Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegah Virus Rubella pada Anak
Agar lebih waspada, Mama perlu tahu gejala virus rubella pada si Kecil
19 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rubella, atau penyakit campak Jerman adalah infeksi virus yang menyebabkan timbulnya ruam di tubuh. Selain ruam, pengidap rubella juga biasanya mengalami demam dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Infeksi virus rubella ini, menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dari percikan bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi. Oleh karena penularannya yang cepat, Mama perlu mengetahui gejala virus rubella pada anak.
Campak Jerman memang tergolong infeksi ringan yang bisa sembuh dalam kurun waktu satu minggu, bahkan tanpa diobati.
Namun, gangguan kesehatan ini bisa menjadi serius jika menyerang ibu hamil, karena memicu terjadinya sindrom rubella kongenital pada janin di dalam kandungan.
Sindrom ini bisa mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan cacat lahir serius, seperti kelainan jantung, ketulian, bahkan hingga kerusakan otak lho Ma.
Lalu apa saja gejala dan cara mencegah virus rubella? berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai gejala dan cara pencegahan virus rubella pada anak.
Editors' Pick
1. Gejala virus rubella pada anak
Gejala virus rubella pada anak sangat ringan, sehingga cenderung sulit untuk diidentifikasi. Ketika gejala ini muncul, terjadi perkembangan dalam jangka waktu antara dua hingga tiga minggu setelah paparan awal virus ini.
Gejala berlangsung antara tiga hingga tujuh hari, seperti:
- Ruam merah muda atau merah yang diawali pada bagian wajah si Kecil dan kemudian menyebar di seluruh tubuh.
- Demam ringan.
- Pembengkakan pada bagian kelenjar getah bening, juga terasa lunak ketika disentuh.
- Sakit kepala dan nyeri otot.
- Mata memerah.
Meski gejala ini tidak serius, Mama tetap perlu memeriksakan kondisi kesehatan si Kecil ke dokter. Pada kasus yang jarang terjadi, campak Jerman menyebabkan infeksi telinga dan pembengkakan di otak. Komplikasi tersebut biasanya diawali dengan gejala seperti sakit kepala berkepanjangan, sakit telinga, dan leher kaku.
2. Penyebab virus rubella
Rubella disebabkan oleh infeksi virus yang menular dari satu orang ke orang lain. Seseorang bisa terserang rubella ketika menghirup percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin. Kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi air liur penderita juga memungkinkan seseorang mengalami rubella.
Selain melalui beberapa cara di atas, virus rubella juga dapat menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya, melalui aliran darah. Mama perlu hati-hati mengawasi cara bermain si Kecil nih, Ma.