Belum lama ini di media sosial TikTok beredar sebuah video rekaman cctv yang menunjukkan perlawanan seorang Mama yang berusaha melindungi anaknya dari serangan anjing di halaman rumahnya.
Diketahui sang Mama yang bernama Samantha Bishop, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan putranya Grayson yang saat itu berusia dua tahun, ketika keduanya diserang oleh sepasang anjing yang dimiliki oleh tetangganya.
Seperti apa kisah heroik Samantha Bishop saat melindungi anaknya? Simak rangkuman kisahnya dalam artikel Popmama.com berikut ini.
1. Grayson sempat terjatuh setelah dikelilingi oleh dua ekor anjing yang lepas milik tetangganya
Youtube.com/ABC News
Dilansir dari abc7news.com, pada tahun 2016 lalu, Samantha Bishop dan putranya Grayson yang berusia 2 tahun diserang oleh dua anjing yang melarikan diri dari halaman tetangganya di Anaheim, California. Serangan ini semuanya terekam dalam video pengawasan cctv.
Rekaman tersebut menunjukkan Samantha dan putranya Grayson yang ingin meninggalkan rumahnya. Awalnya Samantha terlihat dengan tenang mencoba membawa anjing-anjing tersebut kembali ke rumahnya, tetapi mereka mulai mengelilingi Grayson.
Dalam video tersebut terlihat Grayson kemudian jatuh ke tanah, dan Samantha memeluknya. Namun, karena kedua anjing tersebut semakin bersemangat, Samantha membawa Grayson ke pintu tapi saat itulah keadaan menjadi lebih buruk.
2. Grayson mengalami luka robek pada bagian pipi kanan dan Samantha menerima luka gigitan
Youtube.com/ABC News
Kedua anjing tersebut mulai menggigit lengan Samantha saat ia mencoba melindungi anak laki-lakinya. Seorang tetangga sempat datang untuk membantu, tetapi anjing-anjing tersebut masih tidak mau berhenti.
Celakanya, kedua anjing itu akhirnya menggigit Grayson beberapa kali, bahkan menjambak rambutnya. Setelah lebih dari 6 menit berlalu, seorang laki-laki datang membantu. Saat itulah Samantha dan Grayson akhirnya bisa masuk ke dalam rumahnya.
Sang Papa, Spenser Bishop berlari pulang setelah mengetahui apa yang terjadi pada istri dan putranya. Paramedis membawa Grayson ke rumah sakit dengan beberapa luka.
"Luka besar di wajah dan kakinya. Untungnya, menurutku dia akan baik-baik saja dan kami hanya berdoa agar dia tidak terkena infeksi," kata Spenser.
Dilansir dari mercurynews.com, Grayson mengalami robek dari sudut mulut hingga telinga kanannya, dan betisnya mengalami robekan yang dalam. Sedangkan Samantha menerima beberapa luka gigitan.
Spenser berkata bahwa Grayson lahir dengan autisme, dan akibat penyerangan ini Greyson memerlukan operasi plastik.
3. Sang Papa, Spenser Bishop bersyukur karena banyak orang yang membantu anak dan istrinya
Youtube.com/ABC News
Spenser juga berterima kasih kepada orang-orang yang berlari untuk membantu, karena menurutnya anjing-anjing itu tidak akan berhenti.
"Tahukah kamu, tengah pagi, kebanyakan orang sedang bekerja, tetapi banyak orang yang membantu, saya sangat menghargai mereka dan sangat bersyukur mereka ada di sana. Anak saya dan istri saya mungkin tidak ada di sini hari ini," katanya.
Kedua anjing tersebut kemudian dikarantina oleh Orange County Animal Care. Pemilik anjing menolak berkomentar. Akibat peristiwa ini, Spenser mencari bantuan hukum, ia berharap tidak ingin kembali terjadi pada orang lain.
"Sangat menakutkan mengetahui itu, kami tidak bisa keluar untuk meminum kopi, sambil bertanya-tanya apakah akan ada hewan yang akan datang menyerang," katanya.
Editors' Pick
4. Reflek perlawanan untuk melindungi ini disebabkan oleh "hormon cinta" atau oksitosin
Youtube.com/ABC News
Aksi heroik Samantha Bishop mendapatkan perhatian dan pujian dari warga Amerika Serikat yang menyaksikan perlawanannya untuk melindungi sang anak dari serangan anjing. Reflek perlawanan orangtua untuk melindungi anak, ternyata memiliki alasan ilmiah.
