7 Jenis Sakit Mata yang Umum Dialami oleh Anak
Ajak anak untuk sering mencuci tangan dan hindari mengucek mata
1 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mata adalah indera yang sangat penting bagi masa tumbuh kembang anak, karena mata merupakan media bagi anak untuk mengesplorasi dan mempelajari segala hal di sekelilingnya.
Namun, ada berbagai jenis masalah mata yang dapat menyerang anak-anak. Tak hanya mata merah, ternyata banyak jenis penyakit mata yang umum terjadi pada anak-anak dan perlu diketahui oleh Mama.
Agar tak sampai mengganggu penglihatan anak, penting untuk mencari tahu berbagai jenis penyakit mata pada anak agar dapat dicegah dan ditangani sedini mungkin.
Berikut Popmama.com akan mengulas tentang 7 jenis sakit mata pada anak di bawah ini.
1. Konjungtivis
Konjungtivis adalah peradangan pada konjungtiva yaitu jaringan di sekitar mata dan di bagian dalam kelopak mata. Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus, reaksi alergi, atau iritasi yang disebabkan oleh paparan bahan kimia, debu, dan asap.
Anak yang mengalami konjungtivis dapat ditunjukkan dengan gejala mata bengkak, rewel karena matanya perih atau gatal, sering mengucek mata, mata berair dan merah, serta muncul kerak di mata. Konjungtivis akibat infeksi virus dan bakteri dapat mudah menular ke orang lain, sedangkan jika akibat iritasi atau reaksi alergi tidak bersifat menular.
Dalam mengobati kondisi ini, sebaiknya Mama perlu memeriksakan anak pada dokter, agar dokter dapat menentukan penanganan konjungtivis sesuai dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, maka akan diresepkan obat tetes mata atau salep. Namun jika disebabkan oleh alergi, maka dokter akan meresepkan obat antialergi dalam bentuk obat tetes mata, sirop, atau puyer.
2. Bintitan
Bintitan juga merupakan salah satu penyakit mata yang umum pada anak. Benjolan kecil yang tumbuh di dalam atau di sekitar kelopak mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penyakit ini lebih mudah terjadi jika anak tak menjaga kebersihan matanya atau memiliki kebiasaan seperti mengucek mata dengan tangan kotor. Bintitan bisa sembuh dan kempes sendiri dalam waktu 1-2 minggu tanpa pengobatan khusus.
Ingatkan si Kecil untuk tak sering memegang atau menekan benjolan yang ada di matanya. Jika bintitak terus berlangsung selama 2 minggu dan disertai demam, pembengkakan, nyeri hebat, serta keluar darah atau nanah dari benjolan, segera periksakan kondisi anak ke dokter mata.
Tetapi, segera bawa Si Kecil ke dokter mata jika bintitan terus berlangsung selama 2 minggu, disertai demam, pembengkakan dan nyeri hebat pada mata, serta keluar darah atau nanah dari benjolan.
Editors' Pick
3. Selulitis orbital
Selulitis Orbital merupakan infeksi bakteri yang menyerang jaringan lemak, otot, dan tulang, di sekitar bola mata. Sakit mata anak yang satu ini merupakan kondisi yang perlu diwaspadai. Infeksi ini dapat menyebar dari rongga sinus atau terjadi saat anak mengalami cedera mata.
Saat mengalami selulitis orbital timbul gejala seperti mata bengkak dan merah yang membuat anak sulit menutup mata, anak menjadi rewel, penglihatan terganggu, demam, dan sulit menggerakan bola mata.
Jika timbul gejala di atas, segera periksakan kondisi anak ke dokter mata untuk penanganan yang tepat. Penanganan yang terlambat dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti meningitis, sepsis, dan kebutaan.
Dalam mengatasi selulitis orbital, dokter akan memberikan pengobatan antibiotik. Namun jika lebih berat atau obat antibiotic tak berhasil menangani sakit mata pada anak, maka dokter dapat melakukan tindakan operasi pada mata.
4. Hipermetropia
Hipermetropia merupakan gangguan mata yang cukup sering terjadi pada anak. Kondisi ini menyebabkan anak tidak dapat melihat jelas objek yang dekat sehingga ia seringkali berkedip, menyipitkan mata.
Hipermetropia terkadang menyebabkan koordinasi mata dan tangan anak menjadi terganggu. Kondisi ini dapat diringankan dengan bantuan kacamata lensa cembung atau positif.
Selain itu, anak juga bisa mengikuti jenis perawatan mata lainnya seperti terapi penglihatan atau operasi pembedahan.
5. Astigmatisme
Astigmatisme yang juga dikenal sebagai mata silinder ini menyebabkan pandangan anak yang menjadi kabur saat melihat objek yang terlalu jauh atau dekat.
Selain menyebabkan pandangan kabur, gangguan mata ini juga menimbulkan gejala seperti sakit kepala, mata cepat lelah ketika mencoba fokus untuk melihat sebuah objek. Gejala tersebut umumnya terjadi ketika kondisi sudah cukup parah.
Dalam meredakan gejala, anak membutuhkan bantuan kacamata. Saat usia anak telah bertambah dan perkembangan matanya telah sempurna, diperbolehkan untuk melakukan operasi pembedahan refraktif jika kondisi astigmatisme yang sangat mengganggu.
Dokter akan membentuk kembali kornea yang bermasalah dengan bantuan alat berupa laser. Lalu membuat sayatan kecil, atau implant.
6. Mata malas
Amblyopia atau mata malas menyebabkan mata anak tidak selaras. Terjadi ketika satu mata mengarah ke dalam, ke luar, ke atas atau ke bawah, yang menjadikannya tidak sejajar.
Mata malas disebabkan oleh penglihatan yang berkurang secara signifikan pada satu mata dan ini memengaruhi sekitar 5 persen anak-anak. Dalam kasus yang kronis mata malas dapat berkembang lebih buruk lagi.
Namun, penyakit ini dapat dikoreksi dengan menggunakan bantuan kacamata atau penutup mata sementaram terutama jika anak didiagnosis pada tahun-tahun prasekolah.
7. Mata merah
Jika si Kecil terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, seperti ponsel atau komputer, berisiko mengalami mata merah yang menyebabkan kering dan juga gatal.
Kurangi intensitas bermain dengan memberikan aturan yang tepat sehingga membantu anak lebih disiplin agar matanya terjaga. Terapkan aturan 20-20-20, yang di mana beristirahat selama 20 detik selama 20 menit untuk melihat sejauh 20 kaki.
Hal ini digunakan untuk membuat mata anak relaks dan mengembalikan pola kedip yang normal sehingga melumasi mata mereka.
Selama anak mengalami sakit mata, terdapat perawatan yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan keluhan yang dirasakan, sehingga si Kecil tak rewel kembali.
Perawatan ini bisa berupa mengkompres dingin yang diselingi kompres hangat pada mata selama 5-10 menit dan diulang sekitar 3-4 kali sehari. Serta ingatkan anak untuk selalu mencuci tangan dan tidak mengucek mata.
Itulah jenis sakit mata pada anak yang umum dialami oleh balita. Coba ketahui penyebab sakit matanya dan segera bantu atasi ya Ma agar si Kecil bisa merasa lebih nyaman.
Baca juga:
- 15 Rekomendasi Rumah Sakit Mata di Indonesia
- Jangan Cepat Panik, Ketahui Cara Mengatasi Sakit Mata Pada Bayi
- Penyebab dan Cara Mengobati Mata Bintitan pada Anak