6 Alasan Mengapa Mama Penting Menjawab "Tidak" Pada Si Kecil
Jangan terus menerus menjawab "Iya" pada Si Kecil ya, Ma!
31 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebahagiaan Si Kecil tentu saja selalu menjadi kebahagiaan Mama sebagai orangtua dimana Mama berupaya keras untuk mewujudkannya dengan cara memenuhi segala kebutuhannya. Tidak jarang, Mama terdorong untuk memberikan keinginan Si Kecil.
Namun, tahukah Mama? Tidak baik apabila Mama terus-menerus memenuhi keinginannya yang tidak serta-merta penting atau dibutuhkan.
Bahkan, ada 6 alasan mengapa Mama penting menjawab“Tidak” pada Si Kecil seperti yang bisa dilihat di bawah ini.
1. Membangun sikap patuh
Kebiasaan untuk turut mengatakan “Tidak” pada Si Kecil nyatanya membangun sikap patuh pada proses tumbuh kembang anak mama yang wajib dibentuk sejak usia dini.
Hal ini terbentuk dari kecenderungan jawaban “Tidak” yang mendorong Si Kecil tetap melakukan hal yang berlawanan dari keinginannya sesuai perkataan Mama.
Sebagai contoh, Si Kecil ingin melahap camilan manis tetapi Mama mengatakan “Tidak”. Mungkin, Si Kecil awalnya masih merengek tetapi lambat laun penerapan kata “Tidak” secara konsisten akan membangun sikap patuh tersebut
2. Menanamkan pengertian mengenai kehidupan nyata
Dalam kehidupan nyata, kita tentu mengerti bahwa tidak semua keinginan kita dapat terpenuhi di mana diperlukan sikap rendah hati dan dewasa untuk menerima hal tersebut.
Tentu, kedua sikap positif tersebut sebaiknya dibangun sejak usia dini di mana Mama dapat menanamkan pengertian mengenai gambaran kehidupan nyata tersebut dengan cata mengatakan “Tidak” pada Si Kecil.
Hal ini membuat Si Kecil melihat fakta tersebut dan mengajarnya untuk menerima kenyataan tersebut.
Editors' Pick
3. Tahu apa yang baik dan tidak baik
Berbicara mengenai kehidupan, kita pastilah memahami bahwa ada tidak semuanya baik untuk proses tumbuh kembang Si Kecil.
Tentu, ada hal-hal yang tidak baik yang tidak boleh dialami, dicicipi, atau digunakan oleh Si Kecil.
Akan tetapi, bagaimana caranya supaya Si Kecil memahami hal tersebut? Don’t worry! Pemahaman yang sangat penting untuk dimengerti sejak usia dini tersebut dapat dimulai dari cara sederhana dengan Mama turut mengatakan “Tidak” padanya.
Dengan penjelasan lisan yang jelas, Si Kecil akan membangun kemampuan untuk memahaminya dan secara independen memilah hal-hal yang baik dan tidak baik tersebut.
4. Membentuk kepribadian yang positif
Tahukah Mama? Menjawab “Tidak” kepada Si Kecil nyatanya memberikan manfaat positif terkait pembentukan karakter atau keprbiadiannya.
Pasalnya, hal ini membuat anak mama menumbuhkan sikap-sikap positif seperti mengalah, patuh pada Mama, bersabar dan hal-hal lain semacamnya.
Secara bersamaan, hal ini turut melemahkan potensi Si Kecil bertumbuh dengan karakter-karakter negatif seperti serakah, suka memaksa dan manja.
5. Belajar untuk mencoba hal lain
Mendapat jawaban “Tidak” dari Mama tentu saja akan membuat Si Kecil mau tidak mau melakukan opsi lain yang tidak disukai keinginannya.
Hal ini mungkin terasa menyulitkan pada tahap awal, tetapi lambat laun akan membuat Si Kecil belajar untuk mau mencoba hal lain.
Sebagai contoh, anak mama tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan gula sehingga Si Kecil harus belajar untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur-mayur.
Cara ini pada akhirnya mendorong Si Kecil bertumbuh dengan keberanian untuk mencoba hal-hal yang belum dialami dan bertahan dalam menjalaninya.
6. Membuahkan kebiasaan baik
Sebagaimana yang dijelaskan pada poin sebelumnya, memberikan jawaban “Tidak” pada akhirnya akan membuat Si Kecil melakukan hal-hal yang bukan berasal dari opsi pribadinya.
Namun, tahukah Mama? Proses belajar tersebut akan membuahkan kebiasaan baik yang memang dibangun dari sesuatu yang pada awalnya tidak disegani Si Kecil.
Mulai dari mengonsumsi makanan sehat yang tidak disukainya hingga batasan waktu terkait aktivitas tertentu seperti bermain dan menonton televisi.
Sekarang, Mama telah melihat bahwa ada alasan-alasan penting kenapa Mama harus mengatakan “Tidak” pada Si Kecil juga. Yuk, terapkan dengan bijak, Ma!