Ganti 9 Kalimat Ini saat Memuji Anak Balita, Pilih yang Lebih Tepat Ma
Memberikan pujian pada balita tenyata tak boleh sembarangan lho, Ma!
15 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam mengasuh balita, orangtua seringkali disarankan untuk melimpahi anak-anak dengan pujian setiap kali ia berperilaku baik atau melakukan sesuatu yang baik, dengan anggapan bahwa pujian membuat si Kecil merasa baik dan terus mengulanginya.
Walaupun ini tidak sepenuhnya salah, sayangnya, sebagian besar pujian tidak membuat balita merasa baik atau termotivasi.
Dilansir dari Motherly ada sebuah kutipan dari seorang psikolog dan guru, Dr. Hail Ginott tentang pemberian pujian pada anak yang tak boleh sembarangan.
“Pujian, seperti penisilin, tidak boleh diberikan sembarangan. Ada aturan dan peringatan seperti mengatur penanganan obat kuat—aturan tentang waktu dan dosis, peringatan tentang kemungkinan reaksi alergi. Ada peraturan serupa tentang pemberian pengobatan emosional." ujar Dr. Haim Ginott.
Jadi, haruskah Mama berhenti memberikan pujian untuk anak? Tentu tidak, namun Mama hanya perlu mengelolanya dengan hati-hati. Lantas seperti apa cara yang tepat untuk memberikan pujian pada balita?
Berikut ini Popmama.com akan membahas beberapa contoh ungkapan motivasi yang harus dihindari ketika memuji usaha dan pencapaian balita. Yuk simak di bawah ini!
1. Hindari mengucapkan "Kerja bagus!" (Good Job), cobalah untuk mengatakan:
“Terima kasih telah membantu Mama merapikan sepatu. Mama sangat menyukai caramu menyatukan sepatu itu dengan rapi. Ini bisa membuat perbedaan yang sangat besar saat kita mencoba menemukan sepatu di pagi hari,"
Menjadi spesifik adalah salah satu kunci pujian yang lebih efektif. Kalimat “kerja bagus” atau good job tidak spesifik, artinya tidak memberi tahu si Kecil apa yang telah ia lakukan dan membuat Mama bangga.
Selain itu, mengatakan “kerja bagus” juga tidak memberikan umpan balik yang membangun dan tidak memberi balita petunjuk tentang perilaku apa yang harus ia ulangi di masa depan. Maka dari itu, penting untuk memberi tahu anak, perilaku apa yang Mama banggakan.
Tunjukkan mengapa hal itu membuat Mama bangga, sehingga anak dapat mengulanginya di lain waktu dan. Yang terpenting, anak merasa dihargai dengan perannya saat membantu Mama.
2. Hindari mengucapkan "Kamu berhasil!", cobalah untuk mengatakan:
“Mama sudah lama melihatmu mencoba mengikat tali sepatumu. Ini rumit bukan? Namun, Mama sangat bangga bahwa kamu terus berusaha dan tidak menyerah. Mama yakin kamu akan segera berhasil dengan semua latihan dan kesabaran ini!"
Penting untuk memuji usahanya, bukan hasilnya. Berfokus hanya pada prestasi dapat menurunkan semangat dan menurunkan motivasi anak dengan sangat cepat.
Tidak apa-apa untuk memuji kesuksesan, tetapi lebih penting untuk memuji upaya yang mengarah pada kesuksesan itu, bahkan sebelum itu terjadi. Upaya memuaji memotivasi dan menunjukkan kepada si Kecil bahwa Mama percaya padanya.
3. Hindari mengucapkan “Kamu terlihat sangat tampan/cantik!”, cobalah untuk mengatakan:
“Wah, Mama suka gambar binatang di kausmu, gambar hewan apa yang menjadi favoritmu? Mengapa demikian?"
Memuji anak, terutama perempuan, bisa menjadi sensitif, karena menilai penampilan dapat menurunkan harga diri. si Kecil mungkin mulai merasa bahwa orang hanya menyukainya karena penampilannya saja, yang dapat menimbulkan tekanan yang luar biasa seiring bertambahnya usia.
Jika Mama ingin memuji penampilan si Kecil, fokuskan pujian pada apa yang dapat diubahnya, misalnya pakaian. Dan gunakan untuk memulai percakapan yang menunjukkan kepada anak bahwa Mama benar-benar tertarik dengan apa yang ia kenakan.
Editors' Pick
4. Hindari mengucapkan "Itu gambar yang bagus!", cobalah untuk mengatakan:
“Wow, Mama suka warna yang kamu pilih untuk bunga itu, mengapa kamu memilih warna itu untuk bunganya?”
Mama mungkin telah diperlihatkan seratus karya seni. Tetapi untuk si Kecil, buatlah seakan-akan karya seni itu istimewa dan baru.
Meskipun terasa lebih mudah untuk mengatakan, "Itu gambar yang bagus," tanpa benar-benar melihatnya dengan baik. Melihat dengan seksama adalah apa yang sebenarnya diinginkan balita.
Memilih bagian dari gambar dan bertanya kepada anak tentang pilihannya, menunjukkan bahwa Mama benar-benar melihat, dan menghargai pekerjaannya.
