Mendisiplinkan balita bisa jadi rumit, karena anak-anak pada usia ini mulai senang untuk eksplorasi. Namun, balita juga memiliki kemampuan yang terbatas untuk bernalar dan berkomunikasi pada usia ini. Oleh karena itu, orangtua dituntut untuk mengajari balita tentang perilaku yang tepat.
Mendisiplinkan si Kecil dapat membentuk karakter positif sejak dini. Tetapi mendisiplinkan balita bukan berarti membatasinya pada serangkaian aturan dan menggunakan hukuman. Disiplin seharusnya menjadi cara mendidik anak untuk menerapkan perilaku yang baik.
Kebanyakan orangtua terus bertanya-tanya tentang cara mendisiplinkan balita, sehingga kali ini Popmama.com akan membahas beberapa teknik yang bermanfaat untuk mendisiplinkan si Kecil tanpa harus membatasi eksplorasinya.
Baca terus ya, Ma!
1. Tetap konsisten
Freepik/Artfolio
Sebagai orangtua, Mama tak boleh menyerah dalam pendekatan saat mencoba mendisiplinkan anak. Jika respons Mama terhadap suatu keadaan terus berubah, ini mungkin akan membingungkan balita dengan sinyal yang beragam.
Si Kecil mungkin memerlukan pengingat dan pemeriksaan terus-menerus untuk mematahkan pola perilaku buruknya dan mengadopsi cara berperilaku yang lebih baik. Menetapkan rutinitas untuk balita akan memberinya rasa aman untuk berperilaku tenang dan tepat.
Ini berarti mengikuti jadwal yang konsisten untuk waktu makan, waktu bermain, tidur siang, dan waktu tidur. Bicarakan pada anak terlebih dahulu untuk setiap perubahan rutinitas, agar mencegah kemungkinan amukan di kemudian hari.
2. Mengidentifikasi pemicu
Freepik/Jiboom
Mengenali penyebab umum atau pola perilaku balita mungkin akan sangat membantu dalam menanganinya secara efektif. Misalnya, jika balita lapar atau mengantuk, ia akan gelisah. Dengan perencanaan yang matang sebelumnya, cobalah untuk menghindari semua pemicu potensial tersebut.
Misalnya, jangan merencanakan perjalanan jika anak sedang mengantuk. Salah satu cara yang baik untuk mendisiplinkan balitaadalah dengan tidak memprovokasinya saat suasana hatinya sedang tidak baik.
3. Kembangkan rasa pentingnya diri sendiri
Freepik
Cobalah libatkan si Kecil dalam kegiatan yang dapat dilakukan bersama, seperti menyimpan mainannya, memasak makanannya, mandi, atau berpakaian. Ini dapat membangun rasa penting dalam dirinya, selain itu anak akan menikmati perhatian.
Alih-alih memberikan arahan kepada balita, berikan tanggung jawab. Misalnya, minta ia untuk memutuskan apakah ia ingin mengenakan pakaian hitam atau merah untuk pergi ke rumah nenek.
Memberikan pilihan pada balita dapat menyampaikan pesan bahwa Mama menghargai perasaannya dan ia memiliki suara dalam situasi tertentu.
4. Pertimbangkan sudut pandang anak
Freepik/Shapovalphoto
Balita mungkin mengalami kesulitan ketika mengekspresikan ketidaksenangannya dengan cara yang tepat. Ia mungkin mengamuk untuk menunjukkan ketidaksetujuan mereka dalam situasi tertentu.
Misalnya, jika Mama mengambil bolanya dan mengatakan waktu bermain sudah berakhir, tetapi ia ingin bermain lebih banyak dan Mama masih menolak, maka si Kecil mungkin menunjukkan kekesalannya dengan menangis keras.
Melihat hal-hal dari sudut pandang balita dapat membantu Mama mencegah kekacauan mendatang. Dalam situasi seperti itu, pahami sudut pandangnya dan temukan solusi yang baik bagi Mama dan anak, misalnya seperti menambah jam bermainnya 5-10 menit.
