16 Tips Simpel Mengasuh Anak Tiga Tahun dengan Positif
Masa-masa sulit yang nanti akan dirindukan
14 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada yang mengatakan, anak berusia 2 tahun itu sulit dikendalikan. Tetapi bagi banyak orangtua, anak usia 3 tahun yang benar-benar menantang kemampuan orangtua untuk tetap tenang di bawah tekanan.
Menghancurkan barang, melewati batas, tidak dapat menyelesaikan sesuatu yang ingin mereka lakukan sendiri, dan masih banyak lagi tingkah laku anak yang kadang membuat frustasi.
Banyak yang harus ditangangi orangtua sehingga mungkin Mama bosan dengan perebutan kekuasaan dan pertempuran dirumah dengan anak, serta tidak yakin bagaimana mendisplinkan anak. Mulai sekarang, ambil napas dalam-dalam dan mundur dari pertengkaran sehari-hari.
Berikut ini Popmama.com akan memberikan 16 pengingat sederhana untuk mengembalikan sukacita mengasuh anak yang berusia 3 tahun!
1. Memahami bahwa anak masih terlampau kecil untuk mempelajari semuanya
Mungkin mama ingin anak cepat bertumbuh besar, tetapi hal ini tentunya tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, bukan? Sekalipun anak sudah mengetahui banyak kosakata dan mengikuti perkembangan anak-anak lainnya, kemampuan otak setiap anak-anak berbeda. Anak berusia 3 tahun juga masih memiliki banyak hal untuk dilakukan
2. Anak lebih membutuhkan koneksi daripada koreksi agar merasa lebih aman dan didukung
Pastinya Mama ingin punya anak yang mendengarkan dan mengikuti arahan dengan baik. Namun cobalah untuk menjelaskan sebab-akibat dari apa yang anak lakukan daripada hanya sekedar memerintah atau mengomeli anak. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan membuat anak merasa lebih aman, didukung, dan melekat pada orangtuanya.
3. Anak membutuhkan bimbingan yang lembut, bukan istirahat setiap waktu
Alih-alih memisahkan anak ketika anak sedang mengalami masalah, Mama dapat meluangkan waktu untuk mengajari anak cara yang lebih baik untuk menangani perasaan besar yang sedang di alaminya atau mengajari anak untuk tetap beraktifitas melalui situasi yang sulit.
4. Deskripsi orangtua mengenai anak merupakan hal penting bagi Si Anak
Anak dapat menginternalisasikan kata-kata yang Mama gunakan untuk menggambarkan mereka. Ditambah, ketika Mama dapat memberikan anak dari sudut pandang positif tandanya Mama lebih bersedia untuk bersabar dan berempati terhadap masa perkembangan anak. Hindari mengeluarkan kata-kata negative ya, Ma!
5. Berikan kesempatan dengan mempercayai anak untuk dapat menangani tanggung jawabnya
Di usianya yang masih tiga tahun, wajar jika anak ingin banyak mengeksplorasi banyak hal. Ini yang membuat anak menjadi suka diberikan tanggung jawab, dimulai dari membantu Mama. Banyak hal yang anak dapat lakukan, sehingga jadikan lingkungan yang mudah diakses oleh anak, serta berikan anak banyak peluang untuk bekerja berdampingan dengan Mama.
6. Berikan waktu anak untuk memperjuangkan dirinya pada situasi yang sulit
Sebelum Mama membantu anak dan menyelamatkan anak dari situasi yang sulit, terkadang anak justru melakukannya beberapa kali kemudian. Hal ini karena anak ingin mencoba mengatasi masalahnya sendiri, dan lihat betapa bangganya anak saat menyelesaikan masalah itu sendiri. Situasi yang sulit adalah situasi yang anak dapat lakukan sendiri untuk pembelajarannya, bukan hal yang berisiko ya, Ma!
7. Memahami bahawa anak tidak dapat mengontrol dirinya sendiri setiap waktu
Beberapa hari anak dapat lebih sulit daripada hari lainnya, terutama jika anak merasa lelah, lapar, sedang terlalu bersemangat, atau merasa jauh dari Mama. Sehingga kehadiran Mama untuk anak pada masa-masa ini sangat penting untuk membuat anak tidak merasa sendirian.
