Sakit gigi tidak hanya dialami orang dewasa, anak-anak pun dapat merasakan nyeri pada gigi mereka. Ngilu gigi pada anak-anak disebabkan karena berbagai faktor, seperti berlubang, tumbuh gigi, kurang menjaga kebersihan gigi, menggigit benda yang keras, keliru dalam menyikat gigi, atau infeksi pada gusi dan gigi.
Nyeri gigi membuat anak tidak nyaman dalam beraktivitas, tidak dapat tidur nyenyak, dan kehilangan nafsu makan. Tak jarang anak-anak rewel karena kelaparan, namun tidak nyaman untuk makan karena rasa nyeri yang dirasakan.
Orangtua bingung bagaimana untuk mengatasinya karena seringkali anak menolak beberapa makanan yang sudah orangtua sodorkan pada mereka.
Agar anak merasa nyaman saat mengkonsumsi makanan, Mama perlu memilih jenis-jenis makanan yang ramah bagi anak saat sedang nyeri gigi, seperti makanan yang lunak atau berkuah.
Dengan tekstur yang lembut, anak-anak akan mencerna makanan yang masuk ke mulut, sehingga rasa ngilu saat makan dapat diminimalisir dan nutrisi anak tetap terpenuhi.
Berikut ini Popmama.com mengulas makanan yang dapat dikonsumsi anak batita ketika sakit gigi.
1. Sup
Yummyapp/RaraDebtasari
Sup dengan kaldu yang lezat bisa menjadi pilihan yang baik. Mama dapat menyesuaikan isian pada sup agar mudah dicerna oleh anak-anak.
Saat membuat sup pastikan bahwa bahan-bahan sop dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan direbus hingga lunak agar anak mudah dalam mencerna.
2. Bubur
Canva/minadezhda
Bubur memiliki tekstur yang lembut dan mudah dicerna, sehingga anak-anak tidak perlu melakukan banyak kunyahan yang keras.
Berbagai jenis bubur yang dapat diberikan kepada anak, seperti bubur nasi, oatmeal, atau sereal yang dicampur dengan air atau susu.
Pastikan Mama menambahkan cairan (susu atau air) lebih banyak agar menghasilkan bubur yang lembut.
Editors' Pick
3. Pure buah
Freepik/freepik
Pure buah adalah makanan yang berbahan dasar buah yang sudah dihaluskan, sehingga memiliki tekstur lembut dan mulus.
Mama dapat menggunakan buah-buah yang bertekstur lembut dan matang, seperti buah pisang, buah apel yang sudah direbus, pir, mangga, dan buah naga.
Untuk menghasilkan pure buah dengan tekstur mirip seperti selai buah atau saus, Mama perlu menghaluskan buah-buah tadi dengan blender.
4. Puding silky
Freepik/azerbaijan_stockers
Puding memiliki tekstur halus dan lembut yang dapat memberikan kemudahan kepada anak dalam mengunyah. Mama dapat memilih puding bertekstur lembut (puding sutra)
Hindarkan puding dengan isian tambahan, seperti potongan buah-buahan yang keras atau biji-bijian karena dapat memberikan rasa tidak nyaman pada anak-anak yang sedang mengalami sakit gigi.
5. Telur
Freepik/azerbajan_stock
Telur tidak hanya memiliki tekstur yang lembut, namun juga mengandung protein, vitamin, mineral, dan omega 3 yang dibutuhkan oleh tubuh. Mama dapat mengkreasikan olahan telur pada anak, seperti telur dadar, telur orak-arik (scrambled egg), dan telur rebus.
6. Bubur kacang hijau
Freepik/Tyasindayanti
Bubur kacang hijau memiliki kandungan nutrisi yang baik, seperti protein, serat, dan vitamin, yang dapat membantu dalam proses penyembuhan.
Mama perlu pastikan untuk memasak bubur kacang hijau hingga benar-benar lunak. Mama dapat merendam kacang hijau semalam sebelum memasaknya untuk memudahkan proses pemasakan.
Jika Mama ingin bubur kacang hijau memiliki tekstur yang lebih halus, Mama dapat menghaluskannya dengan menggunakan blender.
Ini bisa membantu memastikan bahwa teksturnya benar-benar lembut dan mudah dikonsumsi.
7. Smoothie Bowl
Freepik/Racool_studio
Smoothie Bowl adalah variasi dari smoothie biasa yang lebih tebal dan dihidangkan dalam mangkuk.
Bahan utama dari Smoothie Bowl adalah campuran buah-buahan dan cairan, seperti susu, yoghurt, atau air kelapa. Buah-buahan yang biasa digunakan meliputi pisang, buah beri, mangga, papaya, dan lainnya.
Mama dapat menghaluskan buah-buahan menggunakan blender agar teksturnya mudah dicerna.
Mama perlu perhatikan bahwa topping yang ditambahkan pada smoothie bowl adalah topping yang lembut dan mudah untuk dikunyah.
Saat memberikan makanan kepada anak, pastikan Mama menggunakan sendok yang lembut dan memberikan suapan dengan perlahan.
Makanan yang diberikan sudah cukup dingin dan tidak terlalu panas agar tidak memperburuk kondisi nyeri pada anak-anak.