Tanda-Tanda Alergi Protein Susu Sapi pada Anak Batita
Alergi protein susu sapi dapat terjadi selama 1000 hari pertama anak
2 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain orang dewasa, alergi pada makanan bisa dialami pada usia berapapun, bahkan kebanyakan bisa muncul di usia dini. Alergi dapat terjadi karena alergen yang masuk ke dalam tubuh, bisa melalui saluran pernapasan maupun makanan yang masuk dalam saluran pencernaan.
Makanan umum yang kerap memicu alergi antara lain telur, kacang-kacangan, kedelai, gandum, makanan, laut, serta susu sapi.
Walaupun terdengar aneh, alergi protein susu sapi atau Cow Milk Protein Allergy merupakan penyebab paling umum yang dialami anak batita. Khususnya bagi anak sebelum berusia 2 tahun.
Berikut ini Popmama.com akan menjelaskan penyebab dan tanda alergi protein susu sapi pada anak batita, simak yuk Ma!
1. Protein pada susu sapi kadang dikenali tubuh sebagai benda asing, sehingga menimbulkan reaksi gejala alergi
Dr. Sanjay Wazir, direktur NICU rumah sakit Cloudnine, Gurgaon, India, mejelaskan protein yang terdapat dalam susu terkadang dikenali tubuh sebagai benda asing, sehingga tubuh memproduksi kimia tertentu sebagai reaksi, dan hal tersebut yang menyebabkan gejala alergi.
Walaupun jarang terjadi, beberapa kasus bayi yang diberikan ASI esklusif juga dapat memicu alergi melalui protein susu yang ditransfer ke dalam ASI, sebagai hasil dari olahan pola makan Mama yang memiliki kandungan tinggi susu sapi.
Meskipun disebut alergi protein susu sapi, namun itu bisa terjadi pada konsumsi susu lainnya seperti susu kambing atau susu kerbau, karena memiliki kesamaan pada proteinnya.
Untungnya, alergi protein susu sapi merupakan salah satu dari sedikit alergi yang bisa dihilangkan seiring berjalannya waktu.
Kebanyakan anak dapat membentuk toleransi tubuh terhadap susu sapi diusia 3 tahun.
Editors' Pick
2. Gejala-gejala alergi susu sapi yang bisa sangat ringan hingga penyakit yang mengancam jiwa
Gejala-gejala alergi susu sapi dapat bervariasi, bisa gejala yang sangat ringan hingga penyakit yang mungkin mengancam jiwa anak.
Gejala yang umum terjadi seperti gatal-gatal, ruam pada kulit, hidung tersumbat, batuk, hingga gejala gastrointestinal yatu mual, muntah, sakit perut, diare, dan tinja berdarah.
Gejala alergi susu sapi bisa muncul pada anak saat pertama kali mengonsumsi susu sapi, namun gejala bisa dialami beberapa minggu setelahnya. Hal ini yang menyebabkan Mama mungkin suka bingung.
Dalam kasus tersebut, biasanya terdapat hubungan dari gejala dengan konsumsi susu sapi akan membantu untuk mendiagnosis anak. Sehingga penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengonfirmasinya.
3. Mendiagnosis alergi protein susu sapi pada anak tidak mudah karena gejalanya yang menyerupai kondisi lain
Mendiagnosis alergi protein susu sapi pada anak tidak mudah, karena gejalanya dapat menyerupai banyak kondisi penyakit lain. Namun, diagnosis ini dapat dilakukan dengan mengeliminasi produk, melihat dampaknya, dan diikuti dengan pemberian kembali untuk memastikan apakah memang penyebabnya susu sapi.
Menghilangkan secara total susu sapi dapat memperbaiki gejala dalam waktu 2 hingga 4 minggu, namun pengenalan kembali susu sapi mungkin dapat mengembalikan gejalanya. Jika terjadi, maka dapat mengonfirmasi alergi.
Setelah didiagnosis, anak harus menjalani diet eliminasi dengan menggunakan formula yang dihidrolisis secara luas atau formula asam amino dalam jangka waktu enam bulan sebelum ditinjau kembali apakah anak telah mengembangkan toleransi tubuh pada susu sapi.
4. Alergi protein susu sapi terjadi selama 1000 hari pertama anak, perlu untuk mendiagnosis gejala alergi secara akurat
Alergi protein susu sapi dapat terjadi selama 1000 hari pertama anak, sehingga periode ini sangat penting untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang si Kecil. Oleh karena itu, perlunya sesegera mungkin untuk mendiagnosis gejala alergi protein susu sapi secara akurat.
Dengan mendiagnosis gejala secepatnya, Mama dapat memberikan penanganan yang tepat untuk anak, namun jika mengalami keraguan, jangan lupa untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan saran yang tepat.
Itulah tanda alergi protein susu sapi pada anak batita yang umum diketahui. Cari tahu ya Ma, jika si Kecil mengalaminya maka segera temukan solusinya.
Baca juga:
- 5 Alergi Kulit pada Anak Usia 2 Tahun, Penyebab dan Pencegahannya
- Alergi Keju, Seorang Anak Meninggal karena Diusili Temannya
- Tidak Sama, Kenali Perbedaan Alergi dan Autoimun