5. Hindari mengucapkan "Bagus sekali, nak!", cobalah untuk mengatakan:
“Kamu benar-benar berusaha keras dalam permainan ini. Apakah ada sesuatu yang kamu pelajari dari karya ini yang dapat kamu gunakan untuk meningkatkan permainanmu di lain waktu?"
Jika Mama melihat si Kecil bekerja keras dalam merangkai puzzle, balok bangunan, atau mainan lainnya, perhatikan itu. Beri tahu anak bahwa Mama melihatnya bekerja keras dan bahwa usahanya dihargai.
Namun, ingatlah agar tidak hanya merayakan hasilnya, tetapi diskusikan dengannya apa yang berjalan dengan baik.
Ini adalah kesempatan baik untuk membantu proses pendidikan anak di masa depan, dengan memintanya untuk memikirkan bagaimana proses dan tindakan yang positif, dan menerapkannya lagi di masa depan.
6. Hindari mengucapkan "Anak yang pintar, cobalah untuk mengatakan:
“Kamu bekerja sangat keras untuk membangun menara ini. Mama tahu kamu bisa menyelesaikannya jika kamu benar-benar fokus!"
Memuji balita untuk keterampilan yang tetap, seperti kecerdasan, atau bakat tertentu, bisa menjadi bumerang. Sehingga berhati-hatilah saat memuji kemampuan anak.
Jika anak berpikir bahwa ia secara alami pandai dalam sesuatu, ia mungkin akan cenderung tidak berusaha terlalu keras di lain waktu. Tak hanya itu saja, anak juga dapat dengan cepat kecewa jika ia terus berjuang untuk mencapai sesuatu dan mempertanyakan apakah ia sebenarnya pintar atau tidak.
7. Hindari mengucapkan "Kamu baik sekali", cobalah untuk mengatakan:
“Tadi Mama melihat kamu membantu anak itu ketika ia jatuh. Dia benar-benar kesal, bukan? Mama pikir kamu tadi benar-benar membantunya merasa lebih baik, saat kamu membantunya. Rasanya menyenangkan membantu orang lain, bukan?"
Ini sekali lagi tentang memerhatikan apa yang telah dilakukan anak dan memberi tahu nya bahwa Mama telah melihat, dan menghargai tindakannya, dengan menggambarkan dengan jelas apa yang telah Mama lihat.
Meminta anak untuk merenungkan bagaimana perasaannya tentang tindakan positif, secara tak langsung akan meningkatkan kemungkinan untuk mengulanginya lagi di lain waktu.
8. Hindari mengucapkan "Bagus sekali kamu bisa lebih tenang", cobalah untuk mengatakan:
“Kamu benar-benar marah, ya? Tidak apa-apa untuk marah kadang-kadang. Seiring bertambahnya usia, kamu akan belajar lebih banyak cara untuk mengendalikan emosi. Sampai saat itu, Mama dengan senang hati membantumu untuk tenang."
Memuji anak ketika ia sedang dalam keadaan "baik" dan mengabaikannya ketika dalam keadaan "buruk" dapat menyebabkan berbagai macam masalah.
Ketika balita marah, tentu saja ia tidak marah tanpa alasan. Mungkin si Kecil marah karena merasa tidak enak badan, atau tidak bisa mengendalikan emosinya.
Mendukung anak dengan erbagai macam emosinya, membantunya merasa diakui dan semakin terhubung dengan Mama, yang pada akhirnya akan membantu anak untuk berbagi perasaan dengan Mama di masa depan.
Memuji seorang anak ketika ia menyembunyikan perasaannya, dapat menyebabkan banyak masalah seiring bertambahnya usia, seperti stres hingga depresi
9. Hindari mengucapkan "Kamu pasti ingin melakukan yang lebih baik lain kali", cobalah untuk mengatakan:
"Kamu telah bekerja sangat keras setiap hari, dan Mama suka bagaimana kamu warnai gambar ini pakai warna-warna yang cerah."
Kalimat pengontrol berbeda dari pujian positif yang digunakan untuk menegaskan kemajuan atau peningkatan. Namun ini bisa bermaksud untuk memanipulasi atau mengontrol, yang dapat menyebabkan harga diri yang kurang stabil.
Pujian yang mengontrol, membuat anak merasa bahwa harga dirinya bergantung pada apakah ia ingin kembali mencoba hal-hal baru atau tidak. Ketika si Kecil takut akan hal-hal baru, ia merasa kurang keahlian untuk mencapai hasil yang baik.
Dilansir dari Parenting for Brain, perlu juga dicatat bahwa dampak negatif dari pujian yang mengontrol ini lebih besar pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
Memuji dengan penuh perhatian dan efektif memang membutuhkan waktu dan latihan. Namun, tidak apa-apa untuk kadang-kadang terpeleset dan mengatakan "kerja bagus".
Tetapi, cobalah perlahan-lahan untuk ebih memerhatikan apa yang Mama katakan pada si Kecil. Seiring waktu, cara memuji yang baru ini akan menjadi kebiasaan, terutama ketika Mama melihat perubahan yang lebih baik pada balita.