Gejala Kolesterol pada Balita dan Cara Pengobatannya
Jangan sepelekan gejala yang muncul ya, Ma!
7 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang dewasa bukan satu-satunya orang yang berisiko terkena kolesterol tinggi. Anak-anak bahkan balita juga berisiko memiliki tingkat kolesterol yang tinggi, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan ketika anak bertambah besar.
Kolesterol yang tinggi menyebabkan penumpukan berbentuk gumpalan yang disebut plak, terletak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung dan organ lain. Plak dapat mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, menyebabkan masalah jantung.
Kolesterol juga berhubungan dengan masalah kesehatan lainnya termasuk stroke. Biasanya tidak ada tanda atau gejala bahwa anak atau remaja memiliki kolesterol tinggi. Namun ada beberapa tanda-tanda umum yang paling sering muncul terjadi pada balita.
Kali ini Popmama.com akan membahas gejala kolesterol pada anak balita dan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kolesterol tinggi pada balita. Simak informasinya di bawah ini!
Apa itu kolesterol?
Kolesterol adalah zat seperti lilin dan lemak yang ditemukan di semua sel di tubuh. Organ hati memproduksi kolesterol, dan itu juga ada di beberapa makanan, seperti daging dan produk susu.
Tubuh membutuhkan kolesterol untuk bekerja dengan baik. Tetapi jika balita atau remaja memiliki kolesterol tinggi (terlalu banyak kolesterol dalam darah), ia memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit arteri koroner dan penyakit jantung lainnya.
Setelah mengetahui apa itu kolesterol, berikut adalah gejala umum kolesterol yang perlu Mama waspadai:
1. Tubuh yang mudah lelah
Ketika anak balita umumnya terlihat aktif bermain tanpa lelah, anak yang mengalami gangguan kolesterol tinggi bisa mudah lelah. Mudah lelah adalah salah satu gejala kolesterol yang anak alami.
Masalah utamanya adalah saat tubuh anak tidak mendapatkan aliran darah dengan kadar oksigen yang cukup. Namun organ tubuhnya yang aktif dipaksa untuk melakukan metabolisme dengan keras, sementara jantung dan pembuluh darahnya sedang bermasalah.
Tak jarang kondisi ini membuat anak sering menjadi mudah lelah dan tidak bersemangat saat beraktifitas sehari-hari.
2. Otot sering lelah
Seiring tubuh yang gampang lelah, otot-otot tubuh yang mudah lelah juga menjadi gejala kolesterol yang tinggi pada balita. Hal ini terjadi akibat terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Penyumbatan tersebut menyebabkan arteri tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, sehingga otot tubuh terutama kaki si Kecil bisa menjadi sangat lemah.
Editors' Pick
3. Nyeri pada dada
Nyeri dada atau angina adalah salah satu gejala komplikasi dari kolesterol tinggi. Artinya, ketika si Kecil telah mengalami kondisi tersebut, dapat disebabkan karena kadar kolesterolnya yang terlalu tinggi di dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi menyebabkan penumpukan zat lemak pada pembuluh darah arteri. Penumpukan ini bisa membuat dada anak terasa nyeri, hingga berisiko mengalami serangan jantung. Penumpukan tersebut juga menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi tidak lancar.
Hal ini membuat jantung tidak menerima aliran darah yang mengandung oksigen sesuai kebutuhan, yang berujung pada salah satu gejala kolesterol, yaitu nyeri di dada atau angina. Kondisi ini mungkin bisa hilang dengan sendirinya.
Namun, gejala ini sering kali dianggap sebagai efek dari rasa lelah, jika dibiarkan tanpa diberikan perawatan dan pengobatan kolesterol, gejala ini bisa berujung pada penyakit jantung yang lebih serius pada anak.
jika Mama melihat anak mengalami sakit di area dada, segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebab rasa sakit yang dialami anak daripada tidak menangani penyebabnya sama sekali.
4. Sering kesemutan pada kaki dan tangan
Gejala selanjutnya adalah kaki dan tangan yang mudah kesemutan. Bahkan anak mungkin mengalami rasa nyeri atau kondisi yang tidak nyaman ketika digunakan berjalan atau digerakkan saat berlari dan bermain.
Kadar kolesterol tinggi membuat pembuluh darah arteri menjadi sempit ketika menyuplai darah ke kaki, yang tentunya membuat aliran darah ke dalam jaringan tubuh semakin berkurang. Ketika aliran darah menuju ke beberapa organ tubuh tidak memadai, salah satunya terjadi pada area kaki dapat menimbulkan rasa kesemutan.
Selain di kaki, gejala ini juga bisa terjadi pada tangan si Kecil. Akibatnya, tangan dan kaki anak mudah lelah, lemah, dan juga kram. Begitu pula jika anak mengalami luka di tangan atau di kaki, lukanya menjadi sulit untuk sembuh.
