Ma, Kenali Ciri-Ciri Mainan Berbahaya Bagi Anak
Sebagai orangtua, Mama dan Papa harus lebih teliti ya
16 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di zaman milennial ini, tidak dapat dipungkiri bahwa mainan dan si Kecil adalah sebuah kesatuan yang sulit dipisahkan.
Bukankah begitu, Ma? Karena, disadari atau tidak, ternyata mainan mampu membantu mengembangkan kreatifitas dan imajinasi mereka.
Selain si Kecil, tentu Mama dan Papa juga turut senang dong pastinya.
Namun, sayangnya jutaan mainan yang beredar luas di pasaran tidak semua aman untuk si Kecil.
Alih-alih untuk membantu perkembangan anak, yang terjadi malahan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Nah, untuk itu, Popmama.com telah merangkum ciri-ciri mainan anak berbahaya.
Yuk, cari tahu apa saja, agar anak mama terhindar dari sesuatu yang tak diinginkan saat ia sedang bermain dengan mainan kesayangannya.
1. Berbentuk tajam atau runcing
Hal pertama yang dapat dengan mudah Mama kenali atau lihat adalah dari bentuk mainan.
Sekarang ini, banyak mainan yang dengan sengaja didesain dan dibuat berbentuk tajam atau runcing.
Padahal, niat awal Mama adalah menjadikan mainan sebagai teman si Kecil, namun dengan pengawasan yang kurang baik, mainan yang tadinya teman justru berpotensi melukai kulit bahkan merusak organ si Kecil, misalnya nggak sengaja melukai mata. Ih, jangan sampai tejadi ya Ma.
Maka dari itu sebelum melukai, ada baiknya Mama menghindari pembelian mainan seperti ini ya.
2. Berwarna cerah dan terang
Eko Wibowo Utomo, Ketua Asosiasi Importir & Distributor Mainan Indonesia pernah mengungkapkan bahwa untuk mainan berbahan plastik, beberapa ada yang menggunakan plastik daur ulang.
Perbedaannya bisa dilihat dari warna mainan yang buram atau tidak cerah. Harganya juga murah.
Mainan berbahan plastik daur ulang ini berisiko mengandung merkuri.
Namun, ada juga cara menarik perhatian Mama dan si Kecil sebagai pembeli yaitu dengan mengecat bahan plastik daur ulang dengan warna-warna yang cerah.
Dilansir dari spokanecares.org, bahan berbahaya misalnya timbal sering ditemukan pada mainan kayu dan vinyl berwarna cerah.
Anak yang terpapar timbal akan mengalami kerusakan pada organ, menyebabkan kesulitan dalam belajar, mengurangi kecerdasan, hiperaktif, gangguan perhatian, dan masalah sistem saraf. Tidak ada timbal yang aman dalam tubuh.
Editors' Pick
3. Berbau menyengat
Masih erat kaitannya dengan cat dan warna mainan.
Jika mainan menimbulkan bau menyengat yang bersifat tidak sementara, sudah pasti mainan yang menjadi teman bermain si Kecil mengandung bahan yang berbahaya.
Kok bisa ya, Ma?
Hal ini disebabkan adanya campuran zat kimia dalam jumlah tinggi.
Biarpun mainan tidak dimasukan ke mulut, namun jika tetap dibiarkan, si Kecil akan mengalami keracunan karena selalu menghirup baunya secara terus-menerus.
4. Banyak aksesori-aksesori kecil
Si Kecil mengeksplorasi banyak hal dengan memasukan mainan-mainan atau benda yang berada dekat dengan jangkauannya ke dalam mulut.
Dan tidak ada jaminan bahwa aksesori-aksesori kecil pada mainan tersebut akan selalu melekat dan tidak mudah terlepas.
Karena perlu Mama ketahui bahwa anak di bawah usia 3 tahun belum memiliki respon batuk yang baik, sehingga ketika aksesori-aksesori kecil masuk ke dalam mulut, si Kecil sangat berisiko mengalami tersedak.
5. Bersuara keras
Mama perlu tahu bahwa telinga kita memiliki ambang batas pendengaran.
Intensitas suara yang aman adalah 30-50 desibel dan >90 desibel adalah intensitas yang dapat membuat telinga sakit, Ma.
Sementara, banyak sekali mainan anak yang memiliki suara keras beredar di pasaran.
Bahkan, suaranya bisa mencapai ambang batas aman, yang lama-kelamaan dapat mengurangi atau malah merusak indra pendengaran Mama dan si Kecil.
6. Benda bergerak
Contoh benda bergerak adalah peluru pada pistol mainan.
Di banyak kejadian, awalnya si Kecil bermain perang-perangan, kemudian secara tidak sengaja peluru pada pistol mainan tersebut mengenai bagian tubuh sehingga menyebabkan luka bahkan ada yang sampai melukai mata.
Mainan seperti ini sepertinya perlu dihindari, ya Ma. Sangat berbahaya.
7. Mainan elektrik
Mainan elektrik akan sangat berbahaya ketika tidak terpasang dengan benar atau ketika kabelnya syok dan terbakar. Tapi, biasanya mainan seperti ini memiliki petunjuk khusus dalam penggunaannya.
Namun, biarpun begitu, mainan elektrik lebih direkomendasikan untuk anak di atas 8 tahun.
Di mana Mama dan Papa sebagai orangtua harus memberikan arahan bahwa si Kecil harus lebih berhati-hati dalam menggunakan mainan elektrik ini dan si Kecil tidak bisa bermain jika tidak ada orang dewasa yang mengawasinya.
Semoga informasi di atas bisa membuat Mama dan Papa lebih berhati-hati dalam memilih mainan untuk si Kecil ya. Karena semua pilihan berada di tangan kalian.
Baca juga: 5 Cara Tepat Bimbing Anak Merawat Mainannya