Bantu Tumbuh Kembangnya, Ini 10 Cara Membuat Anak Jadi Lebih Kreatif
Kreativitas akan bisa terus dikembangkan,tentunya juga dengan dukungan Mama
22 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang perlu dikembangkan sejak dini. Mengapa? Setiap orang bisa membuat sebuah karya dengan mengasah kreativitasnya, begitu pula yang bisa dilakukan oleh anak.
Kreativitas adalah salah satu pondasi agar anak mampu menyelesaikan masalah, bisa berpikir out of the box dan menjelajahi sesuatu yang baru.
Tentunya semua itu bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak, apapun bidang yang dipilihnya kelak.
Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang kreatif? Tentu ini adalah salah satu harapan orangtua agar anak bisa hidup mandiri di masa mendatang.
Kreativitas anak bisa dibentuk dari kepercayaan diri yang ada dalam diri mereka, Mama tentunya perlu terus-menerus memberikan dukungan untuk sang anak.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara membuat anak menjadi lebih kreatif. Disimak yuk, Ma!
1. Lihat minat dan bakatnya
Cobalah untuk mulai memerhatikan apa yang disukai oleh anak mama. Apakah ia senang menggambar, menyusun balok, berolahraga, menari atau hal lainnya.
Setelah mengetahui kegemaran anak, mulailah membantunya untuk bisa mengasah suatu hal sesuai minatnya sejak dini.
Misalnya dengan menyediakan krayon dan kertas gambar bagi anak yang senang menggambar, melatih dengan gerakan sehat bagi anak yang senang olahraga dan memasukkannya ke sanggar seni jika anak menyukai seni.
Dengan demikian, kemampuan anak akan terasah dengan baik. Anak juga akan mengalami perkembangan. Seiring dengan bertambah usia anak akan tambah kreatif.
2. Kurangi larangan
Mama tahu tidak bahwa larangan dapat menghambat kreativitas seseorang? Hal ini juga berlaku untuk sang Anak. Sebisa mungkin Mama harus mengurangi larangan.
Misalnya Mama melarang anak memegang lumpur atau kodok, hanya karena Mama takut tangannya kotor, padahal tangan kotor bisa dicuci.
Sebagai gantinya, berikanlah saran apa yang seharusnya ia lakukan, bukan melarangnya. Misalnya, boleh memegang lumpur dan bermain dengan lumpur asal setelahnya mencuci tangan.
Namun, dalam kondisi tertentu bila terpaksa, Mama tentu saja harus tegas. Misalnya, anak ingin perosotan di pegangan tangga padahal itu berbahaya. Jika itu yang terjadi, Mama bisa mengatakan bahwa Mama tidak ingin ia terluka dan tidak bisa bermain lagi. Kalau diberi pengertian secara perlahan pasti anak akan mendengarkan lho,Ma.
3. Berikan pujian secukupnya
Mama tentunya tahu ya tidak semua pujian akan menjadi hal baik. Bisa jadi, pujian akan membuat anak kita malas untuk mengembangkan diri karena sudah sering dipuji dengan apa yang mereka lakukan.
Untuk memuji, cobalah mengatakan sesuatu yang objektif seperti, "Tadi Mama lihat kamu udah bisa pakai sepatu sendiri” dengan kalimat itu anak hanya mengetahui bahwa dia sudah bisa melakukan sesuatu dan akan terus penasaran untuk bisa melakukan hal lainnya.
4. Biarkan anak memilih dengan pikirannya sendiri
Mama perlu memberikan anak pilihan untuk mendorong pikiran kreatif yang dimilikinya.
Misalnya saat sang anak ingin makan sesuatu seperti pasta, terimalah permintaannya dan coba tawarkan kepada sang anak.
Kira-kira kalau mau pasta apa yang harus ia lakukan? Anak akan cenderung berpikir untuk mendapatkan keinginannya berdasarkan apa yang sudah ia pilih.
