Apakah Aman Bila Anak Balita Tidur dengan Bantal?
Kenyamanan dan keselataman anak harus menjadi prioritas utama
28 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidur adalah salah satu kebutuhan penting bagi anak balita. Selain membantu anak balita merasa segar dan bertenaga, tidur juga memberikan banyak manfaat penting bagi perkembangan fisik dan mental mereka.
Sebagai orangtua, Mama tentu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta, termasuk kenyamanan saat tidur.
Salah satu hal yang sering dipertimbangkan para orangtua adalah memberikan bantal pada anak saat tidur. Namun, apakah anak balita memerlukan bantal saat tidur? Dan apakah aman bagi mereka tidur dengan bantal?
Berikut ini Popmama.com telah menyiapkan jawaban seputar apakah aman bila anak balita tidur dengan bantal, di bawah ini!
Editors' Pick
1. Tidak ada aturan baku tentang apakah anak balita harus atau tidak harus tidur dengan bantal
Tidur adalah kebutuhan yang penting bagi anak-anak, karena mereka memerlukannya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak.
Salah satu penunjang kenyamanan saat tidur yang sering diberikan pada anak adalah bantal. Sebenarnya, tidak ada aturan yang baku tentang apakah anak balita harus atau tidak harus tidur dengan bantal.
Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan apakah anak balita harus tidur dengan bantal atau tidak. Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah keselamatan anak.
2. Namun keselamatan anak saat tidur wajib dipertimbangkan orangtua
Beberapa studi menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia dua tahun yang tidur dengan bantal atau benda empuk lainnya di tempat tidur mereka, lebih berisiko mengalami SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau kematian mendadak bayi.
Oleh karena itu, untuk anak di bawah usia dua tahun, sebaiknya tidak diberikan bantal atau benda empuk lainnya di tempat tidur mereka.
Meskipun demikian, ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada anak yang lebih besar, seperti sindrom jantung kanan, epilepsi, dan beberapa penyakit yang mempengaruhi sistem pernapasan.