Kenali Tahapan Perkembangan Kepribadian Anak dan Cara Menghadapinya
Dapat menjadi cara untuk membimbing anak menuju kehidupan yang baik dan bahagia
17 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat anak mengalami pertumbuhan, Mama tentu akan melihat bahwa perilakunya berubah tergantung pada bagaimana hari telah berlalu.
Setiap tindakan mendapat reaksi sebagai tanggapan, dan pikiran mudanya dapat belajar dengan cukup cepat. Saat mengikuti kemajuan ini, sangat penting bagi Mama untuk memerhatikan bagaimana anak bereaksi terhadap situasi yang berbeda.
Alasan utama untuk memerhatikan dan mungkin mengoreksi berbagai jenis perilaku adalah untuk membimbing anak melalui tahap perkembangan kepribadiannya, serta memperbaiki kekurangan yang memungkinkannya untuk terbentuk sebagai pribadi yang lebih baik di masa depan.
Untuk mengetahui bagaimana tahapan perkembangan kepribadian anak dan cara menghadapinya, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini. Yuk simak!
1. Selama masa bayi
Saat bayi tumbuh, sebagian besar selama periode 0 hingga 18 bulan, Mama akan melihat bahwa semua yang dibutuhkan bayi adalah makanan dan istirahat. Tak ada banyak ruang untuk hiburan ketika bayi masih kecil. Periode ini adalah tentang mendapatkan kepercayaan anak.
Saat ia meminta perhatian atau makanan, bayi akan membutuhkan reaksi yang tepat waktu. Selama anak mendapatkannya dalam waktu yang relatif singkat, semuanya akan baik-baik saja dan bayi akan belajar mempercayai orang dan akan tumbuh menjadi bayi yang bahagia.
Jadi pastikan untuk memahami pentingnya situasi ini, jika tidak, tindakan Mama dapat menyebabkan bayi mengembangkan masalah kepercayaan.
Editors' Pick
2. Selama masa batita
Pada tahap ini, si Kecil akan siap menerima tantangan dan pengalaman baru, yang dimulai dari usia 1 sampai usia 3 tahun. Penting untuk memerhatikan bagaimana anak bereaksi terhadap skenario tertentu, di misalnya yang harus mengekspresikan sikap, rasa malu, atau keraguan yang kuat.
Mama harus bisa mengatasinya dengan menunjukkan pendekatan yang tepat kepada anak. Bagaimanapun, Mama adalah orangtua dan orang yang paling berpengaruh dalam situasi ini.
Setelah mulai memahami anak-anak, Mama akan dapat menerapkan pengetahuan baru ini ke setiap skenario yang serupa. Mampu mendorong anak untuk mengekspresikan sikapnya harus menjadi pengalaman yang positif.
Tujuannya adalah untuk memerhatikan dan membimbing bagaimana anak bereaksi, karena itu pada dasarnya setengah dari pekerjaan yang dilakukan dalam hal mengasuh anak.
3. Selama masa-masa balita
Setelah anak balita mama berusia 3 tahun, ia akan mulai mengambil alih dalam beberapa situasi. Baginya, ini adalah periode mengambil inisiatif versus perasaan bersalah.
Saat itulah anak mulai memahami konsep tentang apa yang benar dan apa yang salah. Dalam banyak situasi, orangtua akan menjadi faktor penentu dalam menyelesaikan situasi yang kompleks secara moral. Namun, balita juga harus bisa memiliki pikirannya sendiri.
Setiap kali memberikan kritik atau menyetujui tindakan atau sikap anak, tentu akan berpengaruh pada kemajuan perkembangan kepribadiannya.
Dimulai dari sikap ini, sedikit demi sedikit, balita akan belajar apa saja hal diterima oleh masyarakat dan mengapa beberapa tidak, dan dianggap salah atau berbahaya.
4. Selama masa anak-anak dan pra-remaja
Saat anak laki-laki atau perempuan yang mencapai usia lima tahun, Mama akan mulai memerhatikan bahwa tahap kepribadian lain mulai berlaku. Saat itulah si Kecil mulai merasa bangga dengan tindakannya dan tidak bangga dengan orang lain.
Mama mungkin akan melihat bahwa anak akan mulai belajar keterampilan baru, dan wajar saja jika rentang perhatian dan kekuatannya meningkat juga. Jadi apa sikap yang tepat untuk dimiliki selama periode ini?
Karena itu berlangsung hingga anak mencapai usia 12 tahun, Mama pasti ingin mempersiapkannya untuk kehidupan remaja.
Di sini orangtua harus memiliki ikatan yang kuat dengan anak pada saat itu, dan dapat berbicara tentang hal-hal yang paling menggambarkan masa depan kehidupan mereka, yaitu masa remaja.
Mampu membicarakannya dan memastikan bahwa anak telah belajar apa yang benar dan salah secara moral seharusnya menyenangkan, bukan pengalaman yang mengerikan.
Pastikan untuk tidak terburu-buru ketika menjelaskan konsep yang sangat luas ini dalam satu sesi. Itu harus terjadi secara alami, satu materi pada satu waktu.
5. Selama dan setelah remaja
Ini mungkin masa yang paling sulit bagi orangtua dan anak, karena Mama mungkin merasa memiliki hubungan yang terputus darinya, dan seolah-olah anak tidak menganggap Mama sebagai satu-satunya sumber informasi dan bimbingan terbaiknya.
Selama masa remaja, anak remaja akan merasa bingung ketika ia berusaha menemukan identitas dan peran mereka di dunia ini.
Namun tak perlu khawatir, jika Mama telah membangun hubungan yang sehat dengan anak laki-laki atau perempuan, maka Mama harus dapat menjelaskan mengapa beberapa hal terjadi dan bahwa kita semua telah melalui periode ini.
Itulah beberapa tahapan perkembangan kepribadian anak & cara menghadapinya. Sangat penting bagi orangtua untuk memahami tahap-tahap ini dan belajar bagaimana menanganinya untuk membimbing anak menuju “kehidupan yang baik dan bahagia”.
Anak dapat terbentuk dengan sendirinya, tetapi melalui bimbingan dan pengasuhan, ia dapat terbentuk sebagai pribadi yang Mama harapkan. Saat mulai meragukan teknik mengasuh anak, Mama bisa mengandalkan pasangan untuk meyakinkan atau menunjukkan pendapat berbeda.