Balita yang tantrum merupakan situasi yang sudah tak asing lagi bagi banyak orangtua. Tak dapat dimungkiri bahwa momen anak tantrum ini memang kerap membuat orangtua jadi kewalahan, bukan?
Si Kecil mungkin tiba-tiba rewel, marah, bahkan mengamuk tanpa sebab yang jelas dan sulit ditenangkan. Terlebih lagi jika ini terjadi di tempat umum atau saat ada acara dengan banyak tamu undangan, Mama bisa semakin pusing untuk mengatasinya.
Oleh sebab itu, Mama perlu berusaha mencegah anak menjadi tantrum. Yaitu, dengan menjaga suasana hati atau mood-nya terlebih dahulu. Bagaimana caranya?
Berikut Popmama.com telah merangkum 8 tips menjaga mood anak balita untuk mencegah tantrum. Yuk simak!
1. Segera tanya anak saat ia tampak kurang bersemangat atau murung
Freepik
Hambatan pada si Kecil yang kerap membuatnya tantrum adalah kesulitan dalam menyampaikan perasaan atau masalahnya. Terlebih lagi jika balita belum memiliki kemampuan maksimal untuk berbicara seperti anak-anak yang lebih besar.
Misalnya, balita sebenarnya sudah lelah ketika berjalan-jalan dan ingin pulang ke rumah. Hal ini pun bisa berujung tantrum. Maka itulah diperlukan kepekaan orangtua.
Jika anak mulai menunjukkan kurangnya semangat atau murung, tentu ada sebab tersembunyi. Segeralah bertanya jika Mama melihat balita yang terlihat tidak ceria.
Tak menutup kemungkinan ada sesuatu yang membuatnya kurang nyaman.
2. Jaga pola tidur anak agar tetap teratur
Freepik/Pvproduction
Berbeda dengan orang dewasa yang mampu menghentikan kegiatannya begitu merasa lelah, balita seringkali tidak demikian.
Ia masih saja ingin bermain atau mengikuti orangtua untuk jalan-jalan, padahal sebenarnya ia sudah mengantuk. Jika tak dihentikan, si Kecil bisa mulai rewel lalu terjadi ledakan kemarahan.
Nah dengan menjaga pola tidur tetap teratur, energi balita diharapkan dapat diisi tepat pada waktunya agar terhindar dari kelelahan yang membuatnya lebih mudah tantrum.
3. Bawa mainan tambahan agar anak tidak mudah bosan
Freepik/pvpproductions
Selain lelah, penyebab umum anak tantrum hanyalah rasa bosan. Ini mungkin bukan kejadian asing bagi Mama, ketika di tengah acara, si Kecil mengeluh pada orangtua atau minta ingin pulang.
Namun karena acara masih berlanjut, Mama meminta anak untuk bersabar. Ini juga dapat menyebabkan balita alami tantrum.
Untuk mencegah hal ini terjadi, selalu bawa beberapa mainan tambahan ketika bepergian. Mama bisa membawa mainan yang praktis untuk dibawa kemana-mana, seperti fidget toys, pop-it, atau stress ball.
Dengan memiliki aktivitas yang membuatnya fokus, bisa membuat waktu terasa lebih cepat berlalu.
Editors' Pick
4. Menjaga anak di tempat yang sejuk
Freepik/Ksandrphoto
Meski terlihat sepele, tetapi udara panas yang dirasakan anak juga dapat membuat mood-nya memburuk dan menyebabkan tantrum.
Maka itu, sangat tidak dianjurkan untuk memakaikan pakaian yang terlalu ketat pada anak saat cuaca panas, dan hindari membiarkannya berada di bawah matahari untuk waktu yang lama.
Jika terjadi, Mama dapat membawa si Kecil ke dalam ruangan, kipasi bila ia berkeringat. Atau, nyalakan AC atau kipas angin.
Jika pakaian anak sudah basah oleh keringat, segera ganti pakaiannya agar merasa lebih nyaman.
