Sempat Ingin Tinggalkan Kawa, Ini Cerita Menarik Andien Saat Menyapih
Kesabaran dan rasa cinta Andien membuatnya berhasil menyapih Kawa
10 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama tentu memiliki cerita tersendiri ketika proses menyapih si Kecil, ada yang lancar dan ada yang membutuh berbagai perjuangan. Hal ini pun dialami oleh Andien ketika sedang menyapih putra pertamanya yang bernama Kawa.
Proses penyapihan yang dilakukan oleh Andien penuh dengan cinta, walau sempat ada keinginan untuk meninggalkan Kawa ketika targetnya tidak terpenuhi.
Perlu Mama ingat juga kalau Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bayi setidaknya masih bisa menyusu sampai usia dua tahun atau lebih.
Meskipun begitu Mama perlu memberikan berbagai makanan bergizi ketika usianya sudah enam bulan.
Jika Mama sedang proses menyapih si Kecil dan ingin mengetahui kisah Andien melewati fase ini bersama Kawa, tak perlu khawatir karena Popmama.com telah merangkumnya.
Penasaran seperti apa ceritanya? Berikut penuturan kisah perjuangan dari Andien berdasarkan edaran surat elektroniknya.
1. Banyak ketakutan ketika ingin menyapih Kawa
Drama menyapih kerap kali menjadi sebuah proses panjang yang harus dilakukan oleh seorang Mama pada anaknya.
Bahkan keputusan menyapih menjadi perjuangan yang berat karena perlu dilakukan perlahan-lahan hingga si Kecil berhenti ingin menyusu.
Melalui surat elektronik yang dikirimkan oleh Andien, dirinya mengatakan beberapa kegelisahan ketika memutuskan ingin menyapih Kawa.
Sebelum dimulai, Andien memiliki banyak pertanyaan terhadap keberhasilan ketika sednag menyapih Kawa.
"Sebelum Kawa memasuki 2 tahun, aku banyak baca dan bertanya tentang kisah penyapihan ke teman-teman. Seperti apa, yaaa, nanti saat beneran Kawa disapih? Deg-degan sendiri mikirinnya. Aku suka banget sama proses menyusui ini, apakah aku siap menyudahinya? Apa Kawa bisa?" ungkap Andien.
Informasi yang diterima Andien ketika menyapih anak pun berbeda-beda karena beberapa orangtua lain ada yang lancar, namun tak jarang harus melalui berbagai macam drama selama proses berlangsung.
"Teman-temanku yang berhasil menyapih bilang kalau anak akan mudah disapih jika kita rajin memberi tahunya perihal penyapihan ini. Diberi tahu setiap hari, diulang-ulang, disayang-sayang, diafirmasi. Tapi oh tetapi, yang terjadi sama Kawa adalah kebalikannya. Dia malahan semakin geragas setiap kali aku sounding soal penyapihan," kata Mama satu anak ini.
Baca juga: Kapan dan Bagaimana Cara Efektif Menyapih Botol Susu pada Bayi?
Editors' Pick
2. Andien berusaha untuk tetap memberitahukan Kawa perihal proses menyapih
“Kawa kalau sudah 2 tahun, Kawa sudah mesti berhenti nyusu lagi ya," ucap Andien kepada Kawa.
Usaha Andien yang tetap memberitahukan ke Kawa mengenai proses penyapihan ini dilakukan hampir setiap malam tanpa henti. Ketika Andien berusaha terus melakukan pendekatan agar putranya berhenti meminta ASI ternyata Kawa justru semakin gemar menyusu.
Menurut Andien, anaknya ini seolah sudah mengerti kalau akan ada sebuah perpisahan sehingga ketika usia Kawa 2 tahun belum kemajuan berarti mengenai menyapih.
“Kawa, sekarang ini air susunya Ibu udah nggak lagi bisa mencukupi kebutuhan Kawa. Jadi, sebenarnya kita berdua mesti menyudahi proses menyusui ini. Nanti kalau udah 2 tahun 6 bulan, kita sama-sama udahan ya. Ibu yakin Kawa bisa membuat diri Kawa sendiri nyaman, Kawa juga mesti percaya sama diri Kawa sendiri,” kata-kata ini Andien bisikkan hampir setiap malam.
Pendekatan ini wajib dilakukan oleh Andien sesaat sebelum Kawa tertidur pulas. Menurut Andien ketika mata sudah ingin terpejam menuju tidur, maka anak-anak akan masuk ke state of unconscious saat-saat menuju tidur dan bagus saat melakukan afirmasi.
