Mengenal Perkembangan Kemampuan Bersosialisasi Anak Umur 1-3 Tahun
Beberapa tahap perkembangan si Kecil berusia 1-3 tahun dalam kemampuan bersosialisasi
31 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap individu manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang hidupnya tidak akan lepas dari hubungan atau interaksi sosial antar sesama.
Itu kenapa, tidak aneh, setiap individu nyatanya membangun kemampuan bersosialisasinya sendiri sejak usia dini.
Hal tersebut dibenarkan oleh beberapa pakar di bidang anak seperti dilansir dari laman parents.com yang di mana masing-masing pakar berpendapat bahwa kemampuan bersosialisasi sudah muncul dan terbentuk sejak anak kecil berusia 1 tahun.
Tentu, hal tersebut sangat wajib untuk diperhatikan oleh Mama dalam mengasuh si Kecil guna membantu upaya Mama dalam mengasah serta membimbing kemampuan bersosialisasi anak mama yang didambakan mengarah ke hal-hal positif.
Mari kita lihat detilnya di bawah ini!
Umur 1 tahun
Pada usia 1 tahun, anak kecil seusia anak mama nyatanya sudah dapat membangun kemampuan bersosialisasi di mana hal tersebut dibangun dengan cara melihat dan mengikuti isyarat bersosialisasi dari Mama sendiri.
Berikut adalah kemampuan yang akan ditonjolkan:
1. Berkomunikasi dengan kemampuan mendasar
Saat si Kecil menginjak usia 1 tahun, kita tentu menyadari bahwa anak mama sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata.
Tidak hanya itu, si Kecil juga sudah mengetahui bagaimana caranya menginstruksikan sesuatu dengan kata-kata terbatas begitu juga saat merespon.
Hal tersebut menjadi bukti di mana si Kecil sudah mulai membangun kemampuan berkomunikasi dengan tingkat yang sangat mendasar dan terbatas sebagaimana dijelaskan oleh seorang psikologi dari Assumption College di Amerika Serikat bernama Maria Kalpudou, Ph.D.
Dalam perihal ini, Mama sangat ditekankan untuk sering-sering membangun komunikasi secara verbal dengan si Kecil dalam rangka membangun kemmapuan berkomunikasinya ke tingkat yang lebih tinggi dari hari ke hari.
2. Mengenal para anggota keluarga
Jika kita berbicara mengenai kemampuan bersosialisasi, hal tersebut tentu diawali dengan bagaimana seorang individu mengenal pihak yang diajak untuk berkomunikasi.
Dalam perihal ini, anak kecil berusia 1 tahun sudah mulai menunjukkan kemampuan tersebut.
Secara khusus, seorang pakar anak bernama Dr. Wittenberg menjelaskan bahwa anak kecil berusia 1 tahun sudah mulai dapat mengetahui siapa-siapa yang ada di sekitarnya yang kemudian mendorongnya untuk berani melakukan komunikasi dan interaksi pada mereka saja.
Dengan kata lain, anak mama yang berusia 1 tahun akan lebih condong untuk memilih bersosialisasi dengan anggota keluarga atau orang-orang terdekat yang sering ditemui ketimbang orang-orang baru yang cenderung dihindarinya.
Editors' Pick
Umur 2 tahun
Memasuki usia 2 tahun, kemampuan bersosialisasi si Kecil akan menunjukkan peningkatan di mana si Kecil mulai menunjukkan keterbukaan pada orang-orang dalam skala besar.
Hal tersebut ditonjolkan melalui berbagai kemampuan berikut:
3. Membangun hubungan dengan banyak orang
Sebagaimana yang disebut sebelumnya, si Kecil yang memasuki usia 2 tahun akan mulai memperlebar kemampuan bersosialisasinya pada lingkungan yang lebih luas.
Dengan kata lain, si Kecil akan mulai terdorong untuk berinteaksi dengan orang-orang selain anggota keluarga.
Hal tersebut dijelaskan sendiri oleh Dr. Wittenberg yang mengatakan bahwa anak kecil berusia 2 tahun akan mulai tertarik untuk bermain dengan orang lain selama hal tersebut menyenangkan dan membuatnya tidak bosan.
