Gejala dan Penyebab Dermatitis Kontak Gangguan Kulit Balita
Zat-zat yang menempel pada anak dapat menyebabkan iritasi
10 Desember 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama menggunakan jenis baru produk perawatan kulit pada anak atau deterjen baru untuk mencuci baju anak, namun justru timbul ruam merah yang gatal pada kulit anak? Jika demikian, kemungkinan ini adalah Dermatitis kontak pada anak.
Kondisi ini terjadi ketika bahan kimia yang digunakan menyebabkan reaksi pada suatu zat atau timbul alergi terhadapnya. Ruam ini tidak menular atau mengancam jiwa, tetapi bisa sangat tidak nyaman.
Banyak zat dapat menyebabkan reaksi seperti itu, termasuk sabun, parfum, aksesori dan tanaman. Sebagian besar reaksi dermatitis kontak tidak parah, namun bisa sangat mengganggu anak hingga gatal hilang.
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya.
Apa itu Dermatitis Kontak?
Dermatitis kontak Adalah peradangan kulit yang terjadi saat permukaan kulit bersentuhan dengan zat-zat tertentu yang berasal dari luar tubuh.
Sekitar 80 persen reaksinya memicu Iritasi pada kulit anak, sedangkan 20 persen disebabkan oleh alergen, yang memicu respons alergi.
Dermatitis lebih sering terjadi pada orang dewasa, namun tak menutup kemungkinan dapat terjadi pada balita dan juga bayi.
Untuk mengetahui penyebab, gejala, dan penanganannya, berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya di bawah ini.
1. Jenis-jenis dermatitis kontak memiliki penyebab dan reaksi yang berbeda
Terdapat dua kategori utama dermatitis kontak, yaitu iritan dan alergi. Keduanya memiliki penyebab dan reaksi yang berbeda pada tubuh anak.
Sesuai namanya, reaksi iritasi disebabkan oleh peradangan yang menjadi iritasi kulit langsung. Mereka adalah penyebab paling umum dari dermatitis kontak.
Biasanya disebabkan oleh senyawa seperti asam, alkali, fenol, dan deterjen. Sistem kekebalan tubuh yang tidak dapat melawan dermatitis iritan, sehingga kulit anak dapat iritasi tanpa kepekaan sebelumnya.
Alergen disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh memiliki reaksi alergi. Tubuh melepaskan bahan kimia pertahanan yang menyebabkan gejala kulit.
Kulit pasien bereaksi terhadap suatu zat yang telah menjadi peka. Alergen adalah penyebab alergi atau kondisi dermatitis kontak yang kurang umum.
Editors' Pick
2. Penyebab paling umum dermatitis kontak pada anak balita
Penyebab paling umum dari dermatitis kontak pada anak balita adalah sebagai berikut:
- Sabun
- Air liur
- Makanan yang berbeda
- Deterjen
- Lotion
- Parfum
Selain faktor diatas tumbuhan, logam, dan obat-obatan tertentu, juga dapat menyebabkan dermatitis kontak. Seperti berikut ini:
Poison ivy. keluarga tumbuhan yang juga termasuk racun ek dan sumac, adalah penyebab umum dari dermatitis kontak
Logam. Hampir 3.000 bahan kimia mampu menyebabkan dermatitis kontak alergi. Nikel, krom, dan merkuri adalah logam paling umum yang menyebabkan dermatitis kontak
Nikel ditemukan dalam ritsleting, kancing, dan kait pada pakaian anak. Kontak dengan benda yang berlapis krom, yang mengandung nikel, juga dapat menyebabkan reaksi kulit pada anak-anak yang sensitif terhadap nikel
Getah. Beberapa anak memiliki alergi atau kepekaan terhadap lateks (karet). Lateks ditemukan dalam produk yang dibuat dengan lateks karet alam, seperti mainan karet, balon, lonceng, sarung tangan karet, dan dot.
