Balita di Medan Meninggal Dunia usai Disuntik Bius saat Operasi
Balita itu meninggal setelah dibius saat operasi bibir sumbing
3 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang balita berusia 2 tahun di Medan, Sumatra Utara, diduga menjadi korban malapraktik di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan.
Dugaan itu muncul karena setelah disuntik bius saat akan menjalani operasi bibir sumbing kedua, korban langsung mengalami kebiruan. Sayangnya, balita itu meninggal dunia pada Jumat (28/6/2024) lalu.
Informasi lebih lengkap tentang balita di Medan meninggal dunia usai disuntik bius saat operasi sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
1. Tubuh balita itu mengalami kebiruan setelah mendapat suntikan bius
Rika Lidyawati, mama dari Attaraska Kenzi Hamizan, mengatakan bahwa dirinya membawa anaknya ke Rumah Sakit Mitra Sejati Medan untuk menjalani proses operasi bibir sumbing yang kedua, setelah beberapa bulan menjalani operasi pertama.
Akan tetapi, tubuh anaknya mengalami kebiruan tak berselang lama setelah mendapatkan suntikan bius saat akan menjalani operasi. Balita dua tahun itu kemudian meninggal dunia sesaat kemudian.
Kini, balita itu diduga meninggal karena mengalami gangguan pada paru-paru dan jantungnya. Namun, menurut Rika, anaknya dalam keadaan sehat. Anaknya bahkan sudah menjalani pemeriksaan darah hingga paru-paru sebelum operasi. Hasilnya, tak ada masalah.
"Sebelum dioperasi, diinfus terlebih dahulu, masuklah kami ke ruang operasi. Habis itu dibius anak saya. Satu setengah jam saya dipanggil bahwasanya anak saya itu biru. Dijelaskanlah, kata mereka ada kemungkinan anak saya terkena (gangguan) paru-paru sama jantung," ujar Rika, Senin (1/7/2024).
Editors' Pick
2. Rumah Sakit Mitra Sejati Medan sebut penyuntikan bius sudah sesuai prosedur
Erwinsyah Lubis selaku Humas dan Legal Rumah Sakit Mitra Sejati Medan membenarkan bahwa Attaraska Kenzi Hamizan menjalani operasi bibir sumbing. Namun, Erwin mengatakan kalau penyuntikan bius kepada balita itu sudah sesuai dengan prosedur.
Selain itu, pihak rumah sakit kabarnya juga sudah memberikan edukasi lebih dulu kepada keluarga atau orangtua pasien mengenai dampak yang ditimbulkan dari suntikan bius seperti berhenti napas dan kematian.
Mengenai proses penyuntikan bius kepada balita itu, pihaknya mengaku sudah menanyakan kepada ibu kandung korban soal ada atau tidaknya riwayat penyakit jantung atau paru-paru pada korban.
"Dia (ibu kandung korban) mengatakan tidak, terus ada. Terus kata dokter, 'Ada atau tidak ibu?' tidak tahu katanya. Edukasi kedua setelah suntik ditanya juga, 'Kenapa kuku dia biru-biru?' tidak tahu katanya," kata Erwin.
"Sudah disampaikan juga kepada ibu pasien ini akibat terdampak suntikan obat tadi bisa berhenti napas dan juga bisa kematian karena anak bayi kalau disuntik bius tadi itu akan rentan," sambungnya.