Sebanyak 5,8 Juta Balita Masih Mengalami Masalah Gizi
Dari jutaan anak yang mengalami masalah gizi, beberapanya harus segera mendapat penanganan
3 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemerintah masih saja berusaha untuk menurunkan prevalensi stunting di Indonesia sampai berada di angka 14 persen pada 2024. Dalam proses tersebut, Indonesia kabarnya tercatat masih memiliki 5,8 juta balita yang mengalami masalah gizi, Ma.
Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Budiono Subambang, menjelaskan bahwa dari jutaan balita yang memiliki masalah gizi tersebut ada ratusan ribu yang harus mendapatkan penanganan.
Informasi lebih lanjut soal 5,8 juta balita masih mengalami masalah gizi sudah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel kali ini.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. 5,8 juta balita ditemukan masih mengalami masalah gizi berdasarkan pengukuran dan intervensi serentak
Budiono menjelaskan kalau angka 5,8 juta balita tersebut didapatkan dari pengukuran dan intervensi serentak di 300.000 posyandu.
"Pengukuran serentak pemerintah sudah selesai sampai Juni di 300 posyandu seluruh wilayah Indonesia. Progres terakhir sampai tadi pagi sampai 95 persen hasil kerja kolaborasi semua kementerian/lembaga," ujarnya di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
Berdasarkan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting per 1 Juli 2024 kepada 17,1 juta balita, ditemukan sebanyak 5,8 juta atau 36,10 persen di antaranya mengalami masalah gizi. Dari jumlah itu, ada 3,6 persen atau 220.275 balita bermasalah yang perlu diintervensi atau mendapatkan penanganan segera.
Perlu Mama ketahui, pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah gizi secara dini, memperkuat intervensi dan program kesehatan, memperluas cakupan posyandu, hingga edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat.
2. Masih jauh dari target, angka stunting di Indonesia terakhir di kisaran 21,5 persen
Dari data yang dimiliki Kemenko PMK, prevalensi stunting di Indonesia berkurang sekitar 15,7 persen dalam 10 tahun terakhir. Tahun lalu, prevalensi stunting masih berada di angka 21,5 persen.
Angka itu masih jauh dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi. Sebagai informasi, pemerintah sendiri sebelumnya memang sudah menargetkan angka penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
"Perlu strategi percepatan dan fokus pada upaya pencegahan melalui pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting. Kemudian mendorong kolaborasi lintas sektor dan antar pemangku kepentingan," ucap Budiono.
"Serta merevitalisasi posyandu, dengan peralatan terstandar dan kader terlatih untuk pelayanan kesehatan yang optimal," sambungnya.