6 Hal yang Dipertimbangkan Sebelum Mama Bekerja dan Mengasuh Anak
Jangan sampai perhatian Mama justru jadi pecah antara pekerjaan dan anak ya
9 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hal yang paling menyenangkan di era sekarang ini adalah kesetaraan hak antara pria dan perempuan. Hal ini terbukti dari kebebasan untuk para Mama turut bekerja dalam rangka membangun karier sekaligus berkontribusi menunjang kebutuhan financial.
Akan tetapi, Mama sebaiknya ingat bahwa mengasuh anak merupakan prioritas utama di atas segalanya.
Atas dasar inilah, Mama wajib mempertimbangkan 6 hal ini sebelum Mama memutuskan bekerja sambil mengasuh anak. Yuk, kita pelajari bersama!
1. Kondisi mental dan psikologi si Kecil
Berbicara mengenai aktivitas yang akan dijalani oleh seorang working Mama, hal ini tentu saja mengisyaratkan kegiatan yang memakan waktu di luar rumah.
Dengan kata lain, Mama akan memiliki waktu bekerja yang membuat Mama meninggalkan si Kecil di rumah.
Dalam perihal ini, Mama wajib memerhatikan kondisi mental dan psikologi si Kecil yang menyangkut kesiapannya terhadap masa transisi atau perubahan tersebut.
Coba tanyakan, “Apa anak siap untuk ditinggal dan dialihkan pada orang lain dalam rentang waktu tertentu?”
2. Ketergantungan si Kecil pada Mama
Menyambung pembahasan yang telah dimulai pada poin sebelumnya, sikap kondisi mental dan psikologi si Kecil memanglah turut mengacu pada ketergantungan si Kecil pada Mama. Coba Mama lakukan observasi dari kesehariannya dalam menjalani proses tumbuh kembang.
Apabila si Kecil nyatanya menunjukkan tanda-tanda yang sulit lepas dari Mama, Mama ditegaskan untuk tidak memaksakan diri bekerja begitu saja. Mama harus menyiapkan rentang waktu yang cukup untuk membangun sisi kemandirian anak.
Lakukan secara perlahan dengan melibatkan bantuan seorang profesional. Pasalnya, cara yang Mama lakukan diharapkan tidak secara bersamaan membuat si Kecil justru menjauh dari Mama atau bahkan mengalami gejolak perubahan mental yang negatif.
Editors' Pick
3. Bantuan orang terpercaya untuk menjaga anak
Setelah memastikan anak mulai dapat mandiri, Mama dianjurkan untuk memikirkan bantuan orang terpercaya yang bisa menjaga si Kecil saat bekerja.
Orang terpercaya dapat berasal dari keluarga Mama sendiri seperti Papa tercinta maupun orangtua, mertua, saudara dan anggota keluarga lainnya.
Tidak salah apabila Mama memilih untuk melibatkan orang lain yang dapat dipercaya berdasarkan pertimbangan matang.
Yang pasti, Mama harus memasitkan bahwa orang terpercaya tersebut akan menjaga si Kecil dengan kesabaran dan kejujuran.
Kejujuran inilah yang menjadi faktor penting untuk ia mengawasi keseharian si Kecil berdasarkan nilai-nilai pola asuh Mama yang positif.
4. Kemampuan dalam membagi waktu
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, Mama memang harus memikirkan orang terpercaya yang mampu menjaga si Kecil dengan sabar dan jujur. Namun, hal itu bukan berarti Mama melepas anak pada orang tersebut secara penuh.
Sebagaimana Mama adalah ibu kandungnya dan mengasuh anak merupakan prioritas utama di atas segalanya, Mama wajib memikirkan cara-cara terbaik untuk membagi waktu secara adil antara waktu bekerja dan waktu mengasuh anak. Tidak ketinggalan waktu kebersamaan.
Coba Mama pertimbangkan kemampuan Mama dalam membagi waktu di mana hal ini tidak serta-merta mengacu pada pembagian jadwal yang adil.
Sebaliknya, Mama harus yakin dalam pembagian waktu, Mama akan konsentrasi pada masing-masing tugas secara spesifik.
5. Konsentrasi untuk mempertahankan komitmen seorang Ibu
Berbicara mengenai daya konsentrasi Mama dalam menjalani tugas di dunia kerja dan tugas mengasuh anak berdasarkan pembagian waktu yang wajib dipertimbangkan, Mama tentu harus fokus pada komitmen sebagai seorang Ibu.
Pastikan, sebelum Mama memutuskan untuk turut bekerja sambil mengasuh anak, Mama mampu untuk mengutamakan si Kecil di atas segalanya.
Alhasil, saat Mama memberikan waktu kepada si Kecil, pikiran Mama tidak akan berkutat pada hal-hal terkait pekerjaan.
Alasannya sangat sederhana. Tahukah Mama? Ketidakmampuan untuk memisahkan ranah pekerjaan dan keluarga dapat membuat Mama menunjukkan perasaan stres yang berdampak negatif pada si Kecil itu sendiri. Jadi, pertimbangkan kemampuan Mama pada hal itu, ya!
6. Catatan khusus terkait tumbuh kembang anak
Salah satu alasan yang membuat Mama sangat mencintai si Kecil adalah karena dirinya merupakan sosok mungil satu-satunya milik Mama yang berbeda dari anak kecil manapun. Benar sekali! Tidak ada anak yang dilahirkan sama sehingga anak spesial dan berharga.
Hal ini turut ditandai dari proses tumbuh kembangnya yang juga berbeda dari anak kecil manapun. Itu artinya ada catatan-catatan khusus yang spesifik, seperti kondisi kesehatan, perilaku dan kepribadian serta kesukaan dan hal-hal yang tidak disukainya.
Semuanya itu harus menjadi pusat pikiran Mama dalam menetapkan pilihan apakah Mama akan mulai bekerja sambil mengasuh anak atau tidak. Ingat, di atas segalanya, selalu prioritaskan buah hati Mama, ya!