10 Cara Mencegah Balita Tantrum di Tempat Keramaian
Coba ingat-ingat apa saja yang memicu anak mengalami tantrum di tempat umum ya Ma!
31 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada dasarnya, tantrum merupakan emosi marah, yang biasanya terjadi pada usia dua tahun. Kondisi ini umumnya bisa bertahan lama, hingga anak mampu berkomunikasi sedikit lebih baik dari sebelumnya.
Inilah yang cenderung terjadi pada tantrum, yaitu ketidakmampuan seorang anak untuk mengomunikasikan bagaimana perasaannya karena emosi yang meluap-luap. Amukan bisa melonjak karena suatu insiden atau perubahan yang terjadi di sekeliling anak secara tiba-tiba.
Tantrum dapat terjadi di mana saja, bahkan ketika Mama sedang mengajak anak berjalan-jalan di tempat umum yang ramai. Waktu jalan-jalan yang menyenangkan mungkin bisa menjadi masalah bila si Kecil mulai menangis, berteriak, dan mengamuk di tempat keramaian.
Namun Mama tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah balita tantrum di tempat keramaian. Berikut Popmama.com telah menyiapkan beberapa caranya di bawah ini. Yuk simak!
1. Membawa sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian anak
Untuk menghindari tantrum yang terburuk, Mama harus menyadari bahwa gangguan adalah alat yang hebat untuk mengatasinya. Entah itu perjalanan singkat ke toko kelontong atau makan siang di restoran, bawalah pengalih perhatian.
Entah itu mainan favorit, botol air minum, atau camilan bergizi, tidak apa-apa membawa sesuatu untuk membantu anak kembali fokus. Mama juga bisa membawa mainan fidget untuk mengatasi anak yang tantrum akibat kecemasan di tempat ramai. Seperti bola stres atau pop it.
2. Hindari melewatkan waktu tidur siang anak
Mama mungkin tahu bahwa ini bisa sulit, mengingat ada beberapa hari di mana waktu berlalu dan waktu tidur siang sepertinya semakin jauh. Tetapi, perlu diingat bahwa tantrum lebih sering terjadi saat anak sedang lelah.
Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga jadwal tidur anak dan mengawasinya. Jika anak terlalu lelah, ia akan cenderung "bertingkah". Bahkan orang dewasa akan cenderung menjadi pemarah ketika kelelahan.
Sehingga, pastikan balita cukup istirahat sebelum Mama mengajaknya bepergian untuk menghindari suasana hati yang buruk dan potensi amukan.
3. Pastikan anak sudah makan sebelum pergi
Pernahkah Mama mengalami emosi yang meningkat karena rasa lapar? Nah, balita dan anak-anak juga begitu. Seringkali, ketika anak kesal, ia sering puas dengan camilan cepat dan bergizi.
Maka jangan lupa memastikan anak sudah makan sebelum pergi, terutama perjalanan yang cukup jauh. Bahkan jika itu berarti membiarkan anak mengambil kue mangkuk untuk menahan hasrat dan kelaparannya sampai waktunya makan siang, izinkan.
Hal terakhir perlu diingat adalah anak yang lapar dapat mengamuk karena mereka lelah, kelaparan, dan ia mengalami emosi yang tidak dapat diungkapkan.
4. Menghindari pemicu tantrum
Jika Mama tahu apa yang membuat si Kecil marah, seperti kerumunan besar atau badut besar, mungkin yang terbaik adalah menghindari pemicu tersebut dan menerima emosi anak.
Jika usia memungkinkan, Mama selalu dapat membuka percakapan tentang apa yang anak takuti dan bagaimana cara mengatasinya perlahan. Lihat bagaimana balita bereaksi, apakah ia merasa "berani" atau "siap" untuk mengalami skenario tersebut?
Jika tidak, mungkin yang terbaik adalah menghindarinya dan tidak memaksanya. Mungkin sulit untuk tidak mencoba dan mendorong anak untuk "menghadapi ketakutannya", namun jika dilakukan dengan perlahan dan tanpa paksaan, anak mungkin memahami bahwa ketakutannya dapat diatasi.
Editors' Pick
5. Melakukan pembicaraan dari hati ke hati
Jika usia memungkinkan, berbicaralah dengan anak. Diskusikan bagaimana perasaannya sebelum bepergian, karena Mama tahu anak mungkin akan marah. Ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk melihat bagaimana perasaannya.
Seringkali, orangtua menebak-nebak apa yang dipikiran anak dengan pengalaman pribadinya atau orang lain. Namun Mama dapat mencari tahu secara langsung, karena anak yang sangat kecil bahkan mampu menguraikan perasaan baik dan buruk.
Jika si Kecil mampu mengomunikasikan perasaannya, Mama bisa memahami pikirannya dan memahami bagaimana cara menghadapinya bersama-sama saat berada di depan umum.