Obat-obatan Neomisin, yang ditemukan dalam krim antibiotik, adalah penyebab umum dermatitis kontak. Anestesi lokal, seperti novocaine atau paraben, adalah kemungkinan penyebab lainnya
3. Gejala dermatitis kontak yang timbul pada beberapa anak
Gejala dermatitis kontak dapat sedikit berbeda untuk setiap anak. Namun beberapa timbul gejala seperti:
- Gatal
- Nyeri
- Ruam merah
- Bengkak
- Kulit Kering, pecah-pecah, terkelupas
- Berdarah
- Melepuh
Gejala seringkali lebih buruk di mana zat itu bersentuhan dengan kulit. Area yang lebih luas juga dapat terpengaruh. Gejala-gejala dermatitis kontak dapat tampak seperti kondisi kesehatan lainnya.
4. Proses diagnosa dalam memastikan gangguan dermatitis
Penyedia layanan kesehatan akan bertanya tentang gejala dan riwayat kesehatan anak. Ia akan menyarankan anak untuk melakukan beberapa tes. Penyedia juga akan bertanya tentang kontak baru-baru ini dengan iritan atau alergen apa pun.
Anak mungkin juga menjalani tes, seperti tes kulit atau tes darah. Setelah itu, si Kecil mungkin disarankan untuk menemui ahli alergi atau dokter kulit.
Ahli alergi adalah dokter dengan pelatihan khusus untuk mengobati alergi. Dokter kulit adalah dokter dengan pelatihan khusus untuk mengatasi masalah kulit.
5. Perawatan yang dilakukan untuk mengurangi kondisi dermatitis kontak
Perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak. Ini juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perawatan mungkin termasuk:
Cuci kulit anak dengan sabun dan air sesegera mungkin setelah kontak. Cuci semua area, termasuk wajah, leher, tangan, dan di sela-sela jari.
Menggunakan kain basah yang dingin pada kulit. Ini untuk membantu mengurangi gejala dan meredakan peradangan.
Menempatkan krim atau salep kortikosteroid pada kulit. Ini dapat membantu mengurangi gatal dan gejala lainnya. Krim atau salep bisa dijual bebas atau diresepkan.
Memberikan pil atau cairan antihistamin pada anak. Ini juga dapat membantu mengurangi rasa gatal. Konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anak tentang apa yang harus diminun oleh si Kecil.
Cuci semua pakaian dan semua benda yang terkena getah tanaman, jika anak terkena dermatitis kontak akibat dari poison ivy atau racun ek,
Bersihkan bulu hewan peliharaan. Ketahuilah bahwa hewan peliharaan yang diizinkan keluar rumah mungkin memiliki getah di bulunya. Anak bisa mendapatkan dermatitis alergi dari getah yang menempel pada hewan peliharaan.
6. Penting untuk menghubungi dokter jika anak memiliki gejala berikut
Untuk reaksi yang lebih parah, Mama dapat segera berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan anak. Ia dapat meresepkan pil atau cairan kortikosteroid, atau obat-obatan lainnya. Segera hubungi dokter jika anak menderita dermatitis kontak dengan kesulitan bernapas.
Hubungi penyedia layanan kesehatan jika anak memiliki:
- Gejala itu memengaruhi area yang luas
- Gejala di sekitar mata atau alat kelamin
- Gejala itu makin parah
- Tanda-tanda infeksi kulit, seperti peningkatan kemerahan, kehangatan, pembengkakan, atau keluar cairan
- Gejala baru
Gunakan perawatan kulit seperti lotion atau parfum, dan pembersih pakaian anak dengan kandungan yang dipastikan aman untuk si Kecil.
Hindari anak untuk menggaruk bagian ruam agar tidak menimbulkan luka serta tak menyebar ke area lainnya.
Itulah penyebab dan gejala Dermatitis kontak pada anak beserta perawatannya. Segera diobati Ma, sebelum kondisi kulit si Kecil semakin parah.
Baca juga:
- Gejala, Penyebab dan Pencegahan Dermatitis Eczema, Alergi Kulit Anak
- 5 Makanan Ini Boleh Dikonsumsi Anak dengan Dermatitis Atopik
- Gejala, Penyebab dan Pencegahan Dermatitis Eczema, Alergi Kulit Anak