Kenali Penyebab Anak Muntah tapi Tidak Demam
Terkadang anak mengalami gejala muntah meski tidak demam
15 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika anak muntah-muntah, umumnya kita akan berpikir kalau ia sedang masuk angin atau demam. Namun, bagaimana jika ia tidak mengalami demam tetapi muntah secara tiba-tiba?
Umumnya, muntah paling sering disebabkan oleh infeksi virus atau keracunan makanan. Gejala muntah-muntah seperti ini biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari.
Ketika anak muntah, ia merasa seperti ada dorongan kuat dari dalam perut dan melewati kerongkongan. Hal tersebut terjadi karena otot-otot di sekitar perut mendapat sinyal dari otak untuk memaksa isi perut untuk keluar.
Kalau Mama ingin mengetahui penyebab anak muntah-muntah tanpa demam, silakan baca rangkuman dari Popmama.com kali ini!
Kumpulan Penyebab Anak Muntah tapi Tidak Demam
1. Gastroenteritis
Gastroenteritis atau flu perut adalah muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.
Penyebaran gastroenteritis sangat mudah dan cepat, yaitu melalui kontak langsung dengan benda yang terpapar virus, lalu tangan dimasukkan ke dalam mulut. Selain itu, ada kemungkinan anak mama juga tertular ketika memakan makanan yang terpapar virus.
Meski demikian, penyakit ini umumnya dapat pulih dengan sendirinya dalam 1-3 hari. Yang perlu Mama waspadai adalah dehidrasi akibat si Kecil muntah-muntah.
Editors' Pick
2. Keracunan makanan
Terkadang, Mama mungkin lupa untuk memastikan kebersihan makanan si Kecil. Alhasil, ia dapat terpapar dengan bakteri-bakteri yang menyebabkan keracunan makan, seperti:
- Salmonella
- Listeria
- Campylobacter
- E.coli
Melansir WebMD, anak bisa keracunan makanan dari hampir semua makanan (umumnya daging atau sayuran yang tidak dicuci) terutama jika belum dimasak atau tidak disimpan dengan benar.
Si Kecil biasanya mulai muntah dalam beberapa jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Selain muntah, ia juga mungkin mengalami mual, diare berair, dan sakit perut. Gejala ini dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.
3. Menelan benda asing
Anak-anak khususnya yang berusia 1-3 tahun memiliki rasa penasaran yang besar. Jadi, ada kalanya ia menelan benda asing dan kecil, seperti koin, kancing, tulang ikan, dan lainnya.
Ketika anak menelan benda-benda seperti ini, tak jarang ia akan muntah. Apalagi benda bisa tersangkut di dalam saluran pencernaan dan juga kerongkongan.
Jika yang tertelan adalah makanan, Mama bisa memberi anak seteguk air dan meminta mereka untuk mendongak ke atas sembari membuka kerongkongan. Namun, jika yang tertelan adalah benda asing, Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter dan melakukan pertolongan pertama.
4. Migrain
Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Migrain sendiri bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat dan mereda sendiri.
Mengutip WebMD, migrain dapat terjadi pada anak-anak sejak usia 18 bulan. Jadi, penyakit ini pun bisa terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Gejalanya dapat berupa sakit kepala, muntah tanpa demam, sensitif terhadap suara, dan lainnya.
Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab migrain pada anak-anak. Namun, migrain bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Misalnya Mama atau Papa memiliki riwayat migrain, bisa jadi penyakit tersebut akan menurun ke si Kecil.
Kalau kedua orangtua sama-sama memiliki riwayat, ada 75% kesempatan anak juga mendapat penyakit ini.
5. Alergi makanan
Terkadang muntah juga bisa menjadi tanda anak alergi terhadap makanan yang ia makan. Walau muntah mungkin satu-satunya gejala alergi makanan, tetapi bisa juga diselingi gejala lain, seperti kesulitan bernapas, gatal-gatal, batuk berulang, mengi, atau kesulitan menelan.
Dilansir dari WebMD, ditemukan 9 dari 10 reaksi alergi memiliki kaitan dengan makanan berikut:
- Kacang tanah
- Kacang pohon (almond atau kenari)
- Ikan
- Kerang (udang, misalnya)
- Telur
- Susu
- Gandum
- Kedelai
Pada beberapa anak, alergi makanan dapat memicu reaksi alergi serius yang disebut anafilaksis. Segera bawa si Kecil ke dokter jika Mama melihat gejala anafilaksis, seperti:
- Jantung berdebar
- Pusing dan pandangan gelap
- Keringat dingin
- Hilang kesadaran
Nah, itu dia 5 penyebab anak muntah-muntah tanpa demam. Semoga membantu Mama mengidentifikasi alasan si Kecil muntah, ya.
Baca juga:
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Anak Muntah? Berikut 5 Tipsnya
- 5 Faktor Penyebab Anak Muntah Setelah Makan yang Perlu Mama Perhatikan
- 5 Pertolongan Pertama Anak Muntah Terus, Mudah Dilakukan