Editors' Pick
5. Berikan Ruang
Tentunya tidak ada anak yang senang kalau diawasi terus-menerus ya, Ma. Ketika anak merasa diawasi terus-menerus, nantinya ia akan malas untuk mengembangkan kreativitasnya.
Cobalah untuk Mama memberikan ruang, atau apabila ingin mengawasi jangan sampai anak tahu kalau sedang diawasi.
6. Jangan memaksa
Jika anak tidak menunjukkan bakat atau kreativitas, Mama tidak perlu terlalu memaksa lho. Semua butuh proses dan waktu.
Mama tentunya bisa selalu memberikan arahan untuk memancing kreativitasnya keluar, seperti kegiatan bermain.
Perlahan-lahan pasti akan terlihat. Hal terpenting adalah ia harus melakukannya dengan enjoy dan antusias, secara otomatis pasti kreativitasnya akan keluar.
7. Hindari kata "salah"
Kadang reaksi atau imajinasi anak tidak selalu sama dengan anak sepantarnya. Misalnya, ia menggambar mobil dengan roda segitiga.
Jika hal ini terjadi, usahakan Mama tidak langsung berkata “kamu salah."
Namun Mama bisa menstimulasi imajinasinya.
Mama bisa mengatakan hal yang positif seperti, “Menarik sekali. Kira-kira mobilnya bisa jalan nggak ya jika rodanya berbentuk seperti itu…”
Dengarkan penjelasannya. Siapa tahu ia membuat gambar itu karena misalnya, rodanya rusak.
Setelah itu, Mama bisa memberitahukan bentuk roda seperti apa yang bisa membuat mobil berjalan.
8. Batasi penggunaan gadget!
Mungkin sulit bagi beberapa keluarga untuk meninggalkan gadget. Tetapi, kita semua bisa berusaha untuk membatasi anak dengan gadget.
Apa yang ada didalam gadget seperti game, video kartun, dan lainnya tentunya bisa membuat anak malas untuk meningkatkan kreativitasnya.
Mereka pasti akan lebih tertarik dengan apa yang ada didalam gadget.
Coba lebih sering ajak anak untuk bermain hal-hal yang nyata seperti main, balok-balokan, lego, atau apapun yang bisa meningkatkan kreatifitas sang Anak.
9. Berikan pertanyaan kreatif
Cobalah memberikan pertanyaan-pertanyaan yang kreatif dan mendorongnya untuk berekspresi baik secara verbal maupun non- verbal.
Seperti, “Coba Nak, kasih tahu Mama, bagaimana cara kamu memainkan mainan ini?” atau “Apa yang akan terjadi jika keran air tidak ditutup?”.
Perhatikan jawaban anak mama, walaupun tidak seluruhnya benar tapi dengan ia menjawab maka itu tandanya ia sudah berusaha untuk berpikir.
10. Biarkan anak berimajinasi
Salah satu cara melatih imajinasinya adalah membacakan buku setiap hari. Beri anak kesempatan untuk memilih buku yang ia sukai. Libatkan anak saat membaca dengan memintanya mengira-ngira, suara seorang tokoh atau karakternya.
Selain mengasah imajinas membacakan buku dan mendongeng akan menambah perbendaharaan bahasa anak. Ajak juga anak bermain role play.
Misalnya, memintanya menjadi koki atau dokter dengan dengan menggunakan perlengkapan mainan. Dengan begitu, melalui imajinasinya anak akan berusaha memerankan hal-hal tersebut.
Bagaimana Ma?
Cara mana yang belum dilakukan? Yuk, kita coba supaya anak kita bisa menjadi kreatif, karena tentunya kreativitas akan terus berkembang dan berguna hingga anak dewasa lho!
Baca juga:
- 7 Manfaat Bermain Balok Bagi Kecerdasan dan Kreativitas Anak
- Asah Kreativitas Anak, Belajar Membuat Film Dokumenter saat Pandemi
- Latih Kreativitas Anak, Ini 7 Pengganti Kanvas saat Ingin Melukis