Batuk adalah kondisi yang sering terjadi pada siapa saja, dari kalangan usia berapa pun. Mulai dari balita hingga orang dewasa dapat terkena batuk. Batuk dapat menyebabkan balita tidak nyaman beraktifitas, karena napasnya menjadi terganggu, sering timbul nyeri di dada, hingga sakit tenggorokan.
Membantu si Kecil untuk merasa nyaman dan mengelola gejala, dapat membantunya mendapatkan istirahat yang dibutuhkan untuk kembali pulih. Ada beberapa cara rumahan untuk mengatasi batuk pada balita, salah satunya adalah dengan memberikan teh.
Namun, apakah memberikan teh aman bagi balita yang sedang sakit batuk? Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini ya Ma!
1. Apa yang menyebabkan anak balita alami batuk?
parenting.firstcry.com
Dilansir dari Kinsa Health, ribuan anak setiap tahun mengalami batuk, dan ini terjadi akibat penyebab yang berebda-beda. Ada begitu banyak penyakit dengan gejala 'batuk' yang terdaftar dan dapat bertahan selama berminggu-minggu setelah gejala lain hilang.
Seperti disebutkan di atas, ada beberapa penyakit yang umum terjadi pada anak-anak yang memiliki ditunjukkan dengan gejala batuk, berikut di antaranya:
Flu biasa
Influenza
Pneumonia
Batuk rejan
Asma
Alergi
Bronkiolitis (biasanya di bawah usia 2 tahun)
Croup (batuk menggonggong pada anak-anak)
RSV (Respiratory Syncytial Virus)
GER atau GERD (Gastroesophageal Reflux atau Gastroesophageal Reflux Disease, tergantung pada berapa lama gejala telah terjadi.)
Editors' Pick
2. Bolehkah anak balita diberikan teh saat batuk?
Freepik/Lookstudio
Menjaga anak agar tetap terhidrasi sangat penting ketika balita sakit. Cairan membantu tubuh melawan penyakit dan menjaga saluran udara tetap lembab dan kuat. Selain air mineral dan kuah sup, teh seringkali dijadikan sebagai cara untuk menenangkan anak yang sedang batuk.
Dilansir dari Romper, Dr. Sarah Combs, spesialis pengobatan darurat di Children's National Hospital, tidak merekomendasikan untuk memberikan teh pada anak.
"Meskipun saya tidak akan mengatakan sebagai tidak aman bagi balita untuk minum sedikit teh tanpa kafein dan tanpa gula, saya tidak akan merekomendasikan praktik ini kepada keluarga pasien saya," kata Dr. Combs pada Romper.
3. Mengapa balita perlu menghindari minum teh?
Freepik/Bearfotos
Ada beberapa alasan mengapa anak kecil perlu menghindari minum teh. Dokter anak lainnya, Dr. Whitney Casares mengatakan hal serupa, terutama pada bayi dan balita.
"Saya biasanya tidak merekomendasikan teh untuk bayi dan balita. Beberapa teh mengandung banyak bahan yang bisa berbahaya bagi tubuh si Kecil dan mungkin sulit untuk menilai berapa banyak satu bahan dalam satu porsi." ujar Dr. Casares.
Potensi suhu teh yang disajikan kepada balita demam akibat batuk juga menjadi perhatian. Dokter anak dan pakar pengasuhan anak Dr. Jennifer Trachtenberg, merekomendasikan agar orangtua yang memberikan anak teh wajib memerhatikan suhunya.
"Pastikan mereka cukup dingin, agar tidak terlalu panas hal ini untuk menghindari luka bakar di mulut atau jika tumpah ke tubuh saat minum ." saran Dr, Trachtenberg.
Dr. Trachtenberg yang juga menjabat sebagai Dokter Juru Bicara untuk American Academy of Pediatrics (AAP), mencatat bahwa orangtua dapat beralih ke metode lain untuk meredakan sakit tenggorokan untuk balita.
Seperti tetap terhidrasi dengan minum banyak air, makan sup ayam, menjaga kebersihan tubuh, kepala ditinggikan dengan bantal ekstra, dan menggunakan kelembaban. Pelembab atau uap di kamar mandi membantu memberikan kelembapan pada tenggorokan yang gatal.
4. Apa yang perlu dilakukan jika ingin memberikan teh pada balita?
Pixabay/ebaso
Jika Mama ingin memberikan teh pada balita saat sakit batuk, cobalah untuk memberikan teh herbal, atau teh yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, karena biasanya tidak mengandung kafein.
Untuk anak di atas dua tahun teh herbal dapat menjadi pilihan yang sehat dibandingkan dengan minuman manis dan dapat membantu mengelola gejala beberapa penyakit ringan seperti batuk, pilek, atau alergi.
Dilansir dari WebMD, beberapa ahli mencatat bahwa teh herbal dapat menjadi pilihan yang sehat untuk anak-anak karena menghidrasi, asa tidak mengandung gula tambahan.
Beberapa teh herbal dapat digunakan untuk membantu mengelola gejala penyakit ringan pada anak-anak. Berikut jenis teh yang direkomendasikan untuk anak-anak:
Teh pepermin: Teh herbal ini dapat membantu menenangkan sakit perut, meredakan mual, sakit tenggorokan, batuk, dan mabuk perjalanan. Ini juga dapat membantu meredakan hidung tersumbat karena pilek atau alergi.
Teh jahe: Jahe efektif dalam membantu meringankan masalah perut pada orang dewasa maupun anak-anak. Ini juga dapat membantu meringankan mual atau nyeri gas.
Teh kamomil: Kamomil adalah teh yang menenangkan, sehingga dapat membantu balita lebih rileks dan bersiap untuk tidur atau membantu meredakan kecemasan ringan.
Teh buah: Teh dengan rasa seperti raspberry, blueberry, atau teh persik bisa menjadi favorit untuk si Kecil. Saat disajikan pada suhu yang aman, teh ini bisa menjadi alternatif yang bagus dan menghidrasi.
Jika ingin menambahkan rasa manis pada teh, Dr. Combs merekomendasikan untuk menambahkan madu murni, dibanding dengan gula.
“Orang dewasa sering meminum teh dengan madu dan lemon untuk menenangkan tenggorokan yang telah terkena virus. Namun, untuk balita, saya menyarankan untuk memilih madu murni. Ada data yang menunjukkan bahwa satu sendok teh madu dapat membantu meringankan batuk dan hidung tersumbat anak-anak," kata Dr. Combs kepada Romper.
Nah itulah informasi seputar pemberian teh pada balita ketika ia mengalami batuk. Dari informasi di atas, Mama dapat memberikan teh pada anak, asal teh yang diberikan tidak mengandung kafein, gula tambahan, dan teh herbal seperti yang di rekomendasikan di atas.
Teh untuk balita juga harus disajikan lebih lemah, atau direbus dalam waktu yang lebih singkat, dan disajikan lebih dingin daripada yang biasanya dinikmati orang dewasa. Jika Mama tidak yakin apakah aman untuk memberi balita jenis teh herbal tertentu, penting untuk tanyakan kepada dokter anak.