Dilansir dari eurekalert.org, penelitian yang dipimpin oleh ahli saraf dari Champalimaud Center for the Unknown, Portugal, menemukan bahwa perubahan dalam perilaku orangtua, dari membela diri sendiri menjadi membela anaknya, bergantung pada tindakan yang disebut “hormon cinta”.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal eLife, hormon cinta atau oksitosin memengaruhi neuron amigdala, struktur otak tertentu yang dikenal karena peran pentingnya dalam memproses reaksi emosional.
Oksitosin berperan atas ikatan antara Mama dan anak, dan di dalam pasangan.
Marta Moita selaku pemimpin penelitian mengatakan, seorang Mama memiliki respon untuk melepaskan okistosin ke dalam amigdala saat menghadapi bahaya, di mana memicu strategi pertahanan untuk melindungi keturunan mereka.
Penyebab Anjing Agresif dan Cara Melindungi Anak dari Anjing yang Agresif
Setelah mengetahui pemberitaan seputar Samantha Bishop dan Grayson yang diserang oleh dua anjing, mungkin membuat Mama khawatir dan takut jika sekitar lingkungan rumah atau ada keluarga yang memiliki hewan peliharaan.
Perlu diketahui bahwa ada penyebab mengapa anjing menjadi agresif, serta bagaimana cara mencegah, atau tindakan apa yang harusnya dilakukan ketika anak dihampiri oleh anjing yang angresif. Simak informasinya di bawah ini:
1. Empat penyebab yang membuat anjing menjadi agresif
Freepik/Arrow_smith2
Dilansir dari bbcnews.com ada empat hal yang membuat seekor anjing menjadi agresif, yaitu sebagai berikut:
Mereka tidak suka stres
Sean Wensley, Ahli Bedah Hewan Senior di People's Dispensary for Sick Animals (PDSA), mengatakan anjing bisa menjadi agresif saat merasa terancam.
"Motivasi dari banyak gigitan anjing adalah ketakutan, yang lainnya bersifat teritorial. Jika mereka menjaga sesuatu yang sangat mereka hargai, atau mempertahankan tempat peristirahatan favorit mereka, seperti tempat tidur mereka. Atau jika mereka telah belajar mempertahankan, katakanlah, mangkuk anjing, ini dapat mengakibatkan agresi." ujar Sean
Mengalami sakit pada sendi
Terlepas dari waktu sepanjang tahun, pemilik dengan lebih dari satu anjing harus memeriksa bagaimana mereka berperilaku satu sama lain.
"Jika ada perilaku kompetitif di antara mereka, itu dapat menyebabkan agresi di antara anjing yang berpotensi diarahkan pada pemiliknya," menurut Sean
Anjing yang umumnya menyenangkan lebih cenderung menyerang jika kesakitan. Misalnya jika didorong untuk keluar dari pintu masuk, dan itu mengubah sendi yang nyeri.
Tidak dapat membedakan orang dewasa dan anak kecil
Menurut data NHS untuk tahun 2014-2015 menunjukkan bahwa 7.227 orang membutuhkan perawatan medis setelah "digigit atau disambar" oleh seekor anjing, dengan anak-anak kecil yang paling sering terkena. Sekitar 1.159 di bawah usia sembilan tahun dirawat di rumah sakit.
"Seorang anak kecil mungkin berperilaku agak tidak biasa, yang mungkin menjerit dan mencoba memeluk mereka, mengangkatnya, melambaikan tangan yang bisa membuat mereka (anjing) sangat ketakutan," ujar Sean.
Sebelum menggigit, anjing biasanya akan menunjukkan beberapa tanda kecemasan. Mereka mungkin menjilat bibir, mengambil postur rendah, meletakkan telinga ke belakang, dan berpotensi memiliki ekor di bawah kaki.
Anak-anak mungkin tidak dapat membaca sinyal-sinyal itu, dan banyak yang bahkan mengira seekor anjing yang memamerkan giginya justru sedang tersenyum.
