5 Hal yang Paling Ditakuti Anak saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Paling sering terjadi ketika balita mulai belajar tidur sendiri
20 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua seringkali mengajarkan anak untuk tidur sendiri, ketika usinya sudah mencapai 2 hingga 2,5 tahun. Walaupun memiliki kamar sendiri adalah hal yang paling diimpikan balita, seringkali ini menjadi masalah ketika waktu tidur datang.
Tak jarang balita menunjukkan banyak ketakutan di malam hari. Karena mungkin menyaksikan animasi yang menggambarkan monster atau binatang buas. Imajinasinya yang sangat aktif, membuat balita tidak dapat memisahkan fantasi dengan kenyataan.
Sulit baginya untuk menghentikan imajinasi agar tak liar di malam hari. Inilah alasan mengapa beberapa mainan atau animasi di siang hari bisa berubah menjadi monster yang menyerang di malam hari.
Untuk mengatasinya, Mama dapat mencari tahu apa saja pemicu ketakutan anak di malam hari yang paling umum, serta apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketakutan tersebut.
Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk Ma!
1. Takut gelap
Tidur dengan lampu yang dimatikan dan ruangan yang sunyi dapat membuat balita takut. Ia takut akan hal yang tidak diketahui.
Contoh ketakutan: "Aku tidak bisa melihat apa pun dalam kegelapan. Aku tidak tahu siapa yang ada di luar sana. Aku tidak merasa aman. Bagaimana jika seseorang menyakitiku?
Apa yang harus dilakukan: Mama dapat memberikan anak lampu samping tempat tidur atau lampu malam di kamarnya. Biarkan ia memutuskan seberapa banyak cahaya yang diinginkan di kamarnya saat tidur.
Kuncinya adalah membantunya merasa mengendalikan kegelapan. Seiring waktu, secara bertahap kurangi jumlah cahaya saat ia tidur, hingga anak terbiasa tidur dengan cahaya yang lebih sedikit tanpa merasa takut.
Mama juga bisa menempelkan beberapa aksesori ruangan glow in the dark yang berbentuk seperti kumpulan bintang dan tata surya, di langit-langit kamar anak. Sehingga ia bisa bersemangat mematikan lampu untuk melihat bintang dan beberapa planet.
Editors' Pick
2. Takut monster
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kehidupan balita seringkali tak terlepas dari animasi-animasi monster. Animasi ini mungkin tampak menyenangkan dan lucu di siang hari, namun bisa membuat anak ketakutan di malam hari.
Contoh ketakutan: "Ada monster yang bersembunyi di bawah tempat tidurku atau di dalam lemari. Mereka menunggu Mama dan Papa pergi agar bisa menyakitiku."
Apa yang harus dilakukan: Mama mungkin dapat menyatakan bahwa tidak ada yang namanya monster, tetapi itu tidak akan membuat anak lupa pada bayangan monster jahat yang berbulu dan menakutkan, yang suka bersembunyi di bayang-bayang gelap untuk menerkamnya.
Karena imajinasinya yang berkembang, anak cenderung tak bisa memisahkannya dengan kenyataan. Alih-alih membuat pernyataan, "Anak laki-laki besar tidak menangis," dengarkan anak dan cari monster di bawah tempat tidur, di dalam lemari atau di mana pun anak memintanya.
Ini tak hanya membantu menghilangkan ketakutan anak karena Mama tidak dapat menemukan monster, tetapi juga memperkuat kepercayaan yang dimiliki anak kepada Mama.
Selain itu, hentikan cerita pengantar tidur yang berisi monster dan penjahat, dan acara televisi atau berita yang dapat memicu ketakutannya.
Bantu balita memisahkan kenyataan dari imajinasi dengan menjelaskan bahwa monster adalah cerita khalayan. Lalu beri tahu juga bahwa setiap anak, termasuk orangtuanya juga memiliki ketakutan seperti itu di beberapa waktu, namun dapat melatih diri agar lebih berani atau mengesampingkan ketakutannya.