Jika Mama adalah orangtua dari balita dan anak kecil, demam mungkin sudah sangat familiar. Mama meletakkan tangan di dahi si Kecil yang sakit dan itu terasa hangat. Kemudian termometer menunjukkan derajat yang tinggi.
Demam seringkali didefinisikan sebagai suhu tubuh yang meningkat hingga 100,4°F (38°C) dan bisa lebih tinggi lagi. Demam adalah tanda umum penyakit, tetapi itu tidak selalu berarti buruk. Faktanya, demam tampaknya memainkan peran kunci dalam memerangi infeksi.
Suhu yang sedikit meningkat pada balita mungkin tidak memerlukan konsultasi ke dokter. Mama juga dapat menurunkan demam di rumah dengan beberapa metode.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara menurunkan panas balita, dan kapan harus ke dokter yang dilansir dari Healthline. Yuk simak!
1. Pemberian obat asetaminofen yang aman untuk anak-anak
Parents.com
Jika si Kecil berusia lebih dari tiga bulan, Mama dapat memberikannya sejumlah asetaminofen (Tylenol) yang aman untuk anak-anak.
Dosis biasanya didasarkan pada berat badan. Dokter anak mungkin merekomendasikan untuk menimbang balita jika ia belum ditimbang atau jika anak mengalami lonjakan pertumbuhan baru-baru ini.
Jika balita tidak menunjukkan perasaan tidak nyaman atau rewel akibat demamnya, Mama mungkin tidak perlu memberinya obat apa pun.
Sebaliknya, demam yang lebih tinggi atau muncul gejala yang membuat balita tidak nyaman, obat-obatan dapat membantunya merasa lebih baik untuk sementara.
2. Mandi dengan air hangat
Freepik
Mama dapat memandikan atau menyeka si Kecil dengan air hangat. Suhu air harus terasa hangat, bukan panas, saat disentuh di lengan bagian dalam. Pertahankan pengawasan konstan selama waktu mandi untuk memastikan keamanan air.
Hindari menggunakan air dingin, karena ini dapat menyebabkannya menggigil, yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Keringkan balits segera setelah mandi dan kenakan pakaian yang ringan.
Editors' Pick
3. Mengenakan pakaian yang ringan dan tak berlapis-lapis
Freepik/fabrikasimf
Berikan si Kecil pakaian yang ringan dan gunakan hanya seprei atau selimut tipis agar ia tetap nyaman dan sejuk. Lepaskan pakaian yang tidak perlu, seperti jaket atau sweater yang membuat anak merasa tidak nyaman.
Karena balita tidak dapat mengatur suhunya dengan optimal, akan lebih sulit untuk mendinginkan suhu tubuhnya ketika terlalu panas dengan beberapa lapisan. Hal ini dapat dapat mengganggu metode pendinginan alami tubuhnya.
4. Atur suhu ruangan agar tetap sejuk
Freepik/lifeorstock
Jaga agar rumah dan kamar balita tetap sejuk. Ini dapat membantu mencegahnya dari kepanasan. Mama dapat menggunakan AC atau kipas angin pada pengaturan rendah untuk menjaga kamar pada suhu yang nyaman (21-23ºC).
Selain itu, cobalah untuk menghindari membawa si Kecil keluar di bawah sinar matahari. Jika mengharuskan anak untuk keluar rumah, jagalah ia untuk tetap berada di tempat yang teduh dan tidak terkena matahari langsung.
5. Pastikan asupan cairan anak terpenuhi sepanjang hari
Freepik/Timolina
Bahaya nyata dari demam anak bukanlah demam itu sendiri, tetapi dehidrasi yang merupakan efek samping yang umum. Demam anak mungkin membuatnya berkeringat berlebihan dan kehilangan mineral penting.
Inilah sebabnya mengapa Mama perlu memastikan si Kecil minum cukup cairan sepanjang hari untuk mengimbangi elektrolit yang hilang. Ini bisa termasuk air mineral, yogurt, ataupun sup
Semangkuk sup panas adalah salah satu pengobatan rumah terbaik untuk mengurangi demam pada anak-anak secara alami. Sup tidak hanya penuh dengan vitamin dan mineral penting, tetapi juga lebih mudah dicerna oleh anak.
Cobalah menghindari sup instan karena buatan sendiri selalu merupakan pilihan yang paling sehat.Pastikan untuk memantau suhu balita selama demam berlangsung, dan jangan lupa untuk tetap mengamati gejala dan perilaku lain untuk menentukan apakah Mama harus menghubungi dokter.
Kapan Mama Harus Segera Menghubungi Dokter?
Freepik/snowing
Dilansir dari Healthline, Mama harus menghubungi dokter anak atau mencari perawatan medis jika terjadi tanda-tanda berikut ini:
Anak yang berusia 6 hingga 24 bulan mengalami demam di atas 102 ° F (38,9 ° C) selama lebih dari satu atau dua hari tanpa gejala lain
Anak mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam atau yang terjadi secara teratur
Anak mudah tersinggung (sangat rewel) atau lesu (lemah atau lebih mengantuk dari biasanya)
Suhu balita tidak turun dalam waktu sekitar satu jam setelah minum obat dengan dosis yang sesuai
Anak mengembangkan gejala lain seperti ruam, makan yang buruk, atau muntah
Anak mengalami dehidrasi (tidak mengeluarkan air mata, ludah, atau jarang buang air kecil)
Nah itulah beberapa cara menurunkan panas pada balita, dan kapan harus ke dokter. Mengobati demam pada balita akan bervariasi berdasarkan usia anak dan gejala di sekitar demam.
Peniting untuk selalu bertanya pada dokter atau ahli kesehatan sebelum memberikan obat apa pun kepada si Kecil. Temui dokter jika anak mengalami demam tinggi atau jika demam berlangsung lebih dari satu atau dua hari.