Bolehkah Menambahkan Gula pada Makanan Balita Usia 1 Tahun?
Banyak pemberian gula dapat mengurangi nutrisi yang dibutuhkan balita untuk tumbuh kembang
11 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balita umumnya menyukai rasa makanan manis, jadi inilah mengapa tak sedikit orangtua yang senang memberikan makanan atau minuman manis kepada anak kecil mereka.
Memberikan pemanis tambahan juga dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan balita yang pemilih makanan.
Masalahnya, semakin dini orangtua mengenalkan gula tambahan, semakin besar kemungkinan balita lebih menyukai dan memilih makanan manis hingga sepanjang sisa hidupnya.
Meski ini memudahkan orangtua agar si Kecil mau makan, Mama mungkin telah banyak mendengar seputar bagaimana dampak gula berlebihan pada anak-anak. Lantas, ini yang menimbulkan banyak pertanyaan seperti, bolehkah menambahkan gula pada makanan balita usia 1 tahun?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasi untuk membantu Mama menemukan jawabannya. Yuk simak!
1. Bolehkah menambahkan gula pada makanan balita usia 1 tahun?
American Heart Association merekomendasikan untuk menghindari tambahan gula sebelum usia 2 tahun.
Dilansir dari Strong 4 Life, penelitian menunjukkan bahwa hampir setengah dari semua anak mulai dari usia 7 hingga 8 bulan, sudah memiliki beberapa jenis makanan penutup atau minuman manis.
Meskipun Mama mungkin berpikir sedikit gula tidak ada salahnya, memperkenalkan permen sedini mungkin dapat membentuk preferensi selera si Kecil.
Padahal, usia balita menjadi waktu yang tepat untuk memperkenalkan anak pada berbagai makanan sehat untuk membantunya mengembangkan preferensi rasa.
Jika minuman dan makanan manis sudah tersedia untuk anak, ia tentu akan lebih suka memakannya, dan tidak akan ada ruang tersisa di perut kecilnya untuk makanan bergizi yang penting untuk tumbuh kembangnya.
Editors' Pick
3. Adakah pilihan pengganti makanan atau minuman dengan gula tambahan?
Mama mungkin sangat sulit untuk menemukan makanan yang tidak dibuat dengan tambahan gula. Bahkan makanan yang dianggap sehat, seperti roti gandum, memiliki tambahan gula.
Itulah mengapa sangat penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dikemas dengan tambahan gula. Namun ada beberapa makanan atau minuman yang disarankan untuk diubah agar dapat membatasi asupan gula tambahan balita, misalnya seperti:
- Minuman manis, dapat diganti dengan air putih atau susu biasa.
- Jus kemasan, dapat diganti dengan buah-buahan lunak, seperti pisang, persik matang, dan buah kalengan yang dikeringkan (dikemas dalam air atau jus murni 100 persen, bukan sirup).
- Es krim, dapat diganti dengan yogurt susu murni dengan buah.
- Sereal manis, dapat diganti dengan oat panggang biasa.
- Kue atau bar protein balita, dapat diganti dengan bagel mini gandum utuh dengan krim keju (untuk balita).
- Makanan balita kemasan, dapat diganti dengan pasta gandum utuh dengan sedikit saus, daging giling, dan sayuran.
3. Apa saja dampak dari mengonsumsi gula yang berlebihan pada anak balita?
Terlalu banyak gula selama masa kanak-kanak dapat menyebabkan mengidam yang tidak sehat saat anak-anak tumbuh dewasa.
Dilansir dari Henry Ford Livewell, gula yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang menempatkan anak pada risiko terkena tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol, dan diabetes tipe 2 (di mana respons tubuh terhadap insulin tidak diatur).
Peningkatan dan penurunan gula darah yang cepat dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan bahkan depresi. Kegemukan dan obesitas juga berhubungan dengan masalah tulang dan persendian dan beberapa bentuk kanker.
4. Bagaimana cara agar anggota keluarga mendukung keputusan Mama dalam membatasi pemberian gula?
Meskipun Mama mungkin tidak mengizinkan si Kecil untuk memiliki makanan dan minuman dengan tambahan gula di rumah, mungkin sulit untuk memastikan orang lain di lingkungan anak yang mengikuti jejak Mama.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan agar anggota keluarga dapat mendukung Mama dalam mencegah pemberian gula berlebihan pada anak.
Mama dapat memberi tahu mereka bahwa Mama bekerja sangat keras untuk membantu anak belajar menyukai makanan sehat. Untuk saat ini, makanan manis tidak tersedia, tetapi mereka tetap dapat memanjakan anak dengan perhatian dan mainan menyenangkan, seperti stiker, buku, waktu bermain, dan banyak lagi.
Sangat penting bagi para anggota keluarga untuk memahami dan mendukung keputusan pengasuhan Mama, terutama jika mereka menghabiskan begitu banyak waktu dengan balita. Mulailah dengan menjelaskan mengapa mereka tidak menyuguhi minuman atau makanan manis apa pun.
Mama juga dapat memberi tahu bahwa semua orangtua berbeda. Beberapa mungkin setuju dengan tambahan gula, tetapi Mama tidak.
Dari informasi di atas, Mama mungkin telah mengetahui bahwa jawabannya adalah dianjurkan untuk tidak memberikan tambahan gula apapun pada makanan dan minuman anak. Ingatlah untuk jangan pernah merasa seolah-olah Mama adalah "orangtua yang kejam".
Ingatlah bahwa apa yang Mama lakukan ini untuk menjaga agar si Kecil bisa tumbuh kembang yang optimal dan sehat. Dan setiap anak membutuhkan orangtuanya untuk menjaganya tetap sehat sejak usia dini.
Baca juga:
- Waspadai, 5 Tanda Jika Balita Telah Mengonsumsi Terlalu Banyak Gula
- Tidak Ingin Anak Kelebihan Gula? Batasi Makanan Ini!
- 5 Tips Mengatasi Anak yang Kebanyakan Makan Gula