15 Hal yang Sudah Bisa Dilakukan oleh Anak Usia 2 Tahun

Motorik dan sensoriknya mengalami pertumbuhan pesat

13 Oktober 2024

15 Hal Sudah Bisa Dilakukan oleh Anak Usia 2 Tahun
Freepik/master1305

Salah satu hal yang menjadi sumber kebahagiaan orangtua adalah saat melihat tumbuh kembang sang anak. Hari ke hari, setiap perkembangan kecil menjadi rasa syukur yang diucapkan oleh orangtua. Tapi tahukah Mama, memasuki usia balita awal, apa saja perkembangan yang mulai terlihat pada si Kecil?

Memasuki usia 2 tahun, si Kecil semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan seperti semakin imajinatif dan semakin terampil memecahkan masalah. Seiring pertumbuhan dan perkembangannya, minat dan kemampuannya pun makin berkembang.

Bersama Popmama.com, mari kita sama-sama mencari tahu 15 hal yang sudah bisa dilakukan oleh anak usia 2 tahun. Apa saja?

1. Mudah berubah suasana hatinya

1. Mudah berubah suasana hatinya
Pixabay.com/Ben_Kerckx

Mama akhir-akhir ini melihat si Kecil jadi lebih moody dari biasanya? Jangan khawatir dulu, karena ini adalah sesuatu yang normal dalam masa perkembangan mereka. Usia 2 tahun adalah masa dimana si Kecil mulai mengeksplorasi perasaannya, namun karena keterbatasan, ia masih belum bisa mengkomunikasikan apa yang ia rasakan dan ini bisa menjadi salah satu penyebab anak mudah sekali berubah moodnya.

Selain itu, aktivitas sehari-hari yang tiba-tiba berubah dan kondisi lapar juga bisa jadi pemicu anak yang mudah berganti suasana hati. Usahakan, orangtua bisa mulai mengajarkan anak bagaimana cara untuk mengenali dan mengekspresikan perasaan yang dirasakan anak, ya.

2. Mulai menyukai kegiatan outdoor

2. Mulai menyukai kegiatan outdoor
Pexels/Jill Wellington

Tahukah Mama, saat anak mulai tertarik dengan aktivitas di luar ruangan adalah tanda meningkatnya keingintahuan dan perkembangan fisik mereka. Berkegiatan di luar ruangan juga membawa banyak manfaat, seperti perkembangan fisik, meningkatkan keterampilan motorik, pertumbuhan kognitif, dan melatihnya bersosialisasi. Seru kan, main di luar ternyata punya banyak manfaat untuk anak!

3. Tertawa saat ada jokes yang didengar

3. Tertawa saat ada jokes didengar
Pexels.com/Henley Design Studio

Bukan cuma orang dewasa yang bisa tertawa saat mendengar jokes, si Kecil juga bisa. Saat ada di fase ini, tandanya cognitive skill anak sedang berkembang. Fase ini juga sebagai tanda bahwa anak mulai memahami konsep sederhana dan absurditas.

Saat tertawa pun, anak bisa diartikan sudah mampu mengekspresikan kegembiraan, dan bisa memberikan respon yang sesuai. Nampak sederhana, namun ini adalah sebuah tanda bahwa perkembangan emosi di diri anak sudah terjadi.

4. Punya bad image yang tidak layak diterima

4. Pu bad image tidak layak diterima
Freepik/karlyukav

Hal ini bisa jadi sangat membingungkan, terutama jika ada sangkut pautnya dengan perilaku mereka. Anak akan merasa bingung, dan secara tidak sadar akan membuat mereka memandang dirinya buruk meski tak tahu apa alasannya. Ini akan memengaruhi bagaimana anak melihat diri mereka, dan berdampak pada self-esteem nya.

Agar tidak menjadi hal buruk yang berlarut, ada baiknya orangtua menyediakan lingkungan yang baik dan sehat serta tidak lupa membantu anak mengenali dan mengendalikan emosi mereka.

5. Masih gemar menolak sesuatu dan berkata tidak

5. Masih gemar menolak sesuatu berkata tidak
freepik/cookie_studio

Tenang, Ma. Dalam proses pertumbuhannya, anak yang masih gemar berkata tidak adalah sebuah hal yang wajar. Berkata “tidak” bisa jadi adalah sebuah bentuk opini atau bagaimana cara mereka merespon apa yang terjadi di sekitar mereka.

Namun, jika anak terus mengulang-ulang kata “tidak” meski tidak pada konteksnya, bisa jadi ini adalah kata favoritnya untuk mengungkapkan ketidaksetujuan. Bisa jadi pula, ini caranya mencari perhatian dari Mama dan Papa. Respon mereka secara tenang, dan coba berikan pilihan lain kepada mereka.

6. Mulai memiliki empati

6. Mulai memiliki empati
Freepik/Wayhomestudio

Anak memiliki empati karena mengamati apa yang orang terdekatnya lakukan. Maka, jika ingin membantu perkembangan empati dalam diri anak, berilah contoh perilaku empati dari yang paling sederhana, seperti mengungkapkan perasaan dan kepedulian terhadap orang lain. Tumbuhnya rasa empati juga menunjukkan kesadaran anak terhadap dinamika sosial dan perasaan orang-orang di sekitarnya.

