Dongeng: Cerita Pinokio si Boneka Kayu
Kisah Pinokio bisa diceritakan untuk mengajarkan anak agar tidak berbohong pada orangtua
14 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menceritakan dongeng pada anak dapat membantunya untuk menjadi lebih imajinatif, meningkatkan hobi membaca dan dapat belajar tentang moral kehidupan dari dongeng yang diceritakan.
Jalan cerita yang didengar, bisa disimak oleh anak dan membuat fantasinya semakin berkembang. Nantinya anak jadi mengenal lebih banyak kosa kata dalam berbahasa dan lebih mengenal banyak benda atau istilah.
Salah satu dongeng dengan pesan moral yang baik adalah pinokio.
Pinokio atau Pinocchio adalah kartun keluarga karya Disney yang dirilis pada tahun 1094. Dongeng Pinokio merupakan suatu cerita edukatif tentang sebuah boneka kayu yang nakal dan suka berbohong.
Pada dongeng ini menceritakan petualangan pinokio yang mengubahnya dari anak nakal menjadi anak yang baik dan patuh pada orangtuanya, dan berubah menjadi anak laki-laki yang seutuhnya karena bantuan peri.
Ingin mengetahui cerita selengkapnya? Berikut Popmama.com telah menyiapkan dongeng: cerita Pinokio di bawah ini!
Dongeng: Cerita Pinokio si Boneka Kayu
1. Hiduplah seorang tukang kayu bernama Geppeto yang membuat boneka kayu bernama Pinokio
Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang tukang kayu yang bernama Geppeto. Ia hidup seorang diri di rumah sederhananya yang hanya berisi barang-barang dari kayu. Geppeto bermimpi memiliki anak laki-laki yang akan menemaninya.
Suatu malam saat ia merasa kesepian, ia membuat sebuah boneka kayu. Karena Geppeto sangat handal, boneka kayu itu terlihat sangat nyata.
“Aku akan memanggilmu Pinokio,” ucapnya. “Aku berharap kamu adalah benar-benar anak laki-laki”
Setelah selesai membuat pinokio, geppeto pun tertidur dan cerita Pinokio bermula di malam itu.
2. Peri biru memberikan kehidupan pada pinokio yang membuat Geppeto sangat bahagia
Ketika Geppeto tertidur, peri biru datang dan berbisik padanya.
“Geppeto yang baik, kamu selalu menjadi orang baik untuk semua orang. Sehingga aku akan memberikan kehidupan untuk pinokio kecilmu.” Ujar peri biru sambil mengayunkan tongkat ajaibnya.
Pinokio pun hidup.
“Lihat aku, aku bisa bicara, aku bisa berjalan dan aku bisa menari.” Ucap pinokio bersemangat.
Mendengar suara berisik di rumahnya, Geppeto pun terbangun dan sangat terkejur. Ia menemukan mimpinya yang menjadi kenyataan.
“Boneka kayu anakku, kamu hidup!” Geppeto yang sangat bahagia dan memeluk pinokio.
3. Dalam perjalanannya ke sekolah, pinokio bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sedang bermain
Pada keesokan harinya, Geppeto memberi pinokio uang untuk membeli buku dan mengirimnya ke sekolah.
“Pinokio sekarang kamu harus sekolah. Jangan berhenti sebelum sampai ke sekolah. Disana kamu akan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan.” Geppeto berpesan kepada Pinokio
Pinokio sangat bergembira, dia berjalan menuju sekolahnya. Namun, di perjalanan dia bertemu seorang anak laki laki yang sedang bermain.
“Hai kamu mau pergi kemana dengan uang sebanyak itu.” Tanya si anak laki laki.
“Aku akan pergi ke sekolah dan membeli buku” Jawab Pinokio
Editors' Pick
4. Bukan membeli buku, Pinokio justru membelikan semua uang yang diberikan Geppeto untuk beli permen
“Daripada ke sekolah, lebih baik uang itu kamu gunakan untuk membeli permen. Rasanya sangat enak!” ucap anak laki-laki itu.
Seekor belalang ajaib melompat ke pundak Pinokio dan berbisik padanya
“Jangan lakukan itu Pinokio, jangan dengarkan anak itu.” Ujar sang belalang ajaib.
Tapi Pinokio tidak mendengarkan belalang ajaib, ia pun pergi masuk ke toko permen.
“Apakah semua uang ini hanya untuk permen?” tanya pelayan toko pada Pinokio.
“Iya ayahku ingin aku membelikan semua uang ini untuk permen.” Ucap Pinokio.
5. Karena terus berbohong, hidung pinokio bertambah panjang
Namun tiba-tiba hidung penokio bertambah panjang.
Pada saat Pinokio keluar dari Toko, Si anak laki laki dengan cepat mencuri semua permen dari tangan Pinokio dan melarikan diri. Pinokio telah di tipu.
Belalang ajaib kembali melompat ke pundak Pinokio lagi, dan bertanya kenapa uang Pinokio berkurang.
Pinokio menjawab, ”uang nya jatuh dan hilang.”
