30 Aktivitas untuk Stimulasi Motorik Kasar dan Halus Balita
Tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sangat penting bagi kesehatan dan perkembangannya
5 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, tahukah bahwa 36 bulan pertama dalam kehidupan seorang anak disebut sebagai golden period?
Artinya di tiga tahun pertama kehidupannya, si Kecil mengalami masa tumbuh kembang yang pesat. Sehingga perlu stimulasi atau rangsangan yang tepat dan sesuai untuk mendukung perkembangan motorik, baik motorik halus maupun kasar.
Gerakan motorik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku yang dilakukan oleh tubuh manusia.
Jika anak mama sedang menjalani usia ini, Popmama.com akan mengulas beberapa aktivitas stimulasi apa saja yang sebaiknya Mama lakukan.
Yuk kita telusuri bersama tahun pertahunnya!
Usia 0-12 Bulan
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, pada tahun pertama, bayi belajar memfokuskan penglihatannya, menjangkau, mengeksplorasi, dan belajar tentang hal-hal yang ada di sekitarnya. Kognitif atau perkembangan otak berarti proses belajar memori, bahasa, berpikir, dan menalar.
Di usia ini, si Kecil perlu mulai dilatih untuk perilaku gerakan pengendalian motorik kasar dan halusnya seperti:
1. Stimulasi yang merangsang motorik kasar balita usia 0-12 bulan:
Perkembangan motorik kasar merupakan perkembangan gerak yang meliputi keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, seperti:
- Memberikan cermin yang besar dihadapan anak lalu panggil namanya sehingga ia bisa mengangkat kepalanya berkali-kali.
- Ajari anak cara memegang, menjatuhkan, dan menggulung bola yang berbeda. Ini membantunya belajar tentang bagaimana segala sesuatunya bergerak.
- Bunyikan mainan di atas kepalanya lalu pindahkan kebagian lain sehingga anak akan memiringkan badan dan berguling.
- Merangkaklah disamping anak dan biarkan ia ikut mencoba merangkak untuk melatih keseimbangan tubuhnya.
- Ajak anak yang sudah berlatih berjalan menelusuri rumput dipagi hari.
- Letakkan mainan beberapa meter didepannya, lalu berikan semangat padanya untuk mengambil mainan itu.
2. Stimulasi untuk merangsang motorik halus balita usia 0-12 bulan:
Gerakan motorik halus dapat lebih berkembang jika ada bantuan stimulasi dari Mama ya, misalkan dengan aktivitas seperti:
- Pegang jari jemari anak, lalu silangkan lengannya didadanya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan punggung atasnya.
- Berikan mainan lembut seperti teether yang bisa digenggam sambil digigit olehnya.
- Berikan mainan susun balok warna-warni dan ajak anak memasukan benda tersebut, cara ini untuk melatih kordinasi mata dan tangan.
Editors' Pick
Usia 1-2 Tahun
Menurut CDC, selama tahun kedua, balita lebih banyak bergerak, dan mulai sadar akan dirinya sendiri dan sekitarnya. Keinginan mereka untuk menjelajahi objek dan orang baru juga semakin meningkat. Semua hal yang dilihat, di dengar dan dirasakan si Kecil adalah bentuk stimulasi yang memberikan rangsangan pada otaknya.
Berikut adalah beberapa aktivitas yang membantu meningkatkan perilaku gerakan pengendalian motorik kasar dan halus balita usia 1-2 tahun:
1. Stimulasi untuk merangsang motorik kasar balita usia 1-2 tahun:
Permainan menjadi salah satu teknik menyenangkan untuk melatih stimulasi. Mama bisa mengajak si Kecil bermain seperti:
- Berikan bola kecil berbahan wol untuk membantunya berlatih menangkap.
- Berikan bola karet kecil dan biarkan ia mencoba menendangnya bolak balik pelan-pelan.
- Ajak si Kecil berlari-lari sambil Mama mengejarnya, tapi jangan terlalu kencang ya Ma berlarinya!
