Bolehkah Anak Balita Mengonsumsi Yoghurt Setiap Hari?
Yoghurt sering dipilih sebagai menu sarapan atau camilan sehat untuk balita
29 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika Mama memiliki balita yang suka pilih-pilih makanan, seringkali timbul rasa khawatir tentang apakah si Kecil telah mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.
Ada beberapa solusi yang bisa Mama lakukan, salah satunya adalah memberikan yoghurt. Yogurt telah dikonsumsi oleh manusia selama ratusan tahun. Yoghurt juga cukup populer karena kandungannya yang sangat bergizi, dan dapat meningkatkan beberapa aspek kesehatan anak.
Yoghurt seringkali menjadi pilihan untuk menu sarapan anak hingga camilan yang menyegarkan di siang hari. Namun, apakah boleh balita mengonsumsi yogurt setiap hari?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak informasinya yang telah Popmama.com di bawah ini!
1. Apa saja kandungan dari yoghurt?
Yogurt adalah produk susu yang dimulai dari susu segar dan krim. Kemudian difermentasi dengan berbagai kultur bakteri hidup, dan diinkubasi pada suhu tertentu untuk mendorong pertumbuhan bakteri.
Kultur bakteri hidup tersebut memfermentasi laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu, yang akhirnya menghasilkan asam laktat, yang memberikan rasa khas pada yogurt.
Dilansir dari Medical News Today, yogurt adalah pilihan yang sehat, karena kandungannya yang tinggi protein, kalsium, vitamin, dan kultur bakteri hidup, atau probiotik, yang dapat meningkatkan mikrobiota usus.
Probiotik dalam yoghurt diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu mencegah masalah pencernaan, dan menawarkan perlindungan untuk tulang dan gigi
Editors' Pick
2. Bolehkah memberikan balita yoghurt setiap hari?
Dilansir dari Romper, Ilyse Schapiro, MS, RDN, ahli diet di praktik swasta di New York dan Connecticut, mengatakan bahwa memberikan porsi susu harian penting untuk balita. Jika yogurt membantu anak memenuhi kuota harian, itu lebih baik.
“Tidak apa-apa balita makan yogurt setiap hari, bahkan beberapa kali sehari, selama tidak ada alergi susu atau intoleransi laktosa. Balita usia 12 bulan ke atas membutuhkan dua hingga tiga porsi susu per hari, dan yogurt dapat berkontribusi pada salah satu porsi itu,” jelas Schapiro.
Balita harus memiliki banyak porsi produk susu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, khususnya kalsium dan vitamin D.
3. Berapa banyak porsi yogurt yang dapat diberikan pada balita?
Dilansir dari VeryWell Family, ukuran porsi untuk anak usia delapan hingga 12 bulan adalah 1/4 hingga 1/2 cangkir yogurt.
Balita (usia 12-24 bulan) membutuhkan dua atau tiga produk susu dalam sehari, yang setara dengan 1/2 cangkir susu, 1/2 ons keju, atau 1/3 cangkir yogurt.
Saat anak mulai minum susu sebagai pengganti susu formula atau ASI (setelah usia satu tahun), 1/2 cangkir yogurt dapat menjadi salah satu porsi susu hariannya.
Balita membutuhkan sekitar 700 mg kalsium sehari. Susu murni mengandung sekitar 300 mg per cangkir, sedangkan yogurt mungkin memiliki 300 mg hingga 450 mg per cangkir, tergantung pada jenis dan merek yogurt.
4. Bagaimana cara memilih yoghurt untuk balita?
Yogurt bisa menjadi tambahan yang sangat sehat untuk menu makanan si Kecil, tetapi ini juga bisa menjadi makanan cepat saji jika Mama tidak berhati-hati.
Beberapa merek yoghurt dapat mengandung pemanis buatan, pewarna buatan, gula, sirup jagung fruktosa tinggi, dan pengental.
Produk yogurt rendah lemak atau bebas lemak cenderung memiliki kandungan tersebut untuk membuatnya lebih kental dan menambah lebih banyak rasa ketika kandungan lemaknya lebih sedikit.
Dilansir dari VeryWell Family, balita membutuhkan semua produk susu berlemak yang dapat ditawarkan, jadi pilihlah yogurt penuh lemak. Selain itu, pilihlah yoghurt yang memiliki komposisi bahan lebih sedikit, cukup menggunakan susu serta bakteri baik dan aktif.
Usahakan untuk menghindari yogurt dengan tambahan gula. Alih-alih menambahkan gula, Mama dapat menambahkan buah segar favorti si Kecil.
5. Apakah efek samping mengonsumsi yoghurt pada balita?
Salah satu efek samping yang muncul ketika memberikan yoghurt pada balita adalah alergi. Jika Mama khawatir yogurt dapat menimbulkan reaksi alergi, mulailah dengan jumlah kecil dan pantau tanda-tanda reaksi alergi. Tanda-tanda itu dapat mencakup:
- Gatal-gatal
- Kesulitan bernafas atau gejala asma
- Pembengkakan mulut atau tenggorokan
- Muntah
- Diare
Jika muncul tanda-tanda di atas setelah balita mengonsumsi yoghurt, segera berkonsultasi pada dokter untuk diberikan penanganan medis.
Itulah beberapa informasi seputar pemberian yoghurt pada balita. Ketika si Kecil beralih ke makanan padat, yogurt bisa menjadi pilihan bijak untuk sarapan atau camilan sehat. Namun tetap perhatikan setiap bahan-bahan tambahan dengan selalu mengecek kemasannya.
Lalu awasi dengan cermat kemungkinan gejala alergi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ketika ada gejala atau potensi masalah apa pun yang terjadi setelah balita mengonsumsi yoghurt.
Baca juga:
- Bolehkah Anak Balita Diberikan Teh Ketika Mengalami Batuk?
- Bolehkah Anak Balita Minum Air Gula?
- Bolehkah Balita Mengonsumsi Mi Instan?