Editors' Pick

7. Jadi sosok yang sangat lincah

7. Jadi sosok sangat lincah
Pexels/Luna Lovegood

Saat anak menjadi lebih lincah, ini mencerminkan pertumbuhan yang signifikan dalam keterampilan fisik dan motorik mereka. Si Kecil akan semakin lihai berlari, memanjat, dan menyeimbangkan diri. Saat mereka mulai merasa percaya diri karena menjadi lebih tangkas, mereka akan percaya diri dengan kemampuan fisik mereka.

Keterampilan kognitif anak juga akan semakin terlatih, karena anak juga belajar menavigasi lingkungannya, dan mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Nggak nyangka ya, bisa sejauh itu perkembangannya!

8. Penuh kasih sayang

8. Penuh kasih sayang
freepik/jcomp

Si Kecil mulai menjadi anak yang penuh kasih sayang? Jika iya, ini pertanda yang bagus untuk perkembangan emosinya. Selain mulai mengenali emosinya, mereka juga mulai tahu bagaimana cara merespon perasaan orang lain, yang juga menjadi tanda empatinya berkembang.

Anak-anak yang penuh kasih sayang juga akan mudah untuk berinteraksi lebih positif dan menjalin persahabatan yang sehat. Interaksi yang penuh kasih sayang juga akan berkontribusi pada kesejahteraan emosional anak secara keseluruhan.

9. Permainan pura-pura

9. Permainan pura-pura
Pexels/Polina Tankilevitch

Ini adalah bagian penting dari perkembangan anak, karena mampu membantu anak memahami dunia sekitar. Ini juga mampu melatih keterampilan sosial mereka. Sediakan boneka, action figure, atau boneka kesayangannya. Mintalah si Kecil untuk membuat skenario dan juga peran yang akan dimainkan, lalu biarkan ia memulai interaksi. Kreativitas, imajinasi, dan empatinya pun akan terlatih secara perlahan.

10. Mulai suka mengeksplor sensory play

10. Mulai suka mengeksplor sensory play
uplifttherapycenter.com

Sensory play akan merangsang keingintahuan anak dan mendorong mereka bereksplorasi serta melatih panca indra mereka. Selain itu, motorik play juga akan ikut terlatih. Mama bisa melibatkan berbagai objek yang memiliki tekstur berbeda-beda. Saat menghadapi masalah pun, anak akan melatih kemampuan untuk menyelesaikan masalah serta membantunya berpikir lebih kritis.

11. Menambah kosakata

11. Menambah kosakata
Freepik

Memasuki fase ini, tentu akan membuat Mama merasakan perasaan yang campur aduk, ya? Bertambahnya kosakata anak, akan sangat membantu anak mengungkapkan perasaan dan menyampaikan apa yang mereka rasakan.

Tentu, hal ini akan mengurangi perasaan stres yang dirasakan, karena orang sekitarnya bisa mengerti apa yang ingin mereka sampaikan. Ketika kemampuan berkomunikasi mereka meningkat, anak akan lebih percaya diri dalam mengenali lingkungannya.

12. Cemas jika akan ditinggalkan

12. Cemas jika akan ditinggalkan
exels/EKATERINA BOLOVTSOVA

Pernahkah akhir-akhir ini anak semakin posesif terhadap Mama dan sering cranky saat akan ditinggalkan? Seringkali, ini adalah hal yang normal dan merupakan salah satu tanda perkembangan emosional. Semakin dekat anak dengan seseorang, semakin besar rasa takut ditinggalkan itu muncul.

Anak akan lebih sering mencari kenyamanan dan kepastian untuk tidak ditinggalkan. Namun, semakin bertumbuh anak, mereka akan semakin memahami konsep waktu, ditinggalkan sejenak, serta akan mengurangi kecemasan yang muncul karena ditinggalkan

13. Pintar meniru orang dewasa

13. Pintar meniru orang dewasa
Freepik/prostooleh

Semakin dewasa anak, semakin pintar ia meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa. Bukan hanya kegiatan dan ucapan, namun juga mimik atau ekspresi, lho. Anak adalah seorang pengamat serta peniru yang baik, dan ini adalah cara mereka mengenal dunia. Meniru orang dewasa akan membantu anak mengenal norma sosial dan membantu mereka role playing. Seru sih, untuk dicoba dengan si Kecil!

14. Mencocokkan warna dan bentuk

14. Mencocokkan warna bentuk
Freepik

Jika anak sudah bisa mencocokkan warna dan bentuk, maka anak sudah menunjukkan kemampuan mereka untuk mengkategorikan dan mengenali perbedaan, yang merupakan keterampilan kognitif dasar. Panca indranya pun bekerja dengan baik, karena mampu membedakan berbagai jenis atribut, yang penting untuk pembelajaran selanjutnya. Perlahan, perkenalkan anak dengan seluruh warna dan bentuk yang ada di sekitar untuk menambah skill dan pengetahuannya ya, Ma.

15. Mengulang perkataan dalam perbincangan

15. Mengulang perkataan dalam perbincangan
Freepik/jcomp

Fase ini juga merupakan fase pembelajaran bagi anak ya, Ma. Mereka akan mempraktikkan kosa kata baru, dan bereksperimen dengan suara dan struktur. Kebiasaan ini akan membantu anak lebih aktif dalam percakapan dan memungkinkan anak untuk mendapat respon dari orang di sekitar.

Itulah tadi beberapa hal yang bisa dilakukan oleh anak di usia 2 tahun. Si Kecil sudah bisa melakukan apa saja di usia 2 tahun, Ma?

Baca juga:

The Latest