Maka dari itu, Mama sangat dianjurkan untuk mulai membawa si Kecil ke dalam lingkungan yang membuatnya bertemu dengan orang-orang selain anggota keluarga atau orang terdekat.
Hal ini akan membantu si Kecil dalam meningkatkan kemampuan bersosialisasinya.
4. Membangun daerah kekuasaannya
Di usia 2 tahun, si Kecil memang sudah mulai memiliki keberanian untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain selain anggota keluarga di mana si Kecil akan semakin mengasah kemampuan berkomunikasinya secara verbal.
Namun, hal tersebut nyatanya dibarengi dengan kemampuan anak mama dalam menjaga daerah kekuasaannya.
Dalam perihal ini, daerah kekuasaannya memiliki arti seperti mainan kepunyaannya dan orang-orang tersayang yang dirasa miliknya.
Maka dari itu, si Kecil sebenarnya sudah mulai belajar untuk bersosialisasi dengan orang asing namun tetap menjaga dirinya dan kepunyaannya sebagai daerah kekusaannya, seperti yang dijelaskan oleh Maria Kalpudou, Ph.D.
Meski begitu, Mama tetap diharapkan untuk mengawasi dan membimbing si Kecil untuk mengetahui cara bersosialisasi dengan orang-orang baru secara tepat dan aman guna memastikan keselataman dirinya ke depan.
Umur 3 tahun
Kita tentu memahami bahwa usia 3 tahun merupakan masa anak kecil mulai memasuki tingkat preschool atau pendidikan sebelum Sekolah Dasar, seperti playground atau Taman Kanak-Kanak (TK).
Hal inilah yang membuat kemampuan berosialisasinya mulai terbentuk ke arah pertemanan yang lebih intim dengan beberapa kemampuan spesifik berikut:
5. Mulai fokus pada anak-anak kecil seusianya
Membangun kemampuan bersosialisasi yang lebih intim dalam bentuk pertemanan menjadi awal yang dibangun saat anak kecil berusia 3 tahun.
Hal ini ditandai dengan bagaimana Si Kecil mulai tertarik dan fokus pada satu atau beberapa anak kecil seusianya secara spesifik
Hal ini dibenarkan oleh Dr. Wittenberg yang mengatakan bahwa si Kecil akan mulai mencari dan mengekspetasikan anak-anak kecil seusianya yang tidak berubah-ubah.
Seperti, si Kecil suka bermain dengan temannya di TK atau sepupunya yang sering ditemuinya.
Nah, saat menghabiskan waktu berosialisasi dengan mereka, si Kecil-pun akan mulai membangun kemampuan kreativitasnya melalui berbagai kegiatan yang dilakukan mereka bersama, seperti bermain mainan, berpetualangan di alam, kejar-kejaran, dan hal-hal lain semacamnya yang disebut Maria Kalpudou, Ph.D sebagai mutual interests yang membuat mereka berteman.
6. Berinteraksi dengan emosi
Saat dua individu mulai membangun hubungan pertemanan untuk bersosialisasi bersama-sama, mereka tentu tidak semata-mata berkomunikasi dan berinteraksi saja.
Sebaliknya, mereka akan turut melakukannya dengan menunjukkan emosi.
Hal tersebut turut dialami oleh si Kecil yang berusia 3 tahun di mana para pakar di bidang anak menemukan bahwa anak kecil di usia tersebut nyatanya berinteraksi dengan memahami emosi yang ditunjukkan oleh pihak lain sehingga mulai belajar memberi respon yang tepat.
Tentu, Si Kecil-pun juga mulai turut menunjukkan emosi berdasarkan perasaannya dan mengharapkan respon yang diharapkannya saat berinteraksi.
Maka dari itu, Mama dianjurkan untuk mengajar si Kecil berhadapan dengan emosi secara tepat.
Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai sarana, seperti menonton film kartun, membaca buku bergambar yang menunjukkan ekspresi wajah sesuai emosi atau bermain permainan yang mengenalkan si Kecil dengan berbagai macam emosi.
Sekarang, Mama telah mengetahui bagaimana si Kecil dapat membangun kemampuan bersosialisasi dari tahun ke tahun.
Mari kita bantu si Kecil mengasahnya supaya dapat melakukannya dengan benar.