Pada saat Pinokio berbohon hidungnya kembali bertambah panjang.
6. Pinokio bertemu dengan serigala dan seekor kucing yang menjual tiket pertunjukan
Pinokio pun kembali melanjutkan perjalannya ke sekolah. Di perjalanan ia bertemu dengan serigala dan seekor kucing. Mereka kemudian memanggil Pinokio.
“Hai. Kami akan mengajak kamu ke sebuah pertunjukan boneka. Kami punya satu tiket untukmu. Harganya hanya 5 coin.” Ujar serigala dan kucing
Pinokio berpikir itu adalah tawaran yang sangat menarik. Sehingga ia memutuskan untuk ikut.
“Aku punya lima koin, ayahku menyuruhku pergi ke pertunjukan yang menarik.”
Dan hidung Pinokio pun kembali bertambah panjang.
7. Pinokio tertipu dan bertemu dengan stromboli pemilik pertunjukkan boneka
Pinokio pun pergi ke pertunjukan boneka tersebut, namun ternyata tiket yang dibelinya adalah tiket palsu. Penjaga pertunjukan tidak memperbolehkannya masuk. Pinokio pun duduk sambil menangis.
Kemudian datang seorang laki-laki asing dengan rambut dan janggut panjang, ia melihat pinokio yang sedang menangis. Ternyata ia adalah Strombolli, pemilik pertunjukkan boneka. Ia sangat terpesona saat melihat pinokio yang merupakan boneka kayu hidup tanpa memakai tali pengatur.
Stromboli kemudian mengajak Pinokio bergabung dalam pertunjukan. Pinokio kemudian naik ke panggung. Dia menari dan bernyanyi, para penonton menyukai Pinokio. Mereka bertepuk tangan untuk Pinokio.
8. Stromboli mengurung Pinokio ke dalam sangkar dan tidak membiarkan Pinokio pergi
Pinokio yang semakin bersemangat, membuat ia tidak melihat arah gerakannya. Dan tanpa sadar, hidungnya yang panjang tersangkut tali boneka yang lain. Akhirnya, pertunjukan berhenti karena menjadi kacau. Seluruh, penonton menertawakan pertunjukan itu.
Pinokio yang sangat lelah, ia juga merindunkan Geppeto. Pinokio meminta ijin pada Stromboli bahwa ia ingin pulang. Namun, ternyata Strombolli memasukkan Pinokio kedalam sangkar. Dan berkata
“Kamu milikku sekarang!” kata Strombolli.
Ketika Pinokio duduk dan menangis dalam sangkar, belalang ajaib muncul kembali.
“Lihat Pinokio? jika kamu pergi ke sekolah seperti apa yang diminta oleh Geppeto, tentu kejadian ini tidak akan pernah terjadi.”
9. Geppeto menyelamatkan Pinokio sehingga mereka bisa melarikan diri
Belalang ajaib kemudian memberi kesempatan kedua untuk Pinokio agar mau berubah.
Dengan cepat ia pergi ke rumah Geppeto dan memberitahunya apa yang telah terjadi pada Pinokio.
Segera Geppeto pergi ke pertunjukan boneka dan menyelamatkan Pinokio dari Sangkar Stromboli.
“Pencuri, Pencuri!” Teriak Stromboli sambil berlari mengejar Gepeto.
“Boneka itu milikku!” Teriaknya
Pinokio berpikir dengan cepat dengan membuat jebakan sehingga Stromboli jatuh menimpa kotak boneka
"BRAKKKK"
Pinokio dan Geppeto pun bisa pergi melarikan diri.
10. Pinokio akhirnya berkata jujur dan peri biru memberi mantera untuk mengubahnya menjadi anak laki-laki sesungguhnya
“Oh Pinokio, Lihatlah hidungmu. Itu yang akan terjadi jika kamu berbohong.” Kata Geppeto.
Pinokio sangat malu dan akhirnya memutuskan selalu berkata jujur. Ia pun kemudian berjanji tidak akan berbohong lagi, sehingga hidungnya mengecil megecil mengecil dan kembali seperti semula.
Dan akhirnya, Pinokio mengetahui kesalahannya dan berubah menjadi anak yang baik. Peri biru memberi mantera sehingga Pinokio menjadi anak laki laki yang sesungguhnya.
Geppeto dan Pinokio pun hidup bahagia.
Dongeng ini memberikan pesan bahwa masalah yang dialami oleh Pinokio karena sifatnya yang suka berbohong dengan orangtuanya. Namun pengalaman yang dialaminya mengubah Pinokio menjadi anak yang peduli pada perasaan orang lain dan patuh pada orangtuanya.
Pinokio pun berjanji tidak akan berbohong lagi dan menjadi anak yang baik. Semoga dongeng: cerita Pinokio ini bisa menjadi pembelajaran juga untuk anak ya, Ma.
Baca juga:
- Dongeng Anak: Si Kancil yang Cerdik dan Harimau!
- Dongeng Anak Nusantara: Bawang Merah dan Bawang Putih
- Dongeng Anak: Kancil dan Para Buaya, Ketahui Pelajaran dari Cerita Ini