Editors' Pick
8. Anak yang mengamuk adalah hal yang normal sehingga tidak perlu takut
Jangan takut ketika anak menunjukkan perasaan yang besar. Itu normal bagi Si Anak untuk merasakan hal-hal dengan intensitas yang dalam. Ingatlah ini tidak berarti Mama gagal atau melakukan sesuatu yang salah.
9. Dukungan Mama penting bagi anak untuk membuatnya merasa tetap aman
Ketika Mama bersikap untuk tetap tenang dan terkendali, anak memahami bahwa ia dapat mengandalkan Mama untuk membuatnya tetap aman. Anak mengetahui bahwa kedua orangtuanya akan tetap mencintainya. Bahkan pada saat anak sedang menunjukkan perasaan yang besar.
10. Biarkan anak mengeksplorasi banyak hal untuk dipelajarinya
Simpan kata “tidak” saat anak mengeksplorasi hal-hal besar. Tawarkan alternatif yang tepat, beri anak banyak waktu, wilayahnya sendiri untuk bermain, berlari, menyentuh, mencium, merasakan, dan menyelidiki dunianya sendiri.
11. Anak ingin Mama meluangkan waktu untuk bermain dengannya
Bermain bersama, bernyanyi, main game, bergulat, dan tertawa bersama. Ini membuat anak merasa terhubung dengan Mama. Dengan bermain, memberikan anak cara untuk memproses pikiran dan perubahan perasaan besar pada dirinya. Hal ini juga berguna untuk mengurangi kecemasan dan rasa frustasi yang sedang dialami anak
12. Perubahan situasi dapat menakutkan bagi anak sehingga berikan waktu untuk menyesuaikan diri
Perlu beberapa saat bagi anak untuk terbiasa dengan orang-orang baru, tempat baru, atau rutinitas baru. Jadi meskipun itu terlihat sepele bagi Mama, cobalah bersabar dan berempati saat anak mencoba untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi tersebut.
13. Walaupun memiliki banyak energi, anak dapat mudah kewalahan
Hal-hal seperti lampu yang terlalu mengejutkan, suara yang keras, banyak aktivitas, berlarian, dan bermain dengan anak-anak lain sangat penting dalam mempengaruhi otak kecilnya. Berikan anak waktu untuk beristirahat sejenak sebelum mereka terlalu kelelahan.
14. Melewati batas peraturan adalah bagian dari pembelajarannya
Mama tidak boleh menyerah pada kesulitan yang dibuat oleh anak, tetaplah semangat dan hadir untuk anak. Pertahankan batas dengan ketegasan dan kebaikan, serta dukung anak saat perasaannya yang besar, tanpa merasa kesal.
15. Memahami dan menikmati tahap-tahap pertumbuhan anak saat ini
Memahami anak-anak memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar untuk duduk diam, menyeka hidung, mengucapkan terimakasih, berbagi, tidur sepanjang hari, atau makan sayuran. Merangkul di mana anak berada, daripada mengharapkan anak untuk selalu melakukan lebih.
16. Mengetahui bahwa saat Mama kehilangan ketenangan, anak selalu menyayangi Mama
Menyadari Mama dan Papa adalah orang tervaforit anak, bahkan jika Mama sedang kehilangan ketenangan sesekali, melupakan jika anak masih kecil, atau hingga kurang memberikan perhatian pada anak.
Ketahuilah anak sangat menyayangi kedua orangtuanya dan selalu berterimakasih dengan caranya sendiri.
Percaya atau tidak, masa-masa ini akan berakhir dalam sekejap. Itu tidak akan lama dan Mama akan berpikir kembali ke "masa lalu yang indah" ketika Si Anak akan berlari ke pelukan Mama dan berkata, "Aku menyayangi Mama!"
Baca juga:
- Cara Mengajarkan Potty Training untuk Anak Perempuan
- 6 Cara Mengajarkan Menerima Kekalahan pada Anak
- Pentingnya Mengajarkan Anak Membereskan Mainannya Sendiri