Bolehkah Balita Minum Kopi? Apa Efek Sampingnya?
Memberikan kopi pada balita bisa menyebabkan kecemasan dan peningkatan denyut jantung
28 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap orang dewasa menyukai kopi untuk meningkatkan energi dan mencegah agar tidak mengantuk saat kerja. Namun kini tak hanya orang berusia dewasa saja yang menikmati kopi.
Percaya atau tidak, balita adalah kelompok individu terbaru yang bergabung dalam kegilaan kopi. Menurut sebuah studi tahun 2015 dari Boston Medical Center, 15 persen balita mengonsumsi hingga empat ons kopi setiap harinya.
Ini setara dengan setengah cangkir, dan bukan jumlah yang sedikit untuk balita. Studi ini menemukan bahwa 2,5 persen anak usia satu tahun minum kopi dan jumlah itu meningkat pada usia dua tahun.
Namun, bolehkah balita minum kopi? dan apa efek sampingnya untuk kesehatan anak?
SImak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Bolehkah anak mendapatkan asupan kafein?
Dilansir dari laman Johns Hopkins All Children’s Hospital, hingga saat ini belum ada pedoman federal untuk asupan kafein mengenai anak-anak. Tetapi, negara seperti Kanada memiliki beberapa pedoman dasar jumlah kafein untuk anak, yaitu:
- Usia 4-6 tahun: 45 mg (sekitar setengah cangkir kopi)
- Usia 7-9 tahun: 62,5 mg
- Usia 10-12 tahun: 85 mg
- Remaja: 85-100 mg
Perlu diketahui bahwa kafein tak hanya hadir di minuman atau makanan yang mengandung kopi saja. Selain kopi, kafein hadir dalam teh (48 mg per 8 ons), soda berkafein (37 mg per 12 ons), cokelat panas (10 mg per 12 ons), dan cokelat (10-30 mg per 1,5 ons).
Sebaliknya American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa, anak-anak dan remaja harus dijauhkan dari minuman yang mengandung kafein, termasuk bayi.
Dilansir dari Healthline, Faktanya, Komite Nutrisi dan Dewan Kedokteran Olahraga dan Kebugaran AAP menyimpulkan pada 2018 bahwa kafein "tidak memiliki tempat dalam makanan anak-anak dan remaja.”
Editors' Pick
2. Apa efek samping kafein bagi tubuh anak?
Masih dilansir dari laman Johns Hopkins All Children’s Hospital, kafein memiliki efek dosis-respons. Karena anak berusia balita masih lebih kecil dalam ukuran tubuhnya, dibutuhkan lebih sedikit kafein untuk memengaruhi fungsi tubuhnya.
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan masalah seperti peningkatan kecemasan, peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, refluks asam dan gangguan tidur. Terlalu banyak kafein berbahaya bagi anak-anak, dan dalam dosis yang sangat tinggi, bisa menjadi racun.
Kafein adalah stimulan yang meningkatkan kewaspadaan. Jika si Kecil merasa lelah dan minum kopi untuk menjalani hari, akan lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter anak, agar dapat mengidentifikasi akar penyebab dari apa yang menyebabkan kelelahan.