Waspada Tuberkulosis, Si Kecil Rentan Tertular Penyakit Ini
Jaga anak agar tak terkena penyakit ini ya, Ma
22 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Ma, bahwa setiap tanggal 24 Maret diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Dunia.
Maka, ada baiknya kita cari tahu lebih dalam tentang penyakit Tuberkulosis (TB), karena peka sedari awal akan melindungi dan menyelamatkan Mama beserta orang yang dicinta.
Penyakit menular ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang tidak mengenal gender ataupun usia.
WHO menyatakan sekitar sepertiga dari populasi dunia adalah penderita TB, di mana diperkirakan 1 juta anak-anak sakit dan 250 ribu anak-anak meninggal karena TB pada tahun 2016 (termasuk 52.000 anak-anak dengan TB terkait HIV).
Anak-anak itu sangat rentan terinfeksi TB. Mama harus tahu itu.
Sebagai orangtua, Mama dan Papa tentu tidak mau si Kecil tertular dan terinfeksi TB, bukan?
Maka dari itu, Popmama.com akan sampaikan beberapa informasi penting mengenai TB, sehingga Mama bisa lebih aware.
1. TB pada anak
Bukan sebuah penyakit keturunan, melainkan penyakit yang cara penularannya melalui udara.
Sehingga, jika sanak saudara atau orang terdekat terkena TB dan tidak ditangani dengan benar, mereka dapat menularkan dan kita pun dapat tertular, Ma.
Perlu Mama tahu bahwa TB adalah penyebab utama kematian Dunia.
Dilansir dari tbindonesia.or.id, TB merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering pada anak.
Tingginya kesakitan dan kematian pada anak dikarenakan mereka lebih berisiko untuk menderita TB berat (TB milier dan meningitis TB).
Anak sangat rentan terinfeksi TB, terutama mereka yang kontak dekat dengan penderita (ternyata salah satu orang terdekat di lingkungan sekitar kita positif TB).
Anak di bawah usia 3 tahun dan dengan malnutrisi atau kondisi immunosupresan juga memiliki risiko paling tinggi untuk menderita TB terutama yang menyerang paru-paru, tetapi 20-30% TB menyerang organ lain pada anak.
Editors' Pick
2. Gejala
Diperkirakan, banyak anak penderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar. Maka dari itu, Mama perlu tahu gejala-gejala TB:
- batuk (berdahak atau tidak berdahak),
- ​batuk berdahak (dapat bercampur darah),
- sesak nafas dan nyeri dada,
- demam meriang berkepanjangan,
- berkeringat tanpa sebab (terutama pada sore-malam),
- badan lemas nafsu makan berkurang, dan
- berat badan menurun.
Di atas adalah gejala yang umum dirasakan oleh orang dewasa, di mana batuk berkepanjangan adalah gejala utamanya.
Sehingga, kita harus waspada pada orang-orang yang batuk berkepanjangan.
Cobalah peka, sarankan mereka untuk periksa kesehatan ke dokter.
Sedangkan pada anak, batuk bukanlah menjadi gejala utama, karena jarang terjadi.
Tidak ada gejala TB yang khas pada anak.
Namun, jika si Kecil merasakan badan lemas, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan yang drastis, Mama harus segerakan pemeriksaan anak ke tenaga medis ya.