Memahami Penyebab Cacar Air, Komplikasi, Pencegahan, dan Perawatannya
Cacar air bisa memiliki gejala yang berbahaya pada anak loh, Ma
6 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar air merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya ruam pada kulit yang terasa gatal. Penyakit ini bisa menyerang siapa pun, namun lebih rentan terjadi pada anak-anak.
Cacar air sering kali dianggap sebagai penyakit ringan. Walaupun betul memiliki gejala yang ringan, akan tetapi penyakit ini mudah menular dan bahkan bisa menyebabkan komplikasi penyakit lain.
Kasus cacar air di Indonesia sendiri belakangan ini dilaporkan kembali naik dan banyak menyerang anak-anak. Dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai ini, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar seminar media "Cacar Air pada Anak" pada Selasa (4/10/2023).
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai memahami penyebab cacar air, komplikasi, pencegahan, dan perawatannya.
1. Penyebab cacar air
Cacar air, atau yang dikenal juga sebagai varisela, disebabkan oleh virus Varicella zoster dan infeksinya sangat menular.
Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI, yakni Dr. dr. Anggraini Alam, SpA (K), menyebut cacar air dapat menyerang pada mereka yang memiliki antibodi yang rendah.
"Antibodi yang rendah menjadi alasan terkena penyakit cacar air dan akan lebih parah jika terkena cacar air yang disebabkan dari penularan," jelas Dr. dr. Anggraini.
Dr. dr. Anggraini juga menjelaskan bahwa anggapan penyakit cacar air hanya terjadi sekali seumur hidup itu salah. Ia menjelaskan bahwa orang yang sudah terkena cacar air, virus Varicella zoster dari penyakit tersebut akan menetap di dalam tubuh.
Apabila antibodi atau daya tahan tubuh menurun, dapat memungkinkan virus tersebut muncul lagi dan orang tersebut kembali terkena cacar air.
Editors' Pick
2. Komplikasi akibat cacar air
Orangtua diharapkan untuk tidak menyepelekan penyakit cacar air dan menganggapnya hanya penyakit yang ringan.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), bercerita banyak orangtua yang menganggap enteng gatal-gatal yang dirasakan anak dan membiarkan anak tetap bersekolah atau bermain dengan anak-anak lain. Akhirnya, cacar air berkembang, menyebabkan berbagai komplikasi dan di saat itulah orangtua baru membawa anaknya berobat.
"Cacar air juga bisa bikin komplikasi. Komplikasinya bisa radang otak yang paling kita takutkan, infeksi sekunder pada kulit atau lesi digaruk sampai bernanah, atau laporannya bisa pneumonia. Dan yang paling berat sampai kematian," ungkap Dr. Piprim.
Penderita cacar air akan mudah terjadi komplikasi karena memiliki daya tahan tubuh lemah dan virus yang masuk terlalu banyak. Menurut Dr. dr. Anggraini, adanya komorbid (penyakit penyerta) pada penderita cacar air juga mempengaruhi komplikasi.
Selain itu, komplikasi pada penderita cacar air juga dipengaruhi dari lingkungan, seperti pancaroba.
"Bisa virusnya banyak dan lingkungannya seperti sekarang lagi pancaroba. Karena cacar air, varisela, penularannya secara aerosol, jadi kalau tertutup lebih besar kemungkinan tertular. Itu yang menyebabkan cacar air lebih besar lalu akhirnya komplikasi," jelas Dr. dr. Anggraini.