Editors' Pick
5. Coba alihkan perhatian anak
Freepik/User18526052
Balita biasanya memiliki rentang perhatian yang pendek. Sehingga Mama dapat memanfaatkan rentang perhatiannya untuk mengalihkan anak dengan beberapa aktivitas menarik saat ia mulai mengamuk.
Mengarahkan balita ke beberapa aktivitas produktif, seperti mewarnai, melukis, atau membuat kerajinan tangan dapat membantunya melupakan amukan.
6. Berikan penguatan positif
Freepik/Katemangostar
Buatlah pernyataan untuk menghargai perilaku baik si Kecil yang dapat mendorongnya untuk mengulanginya lagi di kemudian hari.
Misalnya, memuji perilaku baiknya di meja atau ketika anak merapikan mainannya sendiri. Ketika Mama menghargai perilaku balita, ia akan senang dan mengerti bahwa ia akan melakukan perbuatan lebih baik dan lebih baik lagi.
7. Gunakan bahasa yang tepat
Freepik/Galinkazhi
Saat Mama melihat perilaku negatif si Kecil yang tidak dapat diterima, ingatlah bahasa dan nada bicara yang digunakan. Kehilangan kendali dan meneriaki anak bukanlah ide yang baik, justru ini hanya akan memperburuk perilaku buruknya.
Tentu saja, Mama mungkin marah pada perilakunya, tetapi luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum berbicara dengan anak.
Pendekatan yang tepat adalah dengan menggunakan nada tegas untuk menyalahkan tindakan tersebut, tetapi bukan menyalahkan anak. Sehingga, penting bagi Mama untuk menjaga nada bicara ketika ingin mendisiplinkan anak.
8. Ekspresikan kasih sayang
Freepik/Gritsiv
Sentuhan pengasuhan dari orangtua dapat membantu memenuhi kebutuhan anak akan kasih sayang dan keamanan fisik. Pendekatan pengasuhan yang tepat saat berinteraksi dengan, mendorong keterikatan yang sehat dan perilaku yang baik.
Maka selalu ekspresikan cinta Mama secara bebas dengan memeluk, mencium, atau sekadar menggendong si Kecil. Sentuhan pengasuhan juga dapat mendorong pertumbuhan fisik yang sehat secara keseluruhan dan perkembangan intelektual balita
9. Saat kewalahan, abaikan perilaku anak sejenak
Freepik arlee.p
Terkadang mengabaikan perilaku negatif anak dapat membantu meredakan situasi yang membuat Mama dan anak stres. Cobalah untuk bersabar dan biarkan suasana hati yang buruk berlalu.
Balita mungkin juga akhirnya merasa lelah berteriak setelah menyadari bahwa dia tidak mendapatkan perhatian yang dicari. Nantinya, ia akan menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Mama. Terkadang, berdiam diri sementara juga mendisiplinkan seorang anak.
10. Jadilah panutan bagi anak
Freepik/anna_grant
Balita biasanya meniru orangtuanya, ia mempelajari bagaimana cara bereaksi terhadap situasi setelah melihat reaksi orangtuanya.
Misalnya, cara Mama memperlakukan orang lain, cara Mama mengelola stres, cara Mama mengatasi perasaan negatif. Secara diam-diam, si Kecil mengamati dan akan berperilaku sama.
Maka itu, perhatikan perilaku Mama dan sertakan contoh yang tepat untuk ditiru anak. Menjadi panutan yang tepat bagi balita dapat menjadi cara terbaik untuk mendisiplinkan anak dan menanamkan perilaku yang baik dalam dirinya.
Nah Ma, itulah beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk mengajarkan disiplin pada balita sejak dini. Perlu diketahui bahwa normal untuk merasa stres saat mencoba mendisiplinkan balita.
Tahun-tahun awal seorang anak sangat penting, inilah saat kepribadian dan pola perilakunya berkembang. Jadi, tanamkan perilaku baik pada si Kecil melalui penguatan afirmatif dan pembelajaran observasional.