Apa Anak Perlu Diberikan Nutrisi Tambahan dari Multivitamin?
Suplemen multivitamin yang hanya diberikan oleh anak dengan kondisi khusus
19 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak-anak dan remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dari orang dewasa. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, kebutuhan ini harus terpenuhi dan tercukupi.
Kebutuhan nutrisi sebenarnya bisa terpenuhi dari makanan sehari-hari yang dikonsumsi oleh anak seperti pemberian sayur-sayuran dan buah-buahan, daging-dagingan, serta tambahan nutrisi dari minuman seperti susu.
Namun seringkali Mama ingin memberikan suplemen tambahan agar memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menunjang perkembangannya. Jika nutrisi penting bisa didapatkan dari makanan, perlukah anak diberikan multivitamin?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya berdasarkan informasi dari Kelvin Halim, S. Gz sebagai tim nutritionist dari Jovee, yuk simak informasinya berikut ini!
1. Enam nutrisi penting berupa vitamin dan mineral yang paling diperlukan anak
Selain pemberian makanan dengan kandungan karbohidrat, protein, dan lemak, nutrisi penting berupa vitamin dan mineral yang paling diperlukan oleh anak, diantaranya adalah:
Kalsium
Mineral ini penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan. Makin besar kepadatan tulang yang terbentuk sejak dini, maka makin rendah risiko anak untuk megalami gangguan tulang seperti osteoporosis pada saat dewasa nanti.
Kalsium ini bisa didapatkan dari susu dan produk olahannya, termasuk susu, yogurt, dan keju. Selain itu, kalsium juga bisa ditemukan di salmon, sayuran berwarna hijau tua, kacang kedelai, serta makanan olahan yang sudah diberi tambahan mineral kalsium.
Serat
Makanan yang mengandung serat tinggi biasanya juga kaya akan nutrisi-nutrisi penting lainnya, seperti Vitamin E, Vitamin C, kalsium, magnesium, dan kalium. Banyaknya serat yang dibutuhkan anak adalah 14 gram per 1000 kalori.
Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi, yaitu brokoli, alpukat, oatmeal, dan kacang merah
Vitamin B
Semua Vitamin B penting untuk proses metabolisme, pembentukan energi dan menjaga kesehatan jantung serta sistem saraf anak.
Salah satu Vitamin B paling esensial adalah B12, yang banyak terdapat di produk seperti daging-dagingan dan produk olahan yang telah difortifikasi.
Vitamin D
Bersamaan dengan kalsium, Vitamin D membantu pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada anak. Vitamin ini juga berperan dalam penyerapan kalsium dalam tubuh dan menjaga agar kadar nya tetap normal.
Sumber utama vitamin ini adalah sinar matahari pagi, kemudian makanan seperti ikan salmon, makarel, kuning telur, dan susu juga memiliki kandungan Vitamin D.
Vitamin E
Vitamin E selain untuk kulit juga dibutuhkan oleh tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memastikan peredaran darah anak tetap berjalan lancar.
Makanan yang mengandung Vitamin E adalah minyak sayur, seperti minyak bunga matahari. Kemudian juga kacang almond, hazelnut, dan juga biji bunga matahari.
Zat Besi
Zat besi membantu sel darah merah dalam mengedarkan oksigen keseluruh tubuh. Mineral ini, bisa didapatkan dari daging merah, bayam, kale, kacang merah, dan juga dari kacang kedelai.
2. Makanan sehari-hari adalah sumber nutrisi terbaik dan bisa memenuhi kebutuhan gizi harian anak
Sebenarnya makanan sehari-hari adalah sumber nutrisi terbaik dan bisa memenuhi kebutuhan gizi harian anak dengan tumbuh kembang normal. Apabila kebutuhannya sudah tercukupi, anak tidak perlu lagi diberikan suplemen vitamin tambahan.
Anak yang pemilih makanan juga tidak selalu mereka kekurangan gizi karena makanan yang mereka konsumsi sudah mengandung sejumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin B kompleks dan D, kalsium, serta zat besi.
Yang menjadi masalah adalah apabila makanan yang dikonsumsi itu-itu saja. Asupan vitamin dan mineralnya pun tidak beragam.
Editors' Pick
3. Anak usia 5-14 tahun di Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayuran
Kelvin Halim, tim nutritionist Jovee, menyampaikan fakta bahwa, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan 2019, 97% anak usia 5-14 tahun di Indonesia kurang mengonsumsi buah dan sayur.
Sebesar 15% diantaranya tidak mengonsumsi buah dan sayur sama sekali dan 64% lainnya hanya mengonsumsi buah dan sayur 1-2 kali seminggu.
Hal ini berbanding terbalik dengan anak-anak di beberapa negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand.
4. Suplemen vitamin tambahan dapat diberikan untuk anak dengan kondisi khusus
Suplemen vitamin tambahan dapat diberikan untuk anak-anak dengan kondisi khusus, seperti:
- Gangguan atau keterlambatan tumbuh kembang
- Memiliki penyakit kronis atau penyakit yang mengganggu penyerapan nutrisi, dan alergi makanan
- Menjalani diet tertentu, misalnya vegetarian
- Susah makan dan tidak mendapat asupan makan yang cukup dalam sehari
- Sering mengonsumsi makanan cepat saji atau olahan
- Sering mengonsumsi minuman bersoda
5. Risiko pemberian multivitamin yang justru tidak baik untuk kesehatan anak
Konsumsi multivitamin bukan tanpa risiko dan bisa menyebabkan keracunan dalam pemakaian dosis tinggi. Kebanyakan suplemen vitamin tambahan mengandung karbohidrat dan gula yang tinggi untuk menambahkan rasa manis, yang malah tidak baik untuk kesehatan anak.
Sebaiknya minta saran dari ahli kesehatan jika ingin memberikan tambahan suplemen. Jika konsumsinya terlalu banyak dan tidak terkontrol, bisa mengakibatkan keracunan dan gangguan kesehatan lainnya.
Perlu diingat juga bahwa sebaiknya suplemen vitamin tidak ditaruh di tempat yang dapat dijangkau anak dan hindari mengonsumsinya bersamaan dengan obat-obatan lain.
6. Suplemen multivimatin tidak dibutuhkan oleh anak sehat dengan tumbuh kembang normal
Pada dasarnya, suplemen multivitamin tidak dibutuhkan oleh anak-anak sehat dengan tumbuh kembang yang normal.
Justru, suplemen ini diperlukan untuk anak yang memiliki kondisi khusus, termasuk mereka yang susah makan atau memiliki gangguan penyerapan nutrisi.
Penuhi kebutuhan gizi anak dengan makanan sehat, tanpa gula tambahan.
Saat memberikan suplemen tambahan dan multivitamin untuk anak, pastikan jenisnya memang dibutuhkan mereka dengan dosis yang sesuai dengan usianya. Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum memberikan vitamin tambahan untuk anak.
Baca juga:
- Pentingnya Asupan Vitamin C bagi Kesehatan Anak
- 7 Rekomendasi Vitamin Peninggi Badan untuk Anak
- Apa Saja Sumber Vitamin C dan Manfaatnya bagi Tubuh Anak?