- Ajak ia berdiri dikursi yang pendek tanpa berpegangan.
- Dorong rasa ingin tahu dan kemampuan balita untuk mengenali benda-benda umum dengan melakukan kunjungan lapangan bersama ke taman atau naik bus.
2. Stimulasi untuk merangsang motorik halus balita usia 1-2 tahun:
Ajarkan si Kecil untuk melatih koordinasi gerakan tangannya, untuk melatih dan merangsang kemampuan dan perkembangan fisiknya, misalkan seperti:
- Berikan makanan kecil diatas piring dan biarkan ia memindahkan ke piring lainnya dengan cara menjumput.
- Berikan pisang dan biarkan ia mengupas kulitnya.
- Membuka 2-3 halaman buku cerita atau majalah anak-anak.
- Berikan mainan dengan tombol untuk ditekan agar sesuatu terjadi, atau coba aktivitas seperti menggoyang atau membenturkan benda.
- Bermainlah dengan balok susun dan mainan yang bisa digulingkan atau dirobohkan si Kecil di lantai.
Usia 2-3 tahun
Di usia ini si Kecil mengalami puncak perkembangan anak usia dini yang sangat pesat di otak dan selnya. Menurut CDC, selama tahap ini, balita mencapai tonggak dalam cara mereka bermain, belajar, berbicara, berperilaku, dan bergerak (seperti melompat, berlari, atau menyeimbangkan).
Berikut beberapa aktivitas yang dapat membantu perkembangan motorik kasar dan halus si Kecil pada usia 2-3 tahun:
Stimulasi untuk merangsang motorik kasar balita usia 2-3 tahun:
Secara bertahap, perkembangan otot punggung, kaki, dan keseimbangan balita semakin meningkat. Maka, mulai ajarkan si Kecil beberapa gerakan seperti:
- Belajar menyeimbangkan badan dengan berdiri menggunakan satu kaki.
- Belajar mundur sambil berjinjit.
- Memanjat tempat tidur atau kursi yang tidak terlalu tinggi.
- Melompat-lompat di tempat atau di trampolin.
- Belajar menaiki sepeda roda tiga.
- Gunakan satu kaki dan kemudian kaki lainnya saat menaiki tangga.
2. Stimulasi untuk merangsang motorik halus balita usia 2-3 tahun:
Sementara itu, dibawah ini adalah beberapa kemampuan motorik halusnya yang umum di tunjukan oleh si Kecil setelah memasuki usia 2-3 tahun.
- Mencoret-coret kertas dengan pensil warna.
- Belajar menggunting kertas warna dengan menggunakan gunting plastik.
- Belajar menulis angka sederhana seperti 1,2,3
- Belajar mengancingkan baju atau membuka pakaian sendiri dan berbagai kegiatan ringan di rumah.
- Dorong kemandirian anak yang sedang tumbuh dengan membiarkannya membantu berpakaian sendiri dan memberi makan dirinya sendiri.
Nah itulah beberapa cara untuk merangsang motorik kasar dan halus pada batita. Memang tidak ada sesuatu yang instan, dibutuhkan kesabaran dan juga konsistensi dari Mama. Jika Mama konsisten tentu terlihat hasilnya.
Namun penting diketahui bahwa setiap anak memiliki tonggak kemampuannya masing-masing, sehingga sesuaikan aktivitas di atas dengan kemampuan anak. Sederhana namun penting sekali dampaknya di 1000 hari pertama anak.
Jangan menyerah ya Ma, Kalau bukan Mama, siapa lagi yang akan mendukung keterampilan si Kecil?
Baca juga:
- 7 Kegiatan Motorik Halus Anak Balita untuk Meningkatkan Ketrampilan
- 7 Aktivitas Seru yang Bisa Mama Lakukan Bersama Anak di Bulan Puasa
- 10 Aktivitas Fisik Balita yang Dapat Dilakukan di Rumah