5. Jauhkan anak dari suasana yang terlalu berisik dan banyak orang
Freepik/Artfolio
Berada dalam jangka waktu yang cukup lama di tengah keramaian, dapat terasa menyesakkan bagi balita. Meski anak perlu diajari untuk bersosialisasi, ini juga perlu dilakukan secara bertahap ya, Ma!
Saat anak masih kecil, suasana yang cenderung tenang lebih baik untuk menjaga mood-nya. Suasana yang berisik dan banyak orang, juga menyulitkan anak jika ia kelelahan.
Akhinya si Kecil bisa kelelahan dan suasana hatinya menjadi tidak stabil.
Sehingga penting untuk menjauhkan anak dari tempat keramaian, agar ia bisa mendapatkan suasana yang lebih tenang dan mengondisikan tubuhnya.
6. Ingatkan anak agar tidak berlebihan ketika bermain
Pexels/cottonbro
Mungkin Mama sudah sering mendapati anak tantrum setelah seru bermain dengan teman atau saudaranya. Suasana hati anak bisa berubah drastis dari ceria menjadi marah. Apanya yang salah, ya?
Selain kemungkinan anak sebetulnya sudah kelelahan, bisa jadi ia kesal karena faktor anak-anak lain yang tidak mau lagi melanjutkan permainan hingga sulit untuk berbagi mainan atau bergantian.
Untuk itu, Mama juga perlu sering mengingatkan anak agar tidak berlebihan kala bermain. Sebelum anak terlalu capek, ia harus beristirahat.
Ajari juga bahwa berbagi adalah hal yang menyenangkan. Karena setiap anak bisa saling mencoba mainan-mainan yang baru bagi mereka.
7. Menjaga mood anak dengan makanan favoritnya
Freepik/Senivpetro
Membawa makanan favorit anak saat bepergian dapat membantu menjaga mood anak dengan baik dan mencegahnya tantrum.
Cara ini paling cocok untuk meningkatkan suasana hati anak terutama saat bepergian jauh, karena belum tentu ada makanan yang sesuai dengan seleranya selama di perjalanan atau di tempat tujuan.
Menyiapkan makanan kesukaan anak terutama saat bepergian, bukan berarti Mama memanjakan anak dengan pilihannya sendiri lho!
Membawa makanan juga harus tetap dibatasi, alias makanan yang sehat dan tidak berlebihan seusai usia anak.
8. Ketegasan orangtua juga sangat penting untuk mengatasi anak yang tantrum
Freepik/Racool_studio
Setelah tujuh cara di atas, ketegasan orangtua saat menghadapi anak juga tidak boleh terlewat. Sebab jika orangtua tidak tegas dan terkesan mengalah pada keinginan anak, maka tantrumnya akan semakin sulit dihentikan.
Tak menutup kemungkinan bahwa permintaannya saat tantrum tambah aneh-aneh. Alih-alih selalu menuruti semua keinginannya, beri tahu anak bagaimana cara menyampaikan perasaan dan pesan yang tepat.
Jika permintaannya adalah sesuatu yang bisa ditunda, maka Mama dapat menunda pemberiannya sampai anak benar-benar mampu menunjukkan perasaan dan pesan dengan cara yang bisa diterima.
Ini bisa menjadi punishment untuk anak yang tidak mampu mengendalikan emosinya. Ketika ia akhirnya terbiasa mengelola perasaannya dengan baik, maka berikan keinginannya tersebut sebagai reward atas usahanya.
Kini Mama telah mengetahui 8 tips menjaga mood anak balita untuk mencegah tantrum. Penting untuk diingat bahwa tak semua tantrum pada anak dapat dianggap normal.
Jika tantrumnya tidak berkurang dan semakin meningkat, segera berkonsultasilah dengan ahli kesehatan. Ini penting untuk memastikan ada atau tidaknya gangguan tumbuh kembang pada anak.