Tangis Kunto Aji Meledak usai Anak Balitanya Peluk dan Bilang Ini
Ungkapan sayang dari sang anak bikin tangis Kunto Aji meledak
31 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musisi Kunto Aji belum lama ini membagikan kisah menyentuh tentangnya dan sang anak melalui media sosial di Instagram. Kunto Aji yang sudah terbiasa menekan rasa sedih mengaku tangisnya langsung meledak setelah dipeluk anak keduanya yang masih balita.
Tidak hanya memeluk saja, anaknya juga turut mengucapkan kalimat menyentuh kepada Kunto. Ungkapan sayang dari anaknya itulah yang membuat Kunto merasa tersentuh.
Lebih jelasnya tentang kabar tangis Kunto Aji meledak usai sang anak memeluknya telah Popmama.com rangkumkan secara detail dalam artikel ini.
Yuk, disimak!
Editors' Pick
1. Kunto Aji akui dirinya susah sekali menangis
Belum lama ini, Kunto Aji mengunggah foto berisi tulisan tentang curahan hatinya. Lewat tulisan itu, Kunto awalnya menceritakan bahwa dirinya sangat susah untuk menangis. Hal itu terjadi karena dia sudah terbiasa menekan rasa sedih dari dulu.
Saat papanya meninggal dunia, Kunto mengaku dirinya tidak bisa menangis. Padahal, dia ingin sekali air matanya keluar di momen tersebut. Alih-alih menangis, Kunto sebagai anak pertama di keluarga saat itu bertindak menenangkan mama dan adik-adiknya.
"Aku ini orang yang susah sekali menangis. Terbiasa menekan rasa sedih sampai ke dasar. Bahkan di saat ayahku meninggal, aku tidak bisa menangis, padahal ingin sekali bisa keluar air mata ini, yang biasanya disertai hormon endorfin setelahnya," tulis Kunto.
2. Tangis yang ditahan Kunto Aji selama ini akhirnya meledak setelah dipeluk sang anak
Tangis yang ditahan Kunto Aji akhirnya meledak setelah anak keduanya yang masih balita bernama Migunanai Marangbumi datang menghampiri dan memeluknya. Tak hanya sampai di situ, sang anak bahkan juga mengatakan kepada Kunto untuk tak apa sedih.
"Sampai akhirnya, anakku yang masih balita menghampiri, memeluk dan berkata 'Ayah it's okay, nggak apa-apa sedih, it's okay.' Belum selesai dia bicara dalam pelukan, saat itu juga tangisku meledak, emosi yang berada di dasar seperti dikoyak keluar, bahkan yang sudah berkerak bertahun-tahun, seperti keruh yang ingin dibuang," tulis Kunto.
Tak hanya sekadar menangis, Kunto bahkan kembali mengingat kenangannya sejak kecil bersama sang papa dulu. Kini, dia pun telah menjadi seorang papa yang memeluk anaknya. Tangis Kunto Aji yang meledak saat itu juga mengagetkan anak sulungnya, Badha Banyugeni.
"Terlintas kenangan sedari kecil bersama ayahku, dan sekarang aku adalah seorang ayah yang memeluk anaknya. Raunganku cukup kencang, karena itu yang kutahan bertahun-tahun. Mengagetkan sulung kecil yang kupeluk erat, dia ikut menangis," ceritanya.
Menurut Kunto, sejak itu hidupnya tidak pernah sama lagi. Dari kejadian itu, Kunto justru ingin hidup untuk menghidupi keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
"Semenjak itu aku tak pernah sama lagi, aku ingin hidup untuk menghidupi. Untuk keluargaku, dan orang-orang di sekitarku," tutupnya.