6. Hindari orang yang memberikan energi negatif bagi anak
Ini mungkin sulit jika Mama melihat energi buruk datang dari anggota keluarga, teman dekat, atau kenalan. Tetapi penting untuk lebih mengetahui siapa yang mampu merangkul energi anak dan siapa yang tidak.
Perlu diketahui bahwa anak-anak menangkap jauh lebih banyak daripada yang diyakini orang. Mereka bahkan merasakan suasana hati jauh lebih mudah daripada orang dewasa.
Jika anak tidak nyaman, ia mungkin tidak mengomunikasikannya dengan baik mengingat usia. Namun, Mama mungkin dapat memerhatikan ketika balita tidak bertindak dengan nyaman di sekitar orang-orang yang negatif. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengakibatkan tantrum.
Dengan demikian, mungkin yang terbaik adalah menghindari individu tertentu sampai anak merasa nyaman di sekitar mereka.
7. Ajak anak ke tempat yang lebih tenang
Jika si Kecil adalah tipe individu yang sensitif terhadap lingkungan dengan energi tinggi, ia mungkin membuat ulah karena banyak pemicu di sekitarnya.
Namun jika masih merasa tidak yakin apakah anak termasuk sensitif atau tidak, ada beberapa pertimbangan yang bisa Mama pikirkan. Misalnya, apakah anak cenderung lebih banyak menangis di depan umum dengan tingkat keramaian tinggi? dan apakah anak tampak lebih gelisah jika Mama berada di mal yang sibuk?
Jika keduanya Mama mengatakan "Iya" maka cobalah untuk menghindari tempat-tempat yang sangat sibuk dan dorong perjalanan yang lebih tenang, seperti taman, perpustakaan, jalan-jalan, atau bahkan mengunjungi rumah saudara atau teman yang juga memiliki anak kecil.
8. Biarkan anak mengambil keputusan
Anak-anak suka mandiri, namun mungkin terbiasa dengan orang dewasa yang membuat keputusan sepanjang hari. Jadi, ketika Mama ingin pergi ke tempat umum, mintalah anak memilih beberapa hal, misalnya ingin pergi ke mana, mau makan di restoran apa, atau ingin bermain di mana.
Atau, jika akhirnya Mama akan mengajaknya ke pusat perbelanjaan dan ingin membelikan anak sesuatu, mintalah si Kecil mengambil mainan atau pakaian yang mereka sukai.
Pilihan sederhana ini membuat dunia berbeda bagi anak-anak. Selain itu, cara ini membuat balita merasa memiliki sedikit kekuatan untuk mengendalikan situasinya, yang mungkin cenderung tidak akan membuat ulah.
9. Mengelola emosi Mama untuk menjaga energi tetap positif
Mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah, Mama mungkin juga memiliki emosi besar yang datang dan pergi. Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, anak dapat lebih sensitif dan merasakan energi di sekitarnya.
Jadi, penting untuk menjaga energi tetap positif untuk anak-anak dan diri sendiri. Jika Mama merasa tegang, kemungkinan besar anak akan merasakan energi stres dari Mama. Ketika anak tidak dapat mengatasi perasaan besar dengan tepat, ia mungkin membuat ulah.
Dengan mengubah suasana, si Kecil mungkin bisa merasa lebih tenang dan lebih nyaman.
10. Menerima bahwa Mama tidak bisa mengendalikan semuanya
Amukan dapat terjadi, bahkan di waktu-waktu yang Mama tidak sangka, meskipun segala upaya pencegahan sudah dilakukan. Terkadang, tidak ada yang bisa Mama lakukan.
Ketika itu benar-benar terjadi, pastikan Mama ada di sana untuk si Kecil. Tunjukkan cinta, kesabaran, dan pelukan. Tantrum hanyalah emosi besar yang tidak dikomunikasikan dengan baik.
Ingat juga usia anak. Balita dan anak-anak adalah individu yang bertubuh kecil namun juga sangat pintar. Sehingga secara bertahap, anak akan belajar bagaimana cara mengatasi emosinya di suatu hari nanti.
Nah itulah 10 cara mencegah balita tantrum di tempat keramaian. Jadi, untuk menghindari tantrum, tangisan, teriakan, atau amukan, penting untuk bersikap simpatik dan penuh kasih.
Meskipun ini sulit dan bisa membuat Mama kewalahan, ingatlah bahwa proses ini sangat wajar terjadi dan Mama pasti bisa mengatasinya dengan cara yang positif dan mendukung.
Baca juga:
- Alasan Mengapa Balita Alami Tantrum dan Cara Mengatasinya
- Ketahui Penyebab Anak Tantrum dan Rewel di Tempat Keramaian
- Kenali Emosi Anak, Apa Perbedaan Tantrum dan Meltdown?