Tips Ciptakan Rumah yang Aman untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak hanya menciptakan rumah yang nyaman, namun pastikan rumah juga harus aman untuk si Kecil
19 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak yang tumbuh kembangnya optimal dan sehat.
Setiap cara mungkin telah Mama lakukan untuk mendapatkannya, mulai dari menjaga pola makan anak agar tetap sehat, menjaga pola tidur, hingga rutin melakukan aktivitas fisik bersama,
Namun ada satu hal penting yang kerap kali dilewatkan, yaitu menjaga agar rumah menjadi tempat yang tak hanya nyaman namun juga aman bagi tempat anak bertumbuh.
Nah bagaimana cara menciptakan rumah yang aman untuk tumbuh kembang anak?
Berikut Popmama.com telah menyiapkan beberapa tipsnya di bawah ini!
1. Ruang tamu atau ruang keluarga
Ruang tamu atau ruang keluarga terkadang menjadi salah satu tempat bermain anak. Terlebih lagi jika terdapat televisi, maka ruangan ini bisa menjadi tempat favorit anak, bukan?
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan nih Ma saat menata ruang tamu atau ruang keluarga, agar menjadi lebih aman. Seperti berikut ini:
Jauhkan lilin dan korek api dari jangkauan
Ada kemungkinan bagi seorang balita untuk secara tidak sengaja menyalakan korek api dan menyalakan api, tak peduli seberapa berkembangnya keterampilan motorik halusnya. Dan jika si Kecil mengunyah lilin, tak menutup kemungkinan untuk tersedak lilin.
Jauhkan lilin dan korek api dari jangkauan, dan cobalah lilin lampu LED tanpa api untuk meniru efek cahaya lilin yang berkedip-kedip.
Letakkan bingkai jauh dari jangkauan atau pasang di dinding
Jika anak menjatuhkan bingkai, kaca bisa pecah dan melukainya, bahkan di ruangan berkarpet sekali pun. Sehingga pastikan Mama telah metakkan bingkai di tempat yang jauh dari jangkauan, atau pasang di dinding.
TV terpasang di dinding dengan kuat
Jika seorang anak mencoba memanjat dudukan TV, tak menutup kemungkinan TV bisa jatuh menimpanya. Sehingga pasang televisi dengan aman di dinding, jika memungkinkan.
TV pada dudukan juga perlu ditambatkan ke dinding, yaitu dengan menyeliptkan tali Velcro berkekuatan industri melalui lubang ventilasi udara. dan sambungkan ke pengait yang Mama pasang ke dinding.
Hindari membiarkan stop kontak kabel terbuka
Balita dapat dengan mudah mencabut kabel dari stop kontak kabel, memasukkan benda logam ke dalam salah satu lubang, dan menyetrum dirinya sendiri.
Sehingga lebih baik untuk menyimpan stop kontak kabel tersembunyi di balik furnitur atau, jika harus terbuka, beli penutup atau wadah penyimpanan stop kontak kabel.
Jauhkan anak dari mainan kecil-kecil
Benda bulat, silindris, atau lonjong yang ukurannya lebih kecil dari 1 diameter inci, dapat sepenuhnya menyumbat tenggorokan anak kecil dan menyebabkan tersedak yang fatal.
"Mainan ini perlu dihindari oleh anak-anak sampai usia 5 tahun" kata Gary Smith, M.D., Dr. P.H., direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Cedera di Rumah Sakit Anak Nasional, di Columbus, Ohio.
Simpan dengan tepat barang-barang yang memiliki baterai
Berhati-hatilah dengan baterai kancing, yaitu jenis baterai yang digunakan di jam tangan, alat bantu dengar, dan beberapa mainan. Ini juga termasuk baterai lithium yang umum digunakan di remot dan mainan anak.
Jika anak menelan baterai jenis apa pun, baterai tersebut dapat tersangkut di kerongkongan dan menyebabkan gangguan kesehatan yang parah. Ketika ini terjadi, segera bawa anak ke UGD.
Lindungi balita dari tepi meja
Tepi meja sangat berbahaya untuk anak kecil yang belajar berjalan. Jika terjatuh, si Kecil dapat mengalami luka parah di dahi dan area matanya
Jika tidak tahan banting, yang mudah pecah, pastikan untuk meletakkan meja ruangan yang tidak dapat diakses oleh balita, atau beli kaca tempered baru dan pelindung tepi.
Editors' Pick
2. Kamar tidur
Kamar tidur anak menjadi bagian penting dalam tumbuh kembang anak. Di tempat ini anak tidur, bermain, belajar, dan lain-lain. Maka tak mengherankan bila kamar tidur menjadi bagian yang sangat penting dari tumbuh kembang anak.
Jadikan kamar tidur sebagai tempat yang aman dan juga nyaman untuk anak yuk. Begini caranya:
Jendela harus memiliki penjaga
Jendela seharusnya hanya dapat dibuka 3 inci, setinggi kepalan tangan orang dewasa, atau mereka harus memiliki pelindung jendela.
Jika di kamar anak ada jendela yang rendah ke lantai, atau tempat duduk dekat jendela, pastikan Mama harus memasang pelindung.
Sedangkan jika Mama menggunakan jendela tingkap, sebaiknya lepaskan engkol dan menyimpannya di tempat yang dapat Mama akses dengan mudah.
Gunakan tirai jendela tanpa tali
Leher anak bisa tersangkut di tali tirai dan dicekik. Dilansir dari Parents, lebih dari 200 anak kecil telah meninggal akibat tersangkut di tali tirai sejak tahun 1990.
Sehingga pastikan untuk menggulung tali dan menyimpannya di atas tirai. Tetapi jika memungkinkan, gunakan penutup jendela versi nirkabel.
Jauhkan balon dari jangkauan anak
Apakah anak mama baru saja merayakan ulang tahun? Atau baru saja menghadiri acara ulang tahun? Jika iya, anak mungkin akan membawa balon lateks. Namun pastikan agar Mama menjauhkan balom sepenuhnya dari anak-anak di bawah 8 tahun.
Masih dilansir dari Parents, sebanyak setengah dari kematian anak-anak dyang isebabkan oleh mainan adalah tersedak balon. Jika anak menelan balon yang pecah ke dalam mulutnya, balon itu dapat menutupi jalur oksigen, menutupinya seperti pembungkus susut, dan mencekiknya.
Selalu merapikan krayon usai digunakan
Bahkan tangan kecil balita pun dapat mematahkan krayon menjadi dua, dan kemudian ukuran krayonnya yang cukup kecil bisa membuatnya tersedak. Selalu awasi anak saat ia menggunakan perlengkapan seni, dan selalu rapikan usai gunakan ya Ma!
Menggunakan lemari yang kokoh
Setiap tahun hampir 15.000 anak cedera akibat lemari rubuh. Inilah mengapa semua perabotan berat harus ditambatkan ke dinding atau ke lantai.
Menyimpan celengan (pecah belah) di tempat yang aman
Seorang anak dapat dengan mudah memanjat laci meja rias Mama, dan mengambil celengan di atasnya. Dan begitu ia melakukannya, celengan itu bisa pecah hingga menyebabkan luka baret atau tersedak koin.
Koin memiliki ukuran dan bentuk yang mampu menghalangi jalan napas anak, sehingga para ahli merekomendasikan untuk menjauhkannya dari balita sepenuhnya. (Ini juga berlaku untuk yang plastik.)