Banyak studi penelitian, di mana orangtua diminta untuk jujur untuk melukiskan kehidupan pengasuhan anak. Meskipun ada banyak kegembiraan yang terjadi, mereka seringkali kewalahan dengan perasaan negatif, seperti kecemasan, kebingungan, frustasi bahkan depresi.
Hampir semua orangtua merasakan beratnya menjadi orangtua pada suatu waktu.
Seperti yang diketahui kebanyakan orangtua, merawat anak yang memiliki banyak kebutuhan bisa melelahkan secara fisik. Seperti anak usia 1 tahun, membutuhkan perawatan yang hampir konstan.
Perlu diberi makan setiap beberapa jam, bangun beberapa kali per malam, mungkin memerlukan permaianan khusus atau aneh untuk membuat mereka makan, berhenti menangis, atau tertidur. Jika akhir-akhir ini melaluinya, ketahuilah Mama tidak sendirian.
1. Sering memasukan tangan, mainan, atau benda-benda asing dalam mulutnya
Freepik/Mikrokon
Itu terjadi karena anak melakukan eksplorasi yang menjadi kunci tahap perkembangan. Menempatkan mainan dan benda-benda lainnya di mulut, memungkinkan anak untuk mengetahui rasa dan tekstur benda yang berbeda.
Menggigit, mengunyah, dan mengocah adalah perilaku yang cukup umum untuk balita. Secara alami mereka menjelajahi lingkungan sekitar mereka dengan mulut, tak jarang mereka juga sering menggigitnya. Hal pertama yang harus dipastikan adalah “apakah mulut anak sehat?”, “apakah mereka sakit?”, “Apakah mereka tubuh gigi?”
Ketahui sejumlah alasan mengapa anak melakukannya, alasan yang mungkin terjadi adalah anak masih tumbuh gigi, sakit pada gigi atau gusinya, menenangkan diri, ingin perhatian, atau sudah membentuk kebiasaan. Ajak anak untuk bermain hal lain agar anak lupa dan meninggalkan kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut
2. Anak sering memanjat atau melompati barang-barang yang ada di rumah
Freepik/Shangarey
Memanjat adalah tahap penting dalam pengembangan keterampilan motorik kasar, tetapi bisa menjadi perilaku sulit bagi orangtua untuk menerimanya. Paling tidak, itu mungkin tampak menyebalkan dan sedikit menjengkelkan.
Mungkin juga dapat menyebabkan kehancuran banyak bantal sofa atau rak buku. Namun, kekhawatiran terbesar bagi kebanyakan orangtua adalah keamanan. Anak mungkin akan jatuh, tergores, terbentur dan mungkin menderita beberapa cedera yang lebih serius.
Dengan menghentikan pendakian mungkin tidak akan berhasil. Pendekatan yang lebih baik adalah mempelajari apa yang memotivasi anak untuk memanjat, mencari cara untuk mengarahkan keinginannya dan awasi anak serta berikan pengamanan khusus agar dapat mengurangi risiko cederanya.
Editors' Pick
3. Beberapa alasan mengapa anak yang berusia 1 tahun sering memiliki hidung berair
Freepik/Kay4yk
Setidaknya ada tiga alasan mengapa hidung anak kecil selalu berair. Pertama, sebenarnya mereka mungkin terkena pilek. Balita memiliki banyak infeksi saluran pernapasan atas karena kurangnya sistem kekebalan yang matang.
Kedua, balita mungkin tidak selalu hangat atau dingin seperti seharusnya. Dengan demikian, mereka mungkin lebih rentan terhadap rinitis vasometer. Ini terjadi ketika ada perubahan suhu yang menyebabkan pembengkakan di pembuluh darah kecil di lapisan selaput lendir hidung dan menghasilkan pilek.
Ketiga, seorang bayi atau anak kecil mungkin tidak memiliki sinus yang berkembang sepenuhnya yang dapat menyebabkan hidung lebih sering berair.
4. Ketika anak suka makan atau minum terlalu cepat dan sering mengalami cegukan
Freepik/Bearfotos
Ketika si Kecil belum bisa mengontrol kecepatan menelannya, ia seringkali mengalami cegukan. Hal ini terjadi karena menerima terlalu banyak udara di paru-paru, diafragma melebar untuk mengambil udara dan saat dilepaskan terjadi kontraksi sehingga cegukan terjadi, ketika otot diafragma kejang.