Ada yang pernah melakukan pendekatan seperti ini untuk si Kecil nggak nih, Ma?
Baca juga: Unggah Video Klip "Halo Sayangku", Andien Ingin Menebar Pesan Positif
3. Andien sempat ingin pergi jauh selama seminggu jika anaknya belum bisa disapih
Walau Kawa belum bisa berhenti menyusu di usia 2 tahun, Andien tetap memiliki target tersendiri. Sebagai seorang Mama yang ingin berhasil menyapih jagoan kecilnya, Andien ini Kawa berhenti menyusu di usia 2 tahun 6 bulan.
"Kalau 2 tahun 6 bulan Kawa belum mau berhenti menyusu, aku akan pergi jauh selama seminggu supaya Kawa terbiasa dengan ketidakhadiranku. Namun, rencana itu tidak pernah terjadi. Segala usaha sounding dan afirmasi yang aku lakukan seperti terbayar tunai dalam sehari," kata Andien.
Saat liburan sekeluarga ke Bali, Andien menceritakan kalau Kawa masih menyusu sampai ketiduran. Menurutnya, Kawa memang memiliki kebiasaan menyusu saat mobil sedang berjalan.
“Kaw, Ibu boleh lihat nggak giginya Kawa ada berapa?” tanya Andien ketika menggendong Kawa dengan saling bertatapan.
Ketika diminta memperlihatkan gigi, Kawa meringis menunjukkan deretan gigi depannya.
“Wah, banyak banget giginya! Kawa kepikiran nggak kalau gigi kawa sebanyak ini, terus Kawa nyusu. Kepikiran nggak kalau nipples-nya Ibu bisa sakit?” tanya Andien kepada Kawa.
Setelah perkataan sang Mama, Kawa pun terlihat seperti merenung dan bangun dari pangkuan tanpa minta menyusu. Semenjak kejadian tersebut Kawa pun nggak pernah meminta nyusu lagi seperti biasa. Proses yang dijalani oleh Andien ketika menyapih mengalir begitu saja dengan berbagai usaha tentunya.
"Aku percaya bahwa proses penyapihan ini berhubungan sama proses-proses yang sudah aku lakukan sebelumnya," kata Andien.
Baca juga: Anak Siap Lepas ASI? Cermati 9 Tips Sukses Menyapih Si Kecil
4. Proses menyapih butuh usaha dari anak untuk percaya pada dirinya sendiri
Menurut Andien, proses menyapih itu membutuhkan kepercayaan diri dari si Kecil agar peluang keberhasilannya lebih besar.
"Penyapihan ini juga usaha Kawa buat percaya sama dirinya sendiri. Kalau kita melihatnya dari sudut pandang anak, mungkin dia perlu waktu yang relatif untuk bisa bener-bener menyadari bahwa menyusui ini sudah bukan buat dirinya lagi," kata Andien.
Tak hanya kepercayaan diri anak yang diperlukan saat melepas momen-momen menyusu, namun Mama pun perlu terlibat di dalam proses tersebut. Andien pun menyadari ketika dirinya sudah benar-benar siap tanpa memikirkan kesedihan selama proses penyapihan, hal inilah yang justru membuat semua usahanya berhasil.
"Satu hal lagi, proses penyapihan Kawa ini sepertinya ada hubungannya dengan attachment issue yang aku punya. Menarik banget karena saat proses sounding itu sebenarnya aku sendiri lagi struggling dengan attachment issue. Ketika aku sedang healing dan berusaha bertransformasi lepas dari attachment issue, sepertinya transformasi itu ditandai dengan Kawa yang berhasil lepas dari aku dan aku yang berhasil lepas sama Kawa. Aku melepaskan dua hal nyaris berbarengan dan ternyata aku siap. Aku tadinya kepikiran kalau aku bakalan mellow dan sedih melepas Kawa, tetapi when we’re ready, we’re ready," jelas Andien.
Itulah beberapa cerita dari Andien selama proses menyapih yang dilakukannya bersama dengan Kawa. Dari proses Andien ini perlu diketahui bahwa proses menyapih perlu kerja sama antar dua pihak yaitu Mama dan si Kecil.
Bila masih berada di fase sedang berusaha menyapih si Kecil harus tetap semangat ya, Ma.
Baca juga:
- Terbiasa Plester Mulut Saat Tidur, Andien Ceritakan Manfaat Positifnya
- Beda 9 Tahun, Begini Cara Unik Andien Memaknai Usia Sang Suami
- Jalani Rumah Tangga dengan Ippe, Andien Aisyah Punya Ruang untuk Belajar dan Bertumbuh