Apakah Mama pernah mendengar tentang penyakit glaukoma pada anak?
Glaukoma adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan pada saraf mata. Penyakit ini disebabkan oleh tingginya tekanan di bola mata.
Seperti yang kita ketahui, saraf mata mengirimkan informasi visual dari mata ke otak, yang artinya sangat penting agar kita bisa melihat dengan baik. Apabila si Kecil terkena penyakit glaukoma, tentu saja penglihatannya akan terganggu.
Berikut Popmama.comakan menyampaikan penyebab, gejala, dan penanganan penyakit glaukomae pada anak.
1. Penyebab glaukoma pada anak
Pexels/Allan Mas
Penyakit glaukoma terbentuk ketika tekanan dalam saraf optik (mata) meningkat, yang disebut sebagai tekanan intraokular. Tekanan ini terjadi karena penumpukan aqueous humour yang mengalir ke seluruh bagian mata.
Tekanan tersebut dapat merusak serabut saraf retina yang merupakan jaringan saraf yang melapisi bagian belakang mata dan juga saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak.
Hal tersebut lah yang menyebabkan glaukoma pada anak.
2. Gejala penyakit glaukoma
The Vision Therapy Center/Greg Mischio
Gejala yang dialami pengidap glaukoma biasanya tergantung pada jenis. Namun, gejala yang paling umum adalah penglihatan yang kabur.
Berikut gejala glaukoma yang dialami anak-anak:
Penglihatan kusam atau keruh, biasanya terjadi pada bayi
Peningkatan kedipan, biasanya terjadi pada bayi
Air mata keluar tanpa menangis, biasanya terjadi pada bayi
Penglihatan kabur
Rabun jauh (mata minus) semakin parah
Sakit kepala
Kalau anak mama mengeluh atau mengalami gejala-gejala seperti demikian, segera periksakan ke dokter mata ya.
Editors' Pick
3. Pengobatan yang dilakukan
Pexels/Pavel Danilyuk
Glaukoma biasanya diobati dengan operasi, tetapi terlalu berisiko untuk anak-anak. Maka dari itu, dokter hanya melakukan operasi jika diagnosis sudah dipastikan.
Kalau operasi tidak dilakukan secepat mungkin, dokter akan memberi resep obat tetes mata, obat minum, atau pun kombinasi keduanya secara sekaligus kepada anak.
Prosedur yang umumnya dilakukan adalah dengan alat-alat pembuka saluran drainase bagi cairan berlebih atau pun pemasangan katup atau pipa kecil yang akan membawa cairan keluar mata.
4. Bahaya glaukoma pada anak jika tak diobati
Pexels/Antoni Shkraba
Apabila glaukoma tidak diobati, kondisinya bisa semakin parah dan justru mengancam hilangnya penglihatan selamanya.
Hal tersebut berlaku kepada semua penderita glaukoma.
Maka dari itu, penderita glaukoma terutama anak-anak harus segara menjalani pengobatan atau operasi guna mencegah kerusakan saraf optik mata semakin memburuk.
5. Cara mencegah glaukoma
Pexels/Yan Krukov
Semua penyakit tentu ada pencegahannya. Pencegahan-pencegahan yang bisa Mama terapkan ke si Kecil, antara lain:
Periksalah mata anak mama secara komprehensif dan teratur
Ketahuilah riwayat kesehatan Papa dan Mama, lihat apakah ada penyakit glaukoma yang dapat menurun ke anak
Ajaklah si Kecil untuk berolahraga secara teratur
Berikan makanan sehat dan mengandung vitamin serta nutrisi yang bagus untuk mata
Ketika hendak tidur, gunakanlah bantal yang membuat kepala anak bisa sedikit terangkat. Karena hal ini dapat mengurangi tekanan intraokular.
Dengan menerapkan hal-hal ini, anak bisa terhindar dari penyakit glaukoma.
6. Makanan yang disarankan bila anak mengalami glaukoma
Pexels/cottonbro studio
Tadi sudah disebutkan bahwa salah satu cara pencegahan glaukoma adalah makan makanan yang sehat. Namun, bagaimana jika anak sudah mengalami glaukoma?
Nah, ini dia daftar makanan yang bisa dikonsumsi oleh anak apabila terkena glaukoma:
Makanan yang kaya akan karotenoid (antioksidan alami), seperti wortel, bayam, dan tomat. Makanan-makanan ini bisa membantu meningkatkan fungsi dan kesehatan sistem okular.
Makanan yang kaya akan vitamin E, seperti almond, kacang hazelnut, dan minyak nabati lainnya. Vitamin E memiliki kemampuan membersihkan lensa mata.
Minuman seperti teh panas juga bisa menurunkan risiko terjadinya glaukoma yang memperburuk penglihatan.
Nah, itu tadi informasi terkait penyebab, gejala, dan penanganan penyakit glaukoma pada anak. Semoga bermanfaat untuk Mama dan si Kecil, ya!