Udara bergerak ke tenggorokan, yang menutup untuk mencegah aliran udara. Ini memicu reaksi lain, membuat pita suara patah. Ini menciptakan suara cegukan. Saat otot bekerja untuk rileks, cegukan dapat berlanjut.
Langkah untuk membantunya tenang yaitu dengan tepuk-tepuk pada bagian punggung, peluk atau goyangkan lututnya ke atas dan ke bawah untuk lebih menenangkannya. Cegukan pada akhirnya akan hilang dan bukan lagi menjadi kekhawatiran khusus.
5. Balita sering menyentuh atau memegang sesuatu, bahkan sesuatu yang tidak boleh disentuh
Freepik/Maria-sbytova
Anak belajar dengan menjelajahi lingkungan mereka. Tetapi mengeksplorasi harus terjadi di tempat yang aman dan dengan cara yang dapat membantu mereka belajar. Ketika anak berusia antara 1 dan 3 tahun, ia mungkin akan tertarik pada segalanya dan semua orang, terutama jika itu baru atau berbeda.
Ia ingin menjadi bagian dari apa pun yang Mama lakukan, akan mencoba meniru Mama, ia akan bersikeras untuk mencoba melakukan banyak hal sendiri. Menjelajahi adalah salah satu langkah pertama dalam mempelajari objek dan belajar bagaimana menyelesaikan masalah.
Anak-anak terpesona tentang bagaimana segala sesuatu bekerja, seperti apa penampilan mereka dari dalam, dan bagaimana mereka dibuat.
6. Suka menangis jika melihat Mama sedang berpelukan dengan Papa atau anggota keluarga lain
Freepik/Gelpi
Mungkin kebiasaan yang satu ini terdengar janggal, namun ada juga orangtua yang mengeluh bahwa anak-anak mereka marah setiap kali melihat Mama dan Papa saling mencium, memeluk, atau menunjukkan kasih sayang satu sama lain.
Satu masalah yang paling umum dan paling sederhana adalah bahwa anak mungkin merasa lebih terikat pada satu orangtua. Anak tidak ingin Mama menunjukkan cinta kepada orang lain, meskipun orang itu adalah pasangan. Hal ini membuatnya merasa iri dengan dengan waktu, cinta dan pentingnya yang Mama berikan kepada pasangan.
Hal lain bisa jadi si anak merasa diabaikan oleh orangtuanya. Jika anak mulai menangis segera setelah Mama mencium atau memeluk pasangan, itu pasti pertanda bahwa anak ingin lebih diperhatikan. Satu alasan lain adalah bahwa anak berpikir bahwa orangtua mereka tidak boleh saling mencium karena itu semacam ‘Menjijikkan’ baginya.
7. Balita sering kehilangan keseimbangan saat berada di tepi yang membuatnya sering jatuh
Freepik/Aleksandrbs
Awalnya anak-anak mulai berjalan antara usia 12 dan 15 bulan. Pada tahap awal berjalan, Mama mungkin memperhatikan anak berjalan dengan kaki lebar dan tangan terbuka seperti pesawat terbang.
Setelah seorang anak menjadi lebih nyaman dengan berjalan, Mama mungkin melihat mereka menjadi "berani" dan berusaha untuk berjalan cepat atau bahkan berlari.
Ketika seorang anak melewati tahap-tahap perkembangan ini, mungkin dirinya bisa jatuh beberapa kali.
Pada tahap awal berjalan atau berlari, seorang anak sedang belajar merencanakan gerakan, menemukan keseimbangan mereka dan mengeksplorasi kemandirian yang baru ditemukan.
Nah tadi merupakan kebiasaan anak yang seringkali membuat Mama kewalahan ketika anak mulai memasuki usia 1 tahun, walaupun terkadang membuat frustasi dan lelah.
Pikirkan ini akan terjadi hanya dalam waktu singkat, karena semakin anak bertumbuh dan berkembang ia telah mengerti bagaimana mengontrol tubuh dan dirinya sendiri.