5. Mengalami sakit pada rahang
Menurut American Heart Association, sakit rahang bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi. Maka dari itu, keluhan sakit pada rahang perlu diwaspadai kemunculannya karena bisa menjadi salah satu gejala kolesterol tinggi.
Selain itu, rahang yang sakit juga bisa menjadi gejala penyakit jantung koroner, atau kondisi yang muncul akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah. Biasanya, ini disebabkan akibat penumpukan kolesterol di pembuluh darah arteri.
Namun perlu diingat bahwa sakit rahang bukan satu-satunya gejala kolesterol, dan umumnya masih disertai oleh gejala lain.
Nah kini Mama telah mengetahui apa saja gejala dari kolesterol pada balita. Gejala ini umumnya juga bersamaan dengan sakit pada dada, dada sesak, napas pendek-pendek, hingga rewel akibat stres yang dialami balita.
Jika anak mengalami kondisi tersebut di waktu yang berdekatan atau bahkan bersamaan, mungkin anak telah mengalami gejala dari kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Jika dokter telah mendeteksi kolesterol pada balita, ada beberapa pengobatan yang mungkin bisa diberikan.
Pengobatan Utama untuk Mengatasi Kolesterol Tinggi
Dilansir dari medlineplus.gov, perubahan gaya hidup adalah pengobatan utama untuk kolesterol tinggi pada balita, anak-anak, dan remaja. Perubahan gaya hidup ini termasuk:
Menjadi lebih aktif, ini termasuk berolahraga secara teratur dan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk duduk baik di depan televisi atau bermain ponsel dan tablet.
Makan sehat, diet untuk menurunkan kolesterol termasuk membatasi asupan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan lemak trans. Penting juga untuk memberikan anak banyak buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.
Menurunkan berat badan, jika balita mengalami kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
Jika semua anggota keluarga membuat perubahan ini, akan lebih mudah bagi si Kecil untuk mengikutinya. Ini juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan anak, dan kesehatan seluruh keluarga.
Sedangkan menurut my.clevelandclinic.org, beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kolesterol pada anak-anak antara lain kolestiramin, kolestipol, dan kolesevelam. Studi terbaru pada anak-anak dengan kolesterol sangat tinggi, dapat digukung dengan penggunaan obat-obatan yang aman di kelas statin.
Namun, kadar kolesterol anak juga harus diuji ulang setelah tiga bulan melakukan perubahan pola makan dan / atau pemberian obat-obatan.
Cara Menurunkan atau Mencegah Kolesterol Tinggi pada Balita
Mama dapat membantu menurunkan kadar kolesterol anak dengan mendorongnya untuk melakukan hal berikut:
- Makan makanan rendah lemak total, lemak jenuh dan kolesterol. Jumlah lemak yang dikonsumsi anak harus 30 persen atau kurang dari total kalori harian (45 hingga 65 gram lemak atau kurang per hari). Saran ini TIDAK berlaku untuk anak di bawah usia dua tahun.
- American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak berusia 2 tahun ke atas mengikuti diet sehat sesuai dengan Dietary Guidelines for American saat ini. Ini harus mencakup produk susu rendah lemak. Untuk anak usia 12 bulan hingga dua tahun yang kelebihan berat badan atau obesitas, atau yang memiliki riwayat keluarga obesitas, kolesterol tinggi, atau penyakit kardiovaskular, penggunaan susu rendah lemak tetap dianjurkan.
- Berolahragalah secara teratur. Latihan aerobik teratur, seperti bersepeda, berlari, berjalan kaki, dan berenang dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan risiko anak terkena penyakit kardiovaskular.
- Pertahankan berat badan yang sehat dan ideal.
- Gantikan lemak jenuh dengan lemak tak jenuh. Lemak jenuh biasanya padat pada suhu kamar dan berasal dari lemak hewani, kelapa, dan minyak sawit. Lemak tak jenuh berbentuk cair pada suhu kamar dan berasal dari tumbuhan. Minyak zaitun, minyak kanola, dan minyak kacang tanah adalah contoh lemak tak jenuh.
Itulah gejala kolesterol pada anak, beberapa pengobatan dan cara mengurunkan kadar kolesterol pada anak, jangan lupa berikan berbagai makanan sehat agar anak bisa mendapatkan semua nutrisi yang ia butuhkan.
Bagi anak yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dengan peningkatan nilai LDL di atas target, disarankan untuk menjalani konseling gizi dan mengikuti aktivitas fisik secara teratur.
Baca juga:
- Awas, Batita Bisa Alami Kolesterol Tinggi, lho!
- 5 Tanda Sakit Kepala pada Anak Balita yang Perlu Diwaspadai
- Gejala dan Penyebab Dermatitis Kontak Gangguan Kulit Balita