Kurangnya pelatihan
Saat memikirkan apakah aman meninggalkan anjing dengan anak-anak atau orang dewasa yang tidak dikenal, pertimbangkan pengalaman masa lalu kehidupan dari anjing tersebut.
Sean mengatakan masalah yang terjadi adalah ketika anak anjing yang dulunya tidak terpapar pemandangan atau banyak suara seperti di pedesaan, bisa menjadi sangat cemas dan takut ketika dibawa ke lingkungan yang lebih besar, seperti perkotaan.
"Mereka bisa sangat cemas dan takut, dan itu akan terwujud sebagai agresi." ujar Sean.
Pelatihan awal juga merupakan kunci untuk menghindari anjing agresi di masa depan, dan seharunya dimulai saat masih anak-anak.
2. Tindakan yang perlu dilakukan ketika anak dihampiri oleh anjing yang agresif
Freepik/Tanyaandalina
Penting untuk mengetahui cara mendekati anjing dengan aman dan apa yang harus dilakukan jika anak didekati oleh anjing yang agresif.
Dilansir dari agriculture.vic.gov.au, anak-anak terutama usia 0 hingga 4 tahun, paling berisiko mengalami cedera gigitan anjing yang serius. Sehingga Mama perlu mengajari anak bagaimana berperilaku di sekitar anjing, dan Mama juga perlu menyadari pentingnya pengawasan aktif.
Berikut adalah hal yang harus dilakukan ketika anak didekati anjing agresif:
Berdiri diam, jangan lari.
Jaga tangan tetap di samping tubuh.
Tetap diam, usahakan untuk tidak membuat suara apa pun.
Hindari kontak mata dengan anjing, lihat ke tanah.
Setelah anjing kehilangan minat, mundur perlahan.
3. Tips mencegah serangan dan gigitan anjing
Freepik/cynoclub
Pelajari tips berikut untuk mencegah serangan dan gigitan anjing. Ini dapat melindungi anak dan anggota keluarga lainnya, serta untuk melindungi anjing tersebut. Karena hewan peliharaan yang menggigit biasanya kehilangan rumah dan nyawanya.
Dilansir dari petsafe.net berikut tips selengkapnya:
Hormati wilayah anjing, jangan pernah mendekati, menyentuh, atau bermain dengan anjing manapun yang sedang tidur atau makan.
Hindari anjing yang menggunakan tali pengaman, terutama hindari mendekati anjing yang dirantai.
Jangan menatap, kontak mata dengan anjing dapat diartikan sebagai ancaman atau tantangan dan memicu, sebaliknya harus tenang. Anak yang sejajar dengan anjing besar dapat menjadi tantangan tanpa menyadari bahayanya. Jika Mama mencurigai anjing mungkin menyerang, alihkan pandangan anak dan hindari semua kontak mata.
Menguap, sama seperti manusia, menguap adalah hal yang tidak menarik dan menandakan "tidak ada ancaman" bagi anjing. Saat anjing melakukan postur dan bertindak seperti akan menyerang, cobalah berbalik ke samping, mengalihkan pandangan, dan berpura-pura menguap.
Berdiri diam di sekitar anjing asing, berdiri dan diam saja itu membuat anjing bosan, jadi ia akan pergi atau setidaknya tidak bersemangat. Berjalan, berlari, melambai, dan berbicara keras dengan nada tinggi, cekikikan, dan tertawa semakin membuat anjing semakin bersemangat dan mengundangnya untuk bermain kejar-kejaran.
Ubah sikapnya, gunakan suara, mainan, atau isyarat verbal untuk mengubah sikap anjing yang kesal
Tidak melawan, jika anak terjatuh yang terbaik adalah untuk tidak melawan. Sebaliknya, balikkan tubuh ke bawah dan diam, sampai anjingnya pergi. Gerakan dan kebisingan mendorong permainan melompat, menarik, dan gulat, serta dapat meningkatkan kegembiraan dan kecenderungan anjing untuk menggigit.
Setelah mengetahui kisah perlawanan Stephanie Bishop yang melindungi Grayson, maka menjadi pelajaran bagi setiap Mama untuk selalu aktif mengawasi anak saat bermain bersama hewan peliharaan seperti anjing.
Berikan edukasi pada anak tentang apa yang ia harus lakukan untuk mencegah atau melindungi diri dari anjing yang sedang agresif.