Menjadi Menu Harian Anak
- Ma, Yuk Jadikan 6 Minuman Sehat Ini Sebagai Penambah Gizi Anak
- 5 Sumber Gizi Anak Usia Sekolah yang Harus Terpenuhi