Obat Demam Anak, Lebih Baik Mana Parasetamol atau Ibuprofen?
Mana yang sering Mama gunakan untuk mengobati demam si Kecil?
23 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demam sering terjadi pada anak karena berbagai penyebab, seperti cedera, penyakit, pembedahan atau tumbuh gigi. Meskipun obat-obatan tidak selalu diperlukan untuk menghilangkan rasa sakit, penting untuk mengetahui cara memberikan pereda nyeri yang aman dan efektif pada anak.
Ibuprofen dan parasetamol adalah dua obat yang dijual bebas, dan paling umum digunakan untuk mengobati nyeri dan demam pada anak-anak, namun sering kali dapat menjadi sumber kebingungan bagi orangtua.
Namun, kedua obat ini berbeda dalam cara kerjanya, dari seberapa cepat mereka bekerja, dan berapa lama mereka bertahan di dalam tubuh, kepada siapa obat-obat tersebut dapat diberikan, dan risiko efek samping serta interaksi dengan obat lain.
Kali ini Popmama.com akan membahas tentang perbedaan ibuprofen dan parasetamol serta mana yang terbaik untuk anak. Simak informasinya di bawah ini!
1. Perbedaan antara Parasetamol dan Ibuprofen
Parasetamol
Cara kerja parasetamol dapat menghentikan produksi "pembawa rasa nyeri" yang disebut prostaglandin. Jika anak melukai jarinya, sinyal rasa sakit bergerak dari jari melalui sistem saraf ke otak, dan begitulah cara si Kecil bisa menyadari rasa sakit tersebut. Dengan mengurangi prostaglandin di otak, parasetamol bisa mengurangi jumlah rasa sakit yang dirasakan.
Infeksi tertentu juga menyebabkan pelepasan prostaglandin, tetapi infeksi ini menyebabkan suhu tubuh anak menjadi lebih lebih panas. Dengan mengurangi produksi prostaglandin, parasetamol dipercaya dapat membantu meredakan demam pada anak.
Ibuprofen
Ibuprofen bekerja dengan cara yang mirip dengan parasetamol. Namun, tidak seperti parasetamol, ibuprofen mengurangi prostaglandin di seluruh tubuh, tidak hanya di otak. Akibatnya, tidak hanya mengurangi rasa sakit dan demam, namun juga mengurangi peradangan di tubuh yang tidak terlalu dapat diatasi dengan parasetamol.
Editors' Pick
2. Ibuprofen lebih efektif dalam mengobati demam pada anak-anak
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2009, dilansir dari Madeformums.com, ibuprofen ternyata lebih efektif dalam mengobati demam pada anak-anak.
Studi yang dilakukan oleh University of Bristol dan University of the West of England ini melibatkan 156 anak berusia antara 6 bulan hingga 6 tahun. Studi tersebut merekomendasikan untuk memberikan anak-anak yang demam dengan ibuprofen terlebih dahulu. Namun, parasetamol masih terbukti efektif.
3. Parasetamol dan ibuprofen dapat diberikan secara bersamaan dalam kondisi tertentu
Jika menurut Mama si Kecil mengalami nyeri ringan hingga sedang, demam, atau pembengkakan, Mama harus mempertimbangkan untuk memberikan parasetamol dan/atau ibuprofen. Terutama pada saat terjadi gejala berikut ini:
Demam
Penelitian menunjukkan tidak ada manfaat menggabungkan parasetamol atau ibuprofen, atau mengganti keduanya saat mengobati demam. Oleh karena itu sebaiknya untuk tetap menggunakan satu saja.
Rasa sakit
Tidak seperti mengobati demam, ibuprofen dan parasetamol telah terbukti saling melengkapi, memberikan pereda nyeri yang lebih baik jika diberikan secara bergantian. Oleh karena itu, jika satu obat tidak dapat mengendalikan nyeri si Kecil, Mama dapat mencoba memberikan salah satunya secara bergantian.
4. Dosis pemberian parasetamol dan ibuprofen yang aman pada anak
Parasetamol dan ibuprofen tidak bereaksi satu sama lain untuk membahayakan anak. Risiko potensial menggunakan keduanya bersama-sama adalah Mama menjadi bingung dengan berapa banyak dosis yang diperlukan. Namun Mama perlu ingat bahwa:
- Parasetamol dapat diberikan setiap 4-6 jam dengan maksimal empat dosis dalam 24 jam
- Ibuprofen dapat diberikan setiap 6-8 jam dengan maksimal tiga dosis dalam 24 jam
Selalu periksa kemasan atau botol obat untuk memastikan berapa kali pemberian yang dianjurkan dan dosis harian maksimum sesuai usia dan berat badan anak.
Dalam penelitian Bristol, menemukan bahwa mengganti kedua obat tersebut efektif dalam mengobati demam, namun dalam pedoman National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) sangat menyarankan agar tidak memberikan dua obat penghilang rasa sakit secara bergantian saat anak demam.
Hal ini karena kekhawatiran tentang pemberian dosis yang terlalu tinggi kepada anak dalam dosis serta dan berapa kali masing-masing harus diberikan dalam 24 jam.
Nah itulah informasi seputar parasetamol dan ibuprofen untuk anak. Mama disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika anak masih mengalami demam lebih dari 48 jam setelah diberikan parasetamol dan/atau ibuprofen. Karena penting untuk menentukan penyebab demam atau nyeri pada anak.
Baca juga:
- Cara Mengatasi Mencret pada Anak 1 Tahun Tanpa Obat
- Apakah Penis Kecil pada Anak Laki-Laki Bisa Diobati?
- 10 Pengobatan Rumahan untuk Mengatasi Sakit